Sukses

Amalan dengan Fadhilah Secepat Kilat Ketika Melewati Shirat Al-Mustaqim

Di hari kiamat, rasa penyesalan dan ketakutan keluar dari mulut mereka. Terlebih lagi ketika mereka akan melewati shirath al-Mstaqim. Sebuah jembatan di atas punggung neraka yang sangat mengerikan.

Liputan6.com, Cilacap - Hari kiamat ialah hari berakhirnya kehidupan di dunia. Di hari itu banyak orang yang menyesali perbuatannya sewaktu di dunia.

Rasa penyesalan dan ketakutan keluar dari mulut mereka. Terlebih lagi ketika mereka akan melewati shirath al-Mustaqim. Sebuah jembatan di atas punggung neraka yang sangat mengerikan.

Banyak keterangan hadis Nabi SAW yang menggambaran kengerian dan sulitnya melewati shirat al-mustaqim ini. Rasulullah SAW bersabda,

"Tempat yang licin hingga mudah terpeleset." (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam hadis lain diceritakan kengerian shirath al-mustaqim ini yaitu jembatan yang lebih tipis dari rambut dan tajamnya melebini pedang.

Namun ada sebagian dari mereka yang sangat mudah melewati shirat al-mustaqim ini. Diriwayatkan dari Abu Sa'id Al-Khudri bahwa Rasulullah SAW bersabda,

"Orang yang beriman (berjalan) bagaikan kedipan mata, bagaikan kilat, bagaikan angin, bagaikan kuda-kuda dan unta-unta terbaik. Di antara mereka ada yang selamat melewatinya tanpa cacat, sebagian ada yang cacat fisik, dan adapula yang dilemparkan ke dalam neraka Jahannam dengan kepala terbalik. Hingga kelompok terakhir mereka ditarik dengan keras.”

Berdasarkan hadis di atas, bahwa orang-orang yang beriman ini dapat melewati shirat al-mustaqim dengan mudah bahkan ada yang secepat kilat. Lantas amalan apa yang menyebabkan mereka begitu mudah melewati shirat al-mustaqim ini?

 

Simak Video Pilihan Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Amalan Agar Mudah Ketika Melewati Shirath Al-Mustaqim

Mengutip mulimidia, berikut beberapa amalan agar kita mudah melewati jembatan shirat al mustaqim

1. Berjalan ke Masjid dalam Kegelapan untuk Melaksanakan Shalat

Bekal selanjutnya untuk mempermudah jalan melewati jembatan shiratal mustaqim adalah dengan melaksanakan keinginan dari Allah SWT. Keinginan tersebut yaitu mendirikan shalat 5 waktu, shalat menjadi ibadah yang dapat mencegah manusia untuk melakukan perbuatan keji dan mungkar.

Ketika melewati jembatan ini, kita harus menyeimbangkan amal perbuatan selama hidup di dunia. Terlebih lagi bagi seorang muslim tetap melangkahkan kaki di tengah kegelapan untuk menegakkan perintah Allah ini. Bahkan mereka akan mendapatkan sinar yang prima di akhirat kelak untuk membantu mempermudah langkahnya melewati jembatan tersebut.

Rasulullah SAW bersabda: "Berilah berita gembira pada beberapa orang yang jalan menuju masjid-masjid dalam kegelapan dengan sinar yang prima pada hari kiamat." (HR. Ibnu Majah 773).

Lalu dalam kisah yang lain, dijelaskan kalau Rasulullah SAW kerapkali waktu jalan menuju mesjid berdoa: "Ya Allah, jadikanlah sinar dalam hatiku, dalam penglihatanku, dalam pendengaranku, disamping kananku, disamping kiriku, disamping atasku, disamping bawahku, didepanku, dibelakangku serta jadikanlah saya bersinar. " (HR. Bukhori. 5841).

2. Senantiasa Bertaubat Kepada Allah

Amalan selanjutnya yang harus dilakukan oleh manusia agar dimudahkan untuk melewati jembatan shiratal mustaqim adalah dengan bertaubat. Tentu saja taubat yang dilaksanakan tersebut harus taubatan nasuha. Yakni taubat yang sungguh-sungguh, penuh ketulusan untuk kembali ke jalan Allah SWT dengan tidak mengulangi kesalahan yang pernah ia lakukan.

Dengan melaksanakan taubatan nasuha ini akan membuat seorang mukmin memperoleh kesempurnaan sinar yang akan mengakibatkan dirinya sukses menyebrangi jembatan shiratal mustaqim yang mendebarkan tersebut.

Allah Ta’ala berfirman: "Hai, beberapa orang yang beriman, bertaubatlah pada Allah dengan Taubatan Nasuhan (taubat yang semurni-murninya), semoga Tuhan anda bakal meniadakan beberapa kekeliruanmu serta memasukkan anda dalam surga yang mengalir dibawahnya sungai-sungai, pada hari saat Allah tak mengejekkan Nabi serta beberapa orang yang beriman berbarengan dengan dia ; tengah sinar mereka memancar di hadapan serta disamping kanan mereka, sembari mereka menyampaikan : " Ya Tuhan kami, sempurnakanlah untuk kami, serta ampunilah kami. Sebenarnya Engkau Maha Kuasa atas semua suatu hal ". (At-Tahrim: 8). 

 

3 dari 3 halaman

Amalan (3-5)

3. Membuat Perlindungan untuk Sesama Muslim dari Kejahatan Orang Munafik

Amalan selanjutnya yang ternyata juga menjadi salah satu bekal agar mempermudah langkah kaum muslim melewati jembatan shiratal mustaqim adalah dengan membuat perlindungan untuk sesama muslim dari kejahatan orang munafik.

Perlindungan tersebut bisa dilakukan apabila saudara muslim kita terkena fitnah yang sama sekali tidak ia lakukan. Pembelaan dan penentangan terhadap tuduhan dari kaum munafik ini dapat menjadi salah satu cara melindungi diri dari siksaan neraka jahanam di akhirat kelak.

Rasulullah SAW bersabda: "Siapa saja membuat perlindungan seseorang Mukmin dari kejahatan orang Munafik, Allah bakal mengutus malaikat membuat perlindungan daging orang itu pada hari kiamat- dari neraka jahannam.

Siapa saja menuduh seseorang Muslim dengan maksud menginginkan mencemarkannya, jadi Allah bakal menahannya di atas jembatan neraka jahannam sampai orang itu dibikin bersih dari dosa pengucapan buruknya ". (HR. Abu Dawud 4239).

4. Ikhlas Dalam Bersedekah

Bekal selanjutnya adalah ikhlas dalam bersedekah. Dengan melakukan ini, selain akan mendapatkan pahala dari Allah SWT nantinya kita juga akan dimudahkan untuk melewati jembatan shiratal mustaqim. Oleh sebab itu, janganlah mengharap pujian dari sesama manusia ketika melakukan sedekah kepada orang lain. Berharaplah hanya kepada Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda: ”Barang siapa berbuat kebaikan dengan bersedekah jadi dia diijinkan lewat ash shirat dengan memperoleh panduan”

5. Kurangi Beban dan Menolong Orang Lain

Amalan lainnya yang dapat dilakukan oleh kaum muslim dan menjadi bekal agar memudahkannya melewati jembatan shiratal mustaqim adalah dengan mengurangi beban dan menolong orang lain yang tengah mengalami kesulitan.

Rasulullah SAW bersabda: “Barangsiapa yang melapangkan diri untuk menolong orang lain, Allah bakal isi hatinya pada harikiamat dengan keridhoan-Nya serta barangsiapa yang jalan dengan saudaranya bakal satu keperluan lalu dia dapat memenuhinya, jadi Allah bakal mengambil keputusan dua kakinya pada hari saat kaki-kaki bakal terpeleset dalam neraka” (HR. Anas).

Semoga kita termasuk kedalam golongan orang orang yang dimudahkan oleh Allah SWT pada hari akhir nanti dalam melewati jembatan shirat al-mustaqim.

 

Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Nurul Huda 1 Cingebul

 

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.