Liputan6.com, Jakarta - Jemaah mubaligh muda NU Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam yang satu ini sangat beruntung. Sebab dia langsung mendapat dukungan pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST) Pusat.
Nama jemaah Gus Iqdam ini bernama lengkap Lia Nur Safitri, berstatus janda lima tahun dan berprofesi sebagai penjual es teler. Dia langsung mendapat reaksi bagus dari Gus Iqdam, saat dirinya meminta dicarikan jodoh agar tak lagi menjanda dan tak kesepian lagi.
Dalam unggahan TikTok @garanganst_ perempuan berusia 23 tahun, asal Malang tersebut awalnya mengenalkan namanya, dan mempersilakan Gus Iqdam untuk mampir rumahnya, yang tak jauh dari lokasi pengajian.
Advertisement
Jika mampir Gus Iqdam akan diberikan es teler, karena ia berprofesi jualan es tersebut.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Pertanyaan Gus Iqdam Soal Status Lia
Saat Lia mengenalkan diri sampai kalimat es teler masih biasa. Namun saat Gus Iqdam menanyakan soal status, kehebohan mulai terjadi.
"Wis rabi durung," tanya Gus Iqdam, yang artinya sudah menikah apa belum.
"Kulo, anu gus, kulo janda gus," kata Lia. Kehebohan dimulai, baik Gus Iqdam maupun jemaah.
"Hiyyyaaaa, alamateee.... gak bahaya ta? Anake piro mbak Lia?," ujar Gus Iqdam merespon curhatan Lia.
"Dereng gadah yoga gus," jawab Lia, yang artinya belum memiliki keturunan.
Advertisement
Pengumuman Gus Iqdam yang Bikin Heboh
"Sodara Lia ini maraih heboh petugas. Piye, piye ada masalah apa? Lha kok gak rabi neh?," tanya Gus Iqdam kenapa belum menikah lagi.
"Anu gus, dereng enten jodohe," jawab Lia singkat.
"Apa sudah ada tapi beda keyakinan, kamu yakin gelem, kono ra yakin," kata Gus Iqdam bercanda.
Perempuan berusia 23 tahun ini langsung dapat dukungan dan doa Gus Iqdam jika, tak lama lagi bakal banyak yang melamarnya, dan banyak pria yang parkir di depan rumahnya.
"Iki loh, Lia bakul es teler kondang, Landung Sari. Info soko pusat. Tenang Lia, habis ini banyak yang melamar sampeyan, kamu tinggal pilih, oh ini ga masuk, misalmya. Nanti banyak yang parkir di rumahmu," kata Gus Iqdam mendoakan. Sontak Lia mengamini doa Gus Iqdam.
Lia Sering Ikut Majelisnya Gus Iqdam
"Gus, kulo niki sering ikut pengajian majelis njenengan. Sering di Blitar (ST Pusat) Tapi nembe niki saged melhat dari dekat," ujar Lia.
Gus Iqdam kaget saat mendengar Lia sering pulang pergi pengajian Malang-Blitar. Dengan jarak yang lumayan jauh, dan kondisi malam hari.
"Neng omahku? Brarti akeh wong Malang ke Blitar. Lha bar ngaji pulang Malang? Wah jauh loh, wis semoga ndang punya suami, jadi kalau ngaji ada temannya," kata Gus Iqdam.
"Aamiin ya Allah," jawab Lia super semangat.
Advertisement
Pesan Gus Iqdam, Kalau Sudah Nikah Jangan Galak
"Eh iki lho Lia butuh lato-lato. Wadduh khilaf, wis hoop hoop," ujar Gus Iqdam bercanda.
"Pesenku, nek due bojo meneh, ojo kereng-kereng yo," ujar Gus Iqdam berpesan, yang intinya jika memiliki suami, diminta jangan galak-galak.
"Mboten gus, kulo niki manut, tapi nggih ngoten sering disakiti gus," jawab Lia.
"Lha ini loh wanita yang diingat-ingat saat disakiti, tapi gak ingat saat menyakiti...whaaaa wonge teko?," sambar Gus Iqdam.
"Tenang Lia, kalau ada laki-laki yang menyakiti kamu berarti itu laki-laki tolol. Karena pasangan yang terbaik, adalah pasangan yang mendukung pasangannya melakukan ketakwaan kepada Allah SWT. Pokoke ngaji, ditata hatinya." ungap Gus Iqdam.
Dalam kesempatan tersebut, Gus Iqdam memberikan modal untuk modal menikah Lia, yang awalnya Rp400 ribu, namun akhirnya Lia mendapat sangu Rp1 juta.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul