Sukses

Kisah Penderek Gus Iqdam Dicegat Sekelompok Orang Bersenjata Blerang, Akhirnya Malah Sungkem

Penderek Gus Iqdam, Gus Jalal pernah dicegat sekelompok orang yang membawa blerang. Blerang ialah senjata tajam mirip golok yang berukuran panjang.

Liputan6.com, Cilacap - Mengulas jemaah Gus Iqdam ini sepertinya tidak akan pernah ada habisnya. Banyak sisi unik dan kocak jemaahnya yang mengundang gelak tawa dan banyak pula kisah sedih yang menguras air mata.

Namun, tak semuanya adalah kisah bahagia. Ada pula kisah mengerikan sekaligus membuat takjub atau kagum.

Ini dialami salah satu penderek Gus Iqdam yang bernama Gus Jalal. Ketika itu, da dicegat sekelompok orang yang membawa blerang. Blerang ialah senjata tajam mirip golok yang berukuran panjang.  

Sebelum ikut dalam Majelis Ta'lim Sabilu Taubah atau jalan taubat, Gus Jalal ini dulunya seorang preman ternama alias kondang yang begitu disegani.

“Ini preman kondang dulu,” cerita Gus Iqdam dikutip dari tayangan YouTube Ngaji Virtual, Minggu (29/10).

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 5 halaman

Dari Jakarta

Gus Iqdam tahu kejadian ini dari Ning Neli yang merupakan kakak kandungnya.

“Ning Neli pernah cerita kepada saya?,” imbuhnya.

Gus Iqdam menceritakan, kejadian ini bermula ketika Gus Jalal pulang dari Jakarta bersama Ning Neli dan mengemudikan mobil sendiri.

“Gus Jalal Anda pernah pernah ke Jakarta ya mas?” tanya Gus Iqdam

“16 tahun,” jawabnya.

“16 tahun di Jakarta,” timpal Gus Iqdam.

“Ketika pulang dengan kakak sulung saya, Ning Neli yang besar atau gemuk itu luh,” terang Gus Iqdam.

“Ketika dengan Ning Neli itu dicegat orang iya tidak?” imbuhnya.

 

3 dari 5 halaman

Gus Jalal Nyrempet Orang

Hal ini lantaran Gus Jalal mengemudikan mobilnya ugal-ugalan sehingga akhirnya menyerempet orang.

“Karena Gus Jalal ini mengemudinya mobilnya ngawur akhirnya menyerempet orang,” tutur Gus Iqdam.

“Begitu ya mas, ceritanya,” tanya Gus Iqdam.

“Iya Gus,” Jawab Gus Jalal sembari menganggukkan kepalanya.

“Di mana itu ketika nyempet orang,” tanya Gus Iqdam.

“Oh di Plosoklaten,” Jawab Gus Jalal.

“Nah di Plosoklaten ini nyrempet orang, memang modelnya Gus Jala begitu kalau nyupir,” terang Gus Iqdam.

“Akhirnya orangnya terjatuh,” kisah Gus Iqdam.

“Dikejar Dol, beneran ini,” papar Gus Iqdam meyakinkan.

Kejadian ini tentu saja membuat Ning Neli sangat ketakutan.

“Ning Neli sudah ketakutan, 'Mas saya tidak mau mati mas, aku takut mas….aku tidak ingin mati mas'," kisah Gus Iqdam menirukan ucapan Ning Neli.

4 dari 5 halaman

Gus Jalal Tak Ciut Nyali

Ketakutan Ning Neli sangat beralasan sebab, orang-orang yang mengejar itu membawa senjata tajam blerang.

“Karena ya mengejar itu bawa blerang, bawa blerang semua,” jelasnya.

“Itu mau bacok sampeyan mas itu,” kata Gus Iqdam

“Masih berani, kata Gus Jalal dengan penuh keyakinan.

“Wah masih berani…oke……..,” jawab Gus Iqdam.

“Gengnya ST, iya tidak?” imbuhnya.

“ST Pusat,” jawab Gus Jalal.

“ST Pusat?, okeeeeee….,” jawab Gus Iqdam.

“Lah setelah itu Ning Neli sudah ketakutan, yang bawa blerang ini nyalip,” kisah Gus Iqdam.

“Berhenti, berhenti!!!,” begitu mereka berteriak sebagaimana dikisahkan oleh Gus Iqdam.

Dicegat sekelompok orang yang membawa blerang ini, tak lantas membuat Gus Jalal ciut nyali. Bahkan ia bersikap tenang dan bertanya kepada mereka.

“Lantas Gus Jalal turun,” cerita Gus Iqdam

“Bagaimana, bagaimana, ada apa?” imbuhnya menirukan ucapan Gus Jalal ketika itu.

“Ucapannya seperti habis bangun tidur saja," kata Gus Iqdam menggambarkan sikap Gus Jalal yang tetap tenang.

“Cara aku yang bawa blerang itu sudah gregetan banget….” ujarnya Gus Iqdam.

“Kamu nyrempet temen saya luh, blerangnya akan dibacokkan,” imbuh Gus Iqdam melukiskan kengerian situasi waktu itu

“Oh nyrempet emang ya,” jawab Gus Jalal santai.

“Trus anda maunya apa,” tandas Gus Jalal.

5 dari 5 halaman

Sungkem ke Gus Jalal

Ketika situasi tegang ini, tiba-tiba ada orang yang datang dan mengenalkan bahwa orang yang akan dikeroyok ini ialah Gus Jalal, salah seorang penderek Gus Iqdam.

“Kemudian ada orang yang datang, dan bilang ini Gus Jalal,” kata Gus iqdam.

“Oh ngapunten Gus,” kisah Gus Iqdam menirukan ucapan mereka yang terlihat gugup ketika mengetahui orang yang ada di hadapannya itu.

“Akhirnya sungkem ya,” tanya Gus iqdam ke Gus Jalal.

“Iya sungkem,” jawab Gus Jalal.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul