Sukses

Buntut Dugaan Catut Nama, KH Abdul Ro'uf Lamongan Minta Gus Iqdam Cabut Pernyataan

Buntut kasus catut nama Gus Iqdam berbuntut klarifikasi pihak Pondok Pesantren Miftahul Qulub Lamongan

Liputan6.com, Jakarta - Kasus pengajian haul di Lamongan yang disebut Gus Iqdam mencatut namanya berbuntut klarifikasi dari pihak panitia penyelenggara acara.

KH Abdul Rouf Pengasuh Ponpes Miftahul Qulub Lamongan angkat bicara mengenai kejadian tersebut.

Mengutip tayangan TikTok dengan akun @Madep Dampar, yang terbagi menjadi dua bagian secara lengkap ditayangkan pernyataan Pengasuh Ponpes Miftahul Qulub ini. Salah satu poinnnya adalah Gus Iqdam dianggap melakukan pencemaran nama baik.

Dalam pernyataan tersebut Kiai Abdul Rouf membeberkan secara detail mengenai kronologi kejadian, mulai kedatangannya di tempat Gus Iqdam, Gus Iqdam sakit, hingga respons masyarakat Lamongan.

 

2 dari 6 halaman

Kiai Abdul Rouf Sayangkan Pernyataan Gus Iqdam

"Saya Abdul Rouf Pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Qulub yang telah menyelenggarakan Haul ke 15 abah saya KH Muhammad Asyikin Ghozali dan Ibu Nyai Hj Umu Sofiyaturohmah yang ke 25, kemarin berjalam lancar, aman dan dihadiri puluhan ribu masyarakat lamongan, yang setiap tahun diselenggarakan,".

"Saya menyampaikan adanya kegaduhan pernyataan Gus Iqdam bahwa saya mencatut nama beliau untuk mengerahkan massa pada acara haul abah saya yang ke-15," katanya.

Dia menyayangkan keluarnya pernyataan tersebut.

"Ini justru saya sangat sayangkan kebesaran nama beliau yang namanya viral di tengah-tengah masyarakat. Bilang seperti itu, sepertinya saya mencatut nama, saya tidak sowan, saya tidak berkunjung ke rumah beliau," ujarnya.

 

 

3 dari 6 halaman

Penjelasan KH Abdul Rouf saat Datang ke Rumah dan RS

Dia juga menjelaskan jika dirinya telah datang ke rumah Gus Iqdam, juga ke rumah sakit.

"Perlu saya sampaikan dan data masih ada 15 Oktober lalu, saya diantar mantan Ketua DPRD Kabupaten Kediri Pak Arifin dan Istrinya. Ini menuju rumah beliau, saya bersama istri, sopir dan seorang penderek saya diterima beliau pagi-pagi itu," ujarnya melakukan klarifikasi.

Ia mengaku dirinya beserta rombongan berangkat malam, bermalam di rumah Pak Arifin, mantan Ketua DPRD. Pagi jam 7 pihaknya sudah sampai di rumah Gus Iqdam, diterima ibunya, ibu Nyai.

"Kebetulan pada hari itu ada bimbingan manasik umrah di rumahnya. Beberapa saat kemudian saya mohon pamit. Kemudian istri saya dibisiki Ibu Nyai, kalau Gus Iqdam sakit di rumah sakit, dengan didampingi santri kita diantar ke rumah sakit, jaraknya kira kira 10 kilometer," terang pria yang mengenakan kemeja putih dipadu peci hitam ini.

"Sampai di rumah sakit, di lantai 2 ketemu beliau. Beliau tidak ngomong, tidak apa, tahu kalau saya di dalam, tapi tidak ngomong. Tapi Setelah diberi penjelasan, memberikan penjelasan juga kami, istri saya bersama asistennya Ilham Jebor, ngomong-ngomong, sambil memberikan surat undangan kepada beliau minta dijadwalkan kalau bisa," tambahnya lagi.

"Insya Allah bu Nyai, nanti kami sampaikan kepada beliau," kata Kiai Abdul Rouf menirukan kata Ilham Jebor, asisten Gus Iqdam yang mengatur jadwal keseharian Gus Iqdam.

4 dari 6 halaman

Tanpa Gus Iqdam Jumlah Jemaah Haulnya Sudah Puluhan Ribu

Menurutnya hal itu terus dikomunikasikan, ada komunikasi, pihak Ilham dan Bu Nyai Lamongan. Sampai pada acara berlangsung, yang menyampaikan persoalan Gus Iqdam sakit Ilham adalah Jebor.

"Lha MC dengan tulus hati, memohon kepada hadirin untuk membacakan surotul Al-Fatihah mendoakan aagar Gus Iqdam cepat sembuh," sebutnya.

"Berita ini tolong dicek kepada Ilhamnya itu. Lha kok di medsos tahu-tahu, saya tidak sowan, tidak minta restu, saya tidak kulonuwun, tahu tahu saya dianggap nyrobot hanya cari jemaah agara yang datang itu banyak," tambah Kiai Rouf.

Ia menjelaskan, perlu diketahui kali ini haul yang ke 15, kemarin sebelumnya, jemaah sudah puluhan ribu, tanpa kehadiran Gus Iqdam. "Ini sangat naif bagi seorang figur dengan ngomong yang seperti itu, Itu sudah pencemaran baik," jelasnya.

5 dari 6 halaman

Kiai Abdul Rouf Ingin Gus Iqdam Cabut Pernyataannya

"Bahkan ada sampai ada yang ngomong bakar saja pondoknya, supaya tidak bikin masalah lagi. Kalau ini terjadi terus siapa yang bikin masalah. Sudah memberikan pencemaran nama baik, gaduh, masyarakat yang tadinya tenang, dengan ucapan demikian masyarakat Lamongan tidak karu-karuan," katanya.

"Saya tidak tahu siapa yang bikin itu, atas inisiatif dirinya sendiri atau ada orang lain yang menyuruh, saya tidak bernadai-andai seperti itu. Yang jelas itu ucapan keluar dari Gus Iqdam yang terhormat itu. Sangat saya menyesalkan ini," ujarnya.

"Seakan akan saya ini tidak punya jemaah. Seakan-akan saya ini nunut kebesaran beliau. Tidak seperti itu, saya bikin haul itu ikhlas hanya karena Allah. Saya ingin abah saya didoakan orang banyak, ditahlili orang banyak. Urusan kalau dia tidak datang tidak apa-apa, tidak usah bikin sensasi yang seperti itu yang membikin jemaah kalang kabut. Ini akan menjadi preseden yang kurang bagus, yang asalnya Lamongan baik-baik saja, dengan adanya pernyataan yang seperti itu menjadikan Lamongan panas," sebutnya.

"Ini tolong dicabut, bikin lagi video, ini pencemaran nama baik, ini kebohongan publik. Saya dikira bikin goro-goro, gak kuat ngundang Gus Iqdam ae gaya, gak punya duit kok ngundang Gus Iqdam. Ini masyarakat seperti itu, gak datang gak apa-apa. Tapi jangan membuat pernyataan, ngapunten, untuk kedepannya sebagai pembelajaran kedepannya,".

Ia pun menyebutkan jika dirinya takdzim kepada kiai, takdzim ulama, para habaib dan guru-gurunya. Ia berharap hal ini menjadikan pembelajaran

 

6 dari 6 halaman

Pesan Kiai Abdul Rouf untuk Masyarakat Lamongan

Kepada masyarakat Lamongan, dirinya memohon untuk menenangkan hati. Ia juga mengaku jika dirinya benar-benar ngundang Gus Iqdam, dirinya juga datang. Ia juga menyampaikan maksud kedatangannya kepada ibu Gus Iqdam, saat di rumah, juga kepada Gus Iqdam saat di rumah sakit kepada asistennya saat di rumah sakit Ilham Jebor.

"Itu yang perlu saya sampaikan supaya Lamongan supaya tenang, tidak gaduh seperti beberapa hari terakhir gara-gara ucapan yang seperti itu. Lamongan yang dulu kondusif, gara-gara ucapan yang seperti itu, menjadikan lamongan panas. Salam takdzim kepada Gus Iqdam, mohon segera dicabut ucapan-ucapan seperti itu," ungkapnya.

Sebelum ia mengakhirinya, ia juga sempat mengungkapkan persoalan roti tart yang disebut sebut beberapa waktu lalu.

"Kalau mau, rotinya yang tidak luntur dan mblothong masih ada, Kalau mau akan saya kirim saya tahu yang buat siapa, itu dari Tuban. Lamongan saya harap tenang, kalau ada ucapan tidak jelas mohon disaring," pungkasnya.

Penulis: Nugroho Purbo Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul