Sukses

Naskah Khutbah Jumat: 3 Pelajaran Kemenangan Palestina Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Salah satu materi khutbah Jumat yang cocok disampaikan adalah tentang perjuangan Shalahudin Al-Ayyubi yang berhasil mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam zaman dulu. Semoga materi khutbah ini dapat menginspirasi muslim masa kini.

Liputan6.com, Jakarta - Konflik yang terjadi di Palestina dalam beberapa pekan terakhir ini sedang menjadi pusat perhatian dunia. Sejak penyerangan Hamas terhadap Israel pada 7 Oktober 2023 lalu sudah ribuan orang yang meninggal dunia akibat konflik tersebut.

Atas peperangan yang terjadi antara Palestina-Israel, Duta Besar Palestina untuk Indonesia Zuhair Al Shun mengimbau masjid-masjid di Tanah Air menyampaikan khutbah tentang situasi di Gaza pada sholat Jumat.

“Dalam hal ini, kami berharap agar khutbah Jumat yang akan disampaikan, pada tanggal 13 Oktober 2023, di masjid-masjid di Indonesia, berbicara tentang Palestina, Baitul Maqdis, Masjid Al-Aqsa yang diberkati,” demikian surat seruan Al Shun kepada ketua atau pengurus masjid di Indonesia.

Meski Al Shun meminta secara khusus materi khutbah tentang Palestina pada 13 Oktober 2023 lalu, namun tak ada salahnya pada Jumat pekan ini masih menyampaikan khutbah tentang Palestina.

Salah satu materi khutbah Jumat yang cocok disampaikan adalah tentang perjuangan Shalahudin Al-Ayyubi yang berhasil mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam zaman dulu. Semoga materi khutbah ini dapat menginspirasi muslim masa kini.

Dikutip dari laman dakwah.id, berikut naskah khutbah Jumat tentang Palestina yang disusun Pengajar PPTQ Ibnu Mas’ud Purbalingga, Amir Sahidin, M.Ag.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 4 halaman

Khutbah I

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه

اَللهُمّ صَلّ وَسَلّمْ عَلى سيّدنا مُحَمّدٍ وَعَلى آلِهِ وِأَصْحَابِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدّيْن.

يَاأَيّهَا الّذَيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ حَقّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنّ إِلاّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

يَاأَيّهَا الّذِيْنَ آمَنُوْا اتّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْلَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا

Kaum Muslimin rahimakumullah

Pertama-tama, marilah kita panjatkan puja dan puji syukur ke hadirat Allah subhanahu wata’ala dengan nikmat-Nya dan hidayah-Nya kita dapat berkumpul di sini menunaikan shalat Jumat secara berjamaah.

Kedua, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wasallam yang telah menyampaikan agama yang sempurna kepada umat manusia. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang selalu berpegang teguh dengan ajaran beliau hingga ajal menjemput.

Ketiga, di sini khatib mewasiatkan kepada diri pribadi dan kepada para jamaah sekalian, untuk senantiasa bertakwa dengan sebenar-benar takwa. Yaitu senantiasa menjalankan perintah-perintah Allah kapan pun dan di mana pun kita berada. Demikian itu karena sebaik-baik bekal kita kelak untuk menuju Allah Ta’ala adalah dengan takwa.

Kaum Muslimin rahimakumullah

Tidak dapat dipungkiri bahwa peperangan antara haq dan batil akan terus ada hingga hari kiamat. Bahkan, kemenangan antara keduanya pun akan selalu silih berganti, sehingga kaum muslimin dapat mengambil pelajaran darinya. Allah Ta’ala menegaskan dalam Al-Quran surat Ali Imran ayat 140:

اِنْ يَّمْسَسْكُمْ قَرْحٌ فَقَدْ مَسَّ الْقَوْمَ قَرْحٌ مِّثْلُهٗ ۗوَتِلْكَ الْاَيَّامُ نُدَاوِلُهَا بَيْنَ النَّاسِۚ وَلِيَعْلَمَ اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَيَتَّخِذَ مِنْكُمْ شُهَدَاۤءَ ۗوَاللّٰهُ لَا يُحِبُّ الظّٰلِمِيْنَۙ

Jika kamu (pada Perang Uhud) mendapat luka, maka mereka pun (pada Perang Badar) mendapat luka yang serupa. Dan masa (kejayaan dan kehancuran) itu, Kami pergilirkan di antara manusia (agar mereka mendapat pelajaran), dan agar Allah membedakan orang-orang yang beriman (dengan orang-orang kafir) dan agar sebagian kamu dijadikan-Nya (gugur sebagai) syuhada. Dan Allah tidak menyukai orang-orang zalim.”

Imam Ibnu Jarir ath-Thabari dalam kitabnya, “Jami’ al-Bayan fi Ta’wil al-Quran” juz 7, halaman 239, menyebutkan bahwa yang dimaksud ayat di atas secara umum adalah adanya sunnatullah bahwa kemenangan itu dipergilirkan di antara manusia, agar Allah mengetahui siapa yang taat dan maksiat; serta jujur dan dusta.

Untuk itulah, kamu muslimin harus mengambil pelajaran dari setiap peperangan yang ada agar kemenangan selalu berada dipihak umat Islam. Termasuk dalam melihat penjajahan yang dilakukan Yahudi Israil terhadap penduduk Palestina.

Umat Islam harus mengambil pelajaran agar dapat memperjuangkan dan memerdekakan Palestina dari penjajahan yang telah lama dilakukan oleh Yahudi Israil tersebut.

Kaum Muslimin rahimakumullah

Palestina adalah negeri yang di dalamnya terdapat keberkahan-keberkahan yang banyak. Bahkan, penyebutannya sebagai negeri barakah terdapat sebanyak lima kali di dalam Al-Quran, yaitu: pada surat al-Anbiya’: 71 dan 81; surat Saba:18; surat al-A’raf : 137 dan surat al-Isra’: 1 (Ibnu Katsir, Tafsir al-Quran al-‘Adzim, 3/466; 5/5, 353, 358; dan 6/509)

Empat ayat pertama berkaitan dengan masa sebelum Islam, menyebut apa yang berada di dalam negeri Palestina sebagai tanah yang diberkahi. Sedangkan ayat kelima berkaitan dengan perjalanan malam (Isra’) Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam yang mengacu kepada masjid al-Aqsha. Sehingga dapat dikatakan bahwa pusat keberkahan yang berada di dalam negeri Palestina adalah masjid Al-Aqsha.

3 dari 4 halaman

Lanjutan Khutbah I

3 Pelajaran Jalan Kemenangan Palestina Era Shalahuddin Al-Ayyubi

Kaum Muslimin rahimakumullah

Namun demikian, negeri Palestina telah lama dijajah oleh Yahudi Israil. Berbagai kezaliman, pengusiran, pemblokadean dan pembantaian pun telah dilakukan berpuluh-puluh tahun lamanya hingga kini.

Untuk itu, umat Islam perlu mengambil pelajaran dari umat-umat terdahulu yang telah berhasil mengembalikan Palestina ke pangkuan umat Islam, yaitu mari kita belajar kepada generasi Shalahuddin al-Ayyubi.

Generasi Shalahuddin al-Ayyubi berhasil mengembalikan Palestina secara umum dan khususnya Al-Quds ke pangkuan umat Islam dengan berbagai cara yang patut kita teladani.

Pertama: Perlunya ukhwah Islamiyah dan persatuan negeri-negeri Islam untuk membela Palestina

Shalahuddin al-Ayyubi meyakini bahwa pengusiran penjajah Palestina tidak akan mungkin terlaksana dengan baik kecuali dengan adanya penyatuan kekuatan negeri-negeri Islam.

Untuk itu, Shalahuddin al-Ayyubi manaklukan Mesir, Syam selain Palestina (Suriah, Lebanon, Yordania) dan Mosul (Irak), sebelum membebaskan Palestina.

Dengan strategi ini ukhwah islamiyah antar negera terjalin dan para penjajah tidak memiliki peluang untuk meminta serta mendapkan bantuan dari negara-negara lainnya. 

Untuk itulah, negeri-negeri Islam atau negeri-negeri berpenduduk muslim harus bersatu untuk membela rakyat-rakyat Palestina yang sedang terjajah.

Jika persatuan tersebut belum terjalin, setidaknya ukhwah islamiyah antara sesama umat Islam harus terjalin dengan baik terlebih dahulu, karena Rasulullah pernah bersabda dalam riwayat Al-Bukhari no. 13 dan Muslim no. 45:

لاَ يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ، حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak akan sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai saudaranya seperti mencintai dirinya sendiri.

Kedua: Perlunya berjuang semaksimal kemampuan

Untuk menyongsong kemerdekaan Palestina dari penjajahan Yahudi Israil saat ini, umat Islam perlu berjuang sesuai dengan kemampuannya.

Perjuangan ini meliputi anggota badan bagi mereka yang mampu membatu dengan anggota badan; kebijakan bagi mereka para pemangku kebijakan, harta bagi yang mampu dengan harta, ucapan bagi seorang dai, tulisan bagi seorang cendekiawan, media masa, dan lain sebagainya yang dapat menguntungkan umat Islam dan mengakhiri aksi penjajah.

Hal inilah yang disebutkan oleh para peneliti, seperti al-Kailani dalam bukunya, “Hakadza Dhahara Jil Shalahuddin wa Hakadza ‘Adat al-Quds, menerangkan bahwa kemenangan Shalahuddin al-Ayyubi, diawali oleh perjuangan panjang para sultan sebelumnya, para ulama, para hakim, para panglima jihad, para penyair, para wanita dan dari berbagai lapisan masyarakat lainnya.

Untuk itulah, Shalahuddin al-Ayyubi sebelum menaklukan Al-Quds, menyeru berbagai lapisan masyarakat untuk berbondong-bondong menyambut jihad akbar pembebasan Al-Quds. Sehingga turut serta dalam seruan tersebut, para ulama, insinyur dan lain sebagainya yang sangat berperan dalam penaklukan Al-Quds. (Muhsin Muhammad, al-Jais al-Ayyubi fi ‘Ahdi Shalahuddin, 102-103).

Ketiga: Perlunya selalu mendoakan mereka

Doa merupakan sejata utama seorang muslim (HR Al-Hakim no. 1812). Untuk itu, demi menyongsong kemenangan Palestina tercinta kita perlu untuk senantiasa mendoakan kemenangan dan kemerdekaan mereka.

Rasulullah pernah mengabarkan bahwa doa seorang muslim kepada saudaranya merupakan doa yang akan dikabulkan atau mustajab. Rasulullah pernah bersabda dalam riwayat Muslim no. 2733:

دَعْوَةُ الْمَرْءِ الْمُسْلِمِ لِأَخِيهِ بِظَهْرِ الْغَيْبِ مُسْتَجَابَةٌ

“Doa seorang muslim untuk saudaranya tanpa sepengetahuannya akan dikabulkan oleh Allah (mustajab).”

Untuk itu, mari kita senantiasa bangkitkan ruh pembelaan, kepedulian, dan perhatian kita terhadap sesama saudara muslim yang tertindas di mana pun mereka berada, terutama saudara kita yang ada di Palestina.

Demikian materi khutbah Jumat tentang pelajaran jalan kemenangan Palestina era Shalahuddin al-Ayyubi yang dapat kami sampaikan, semoga renungan ini menjadi pemicu kita untuk turut peduli dengan kondisi yang dialami oleh sesama muslim.

Semoga Allah subhanahu wata’ala melindungi masjidil Aqsha dan segera memberikan kemenangan kepada kaum muslimin di Palestina dari berbagai makar penjajah.

بَارَكَ اللهُ لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ، وَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَمِنْكُمْ تِلاَوَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هَذَا وَاسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْمَ لِيْ وَلَكُمْ فَاسْتَغْفِرُوْهُ، إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيْمُ

4 dari 4 halaman

Khutbah II

إِنّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُه. وَالصَّلاَةُ وَالسَّلاَمُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ.

أَمَّا بَعْدُ؛

إِنَّ اللَّهَ وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا.

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ.

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ، إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ مُجِيْبُ الدّعَوَاتِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَلِوَالِدِيْنَا وَارْحَمْهُمْ كَمَا رَبَّوْنَا صِغَارًا.

اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا.

اَللَّهُمَّ أَعِزَّ الْإِسْلَامَ وَاْلمُسْلِمِيْنَ، وَأَذِلَّ الشِّرْكَ وَالْمُشْرِكِيْنَ، وَدَمِّرْ أَعْدَاءَ الدِّيْنِ.

للَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلاَءَ وَالْبَلاَءَ وَالْوَباَءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوْفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ اْلمُسْلِمِيْنَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

اَللَّهُمَّ أَصْلِحْ أَحْوَالَ الْمُسْلِمِيْنَ حُكَّامًا وَمَحْكُوْمِيْنَ، يَا رَبَّ الْعَالَمِيْنَ، اَللَّهُمَّ اشْفِ مَرْضَانَا وَمَرْضَاهُمْ، وَفُكَّ أَسْرَانَا وَأَسْرَاهُمْ، وَاغْفِرْ لِمَوْتَانَا وَمَوْتَاهُمْ، وَأَلِّفْ بَيْنَ قُلُوْبِهِمْ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ.

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ.

عِبَادَ اللهِ، إِنَّ اللهَ يَأْمُرُ بِالعَدْلِ وَالإِحْسَانِ وَإِيْتَاءِ ذِي الْقُرْبَى وَيَنْهَى عَنِ الْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرِ وَالْبَغْيِ يَعِظُكُمْ لَعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ. وَاذْكُرُوْا اللهَ الْعَظِيْمَ الْجَلِيْلَ يَذْكُرْكُمْ، وَأَقِمِ الصَّلَاةَ.

Saksikan Video Pilihan Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.