Sukses

Anggota TNI Tanya Isu Terorisme di Konflik Israel-Palestina, Ini Jawaban Buya Yahya

Seorang jemaah Al Bahjah yang mengaku anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ahmad Yudiri bertanya ke KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya soal isu terorisme yang terjadi di konflik Israel-Palestina.

Liputan6.com, Jakarta - Seorang jemaah Al Bahjah yang mengaku anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI), Ahmad Yudiri bertanya ke KH Yahya Zainul Ma’arif alias Buya Yahya soal isu terorisme yang terjadi di konflik Israel-Palestina.

“Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Nama saya Ahmad Yudiri, saya dari anggota TNI, saya dari Jakarta. Mohon maaf mau bertanya sama pak ustadz,” kata dia mengawali pembicaraannya, dikutip dari YouTube Al Bahjah TV, Rabu (1/11/2023).

“Ini masalah Israel dan Palestina (yang) lagi konflik. Mohon izin pak ustadz di pihak mana? Palestina apa Israel? Karena Palestina ini termasuk Hamas dituduh terutama (oleh) Amerika sebagai teroris. Hanya itu saja terima kasih,” sambungnya.

Menjawab pertanyaan tersebut, Buya Yahya menegaskan bahwa pihaknya yang memiliki hati nurani mendukung Palestina, ini terlepas dari organisasi-organisasi yang dituduh teroris. Bahkan, menurutnya, orang nonmuslim pun jika memiliki hati nurani mereka akan memihak Palestina.

“Palestina itu masyarakat, umat, anak-anak kecil yang gak ngerti. Yang dibantai itu mereka. Terlepas dari organisasi yang mendukung atau tidaknya, ini terlepas dari itu (isu terorisme). Pandang Palestina sebagai Palestina. Urusan kita dengan Allah masalah Palestina. Jadi, tetap (memihak) Palestina,” jelas Buya Yahya.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Palestina Perlu Dibantu

Konflik yang terjadi di Palestina merupakan isu kemanusiaan yang harus diselesaikan. Oleh karenanya, Buya Yahya meminta pihak mana pun untuk tidak mengaitkan usaha Palestina merdeka dengan terorisme.

Buya Yahya menganalogikan isu di Palestina dengan seorang pencopet. Ketika seorang pencopet melihat tetangganya dianiaya orang lain lalu menolongnya, maka jangan fokus meributkan tentang pencopetnya. 

“Kan tidak perlu, karena yang penting sudah tertolong orang ini terlepas yang nolongnya pencopet   atau bukan,” sambungnya.

Pun dengan Palestina. Buya Yahya mengatakan saat ini Palestina sudah sangat mendesak membutuhkan bantuan. Tak perlu lagi bicara soal isu terorisme di konflik ini. 

“Kami tidak membahas kelompok-kelompok apakah Hamas apakah ini (teroris), saya tidak. Terlepas dari itu, kami ingin fokus bertanya hati kecil Anda orang beriman. Pernahkah Anda mendoakan Palestina selama ini dalam sholat Anda. Sudahkah Anda keluarkan dalam kocek Anda untuk bantu Palestina?” tanya Buya Yahya.

3 dari 3 halaman

Cara Bantu Palestina

Membantu Palestina dapat dilakukan dengan banyak cara. Jika tidak bisa angkat senjata, minimal membantunya dengan doa dan ikut menyalurkan donasi meskipun hanya Rp500. Itu, kata Buya Yahya, tandanya hati manusia masih hidup.

“Jadi kita dengan Palestina ingin membela anak-anak yang dibantai dengan panjatan doa. Kalau datang ke sana gak bisa, ya dengan mengirim uang dan sebagainya,” katanya.

Menurut Buya Yahya, dalam keadaan seperti ini tak perlu lagi memikirkan apakah uang donasinya sampai ke Palestina atau tidak. Kalau pun tidak sampai, insya Allah uang donasi tersebut sampai pada Allah dan menjadi pahala.

“Jadi kami imbau kepada siapapun Anda, jangan bicarakan musibah di sebuah tempat kecuali Anda membantu dulu pertama dengan panjatan doa, kedua dengan materi Anda,” imbuhnya.