Liputan6.com, Jakarta - Dari sekian banyak kisah yang diceritakan jemaah di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah asuhan Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, rasa-rasanya kisah ini paling tragis yang terjadi.
Rasa sakit jemaah bernama Fajar ini seperti tak tergambarkan. Sakit hatinya ia tuangkan sejadi-jadinya di depan Gus Iqdam dan jemaah di markas ST Pusat Blitar. Berharap solusi dan ketenangan jiwa.
Advertisement
Baca Juga
Bagimana tidak sakit hati, pria ini menjalin kasih selama enam tahun, tiga tahun bersama di Indonesia. Sementara tiga tahun berikutnya ia jalani secara jarak jauh, antara Indonesia dan Negeri Sakura Jepang.
Fajar menjalani LDR demi cita-cita menikahi perempuan yang ia cintai, ia pun rela jauh dari orang tua, dari kampung halamannya Jawa Timur, mencari modal nikah di Jepang.
Tetapi apa yang terjadi, enam tahun menjalin asmara, balasannya diselingkuhi. Kekasihnya menjalin asmara dengan pria lain, selingkuh.
Simak Video Pilihan Ini:
3 Tahun Fajar di Jepang
Akhirnya sebagai jalan agar tak terlalu galau, ia menempuh Sabilu Taubah sebagai tempat berlabuh dan melampiaskan segala gundah gulananya. Melalui jalur dalam, salah satu keluarga Gus Iqdam, ia berhasil ditemukan dengan Gus Iqdam, dan berkesempatan dialog di rutinan Sabilu Taubah.
"Posisi sakit hati makanya saya ada di sini gus," ujar Fajar mengawali kisahnya saat dialog dengan Gus Iqdam, seperti yang ada dalam video TikTok @garanganST.
"Woh lagi galau, coba cerita, biar yang menyakitimu kecewa, anggep aku konco plek mu, crito ae," kata Gus Iqdam mencoba membuka obrolan dengan Fajar, Fajar lebih banyak menunduk mungkin karena sakit hati yang ia rasakan.
"Kulo pacaran mpun 6 tahun," kata fajar, yang langsung disambut tawa dan gerr gerran oleh jemaah ST Nyell itu.
"Sik-sik pacaran 6 tahun, terus piye," tanya suami Ning Nila ini.
"Pacaran 6 tahun, 3 tahun teng Indonesia, lajeng kulo pangkat jepang mados modal nikah, kulo 3 tahun teng Jepang, malah ditinggal selingkuh gus," ujar Fajar.
"Dadi LDR? Pacaran neng Jepang 3 tahun, neng kene 3 tahun?," tanya Gus Iqdam.
"Neng jepang kerjo neng pabrik kui?," tanya Gus Iqdam lagi.
"Teng Jepang kulo teng pabrik aluminium," jawab Fajar.
"Tolong yang lain diam, ini Fajar berani jujur. Fajar pertama ke sini," kata Gus Iqdam, ketika jemaah lain riuh.
Advertisement
Gus Iqdam Tak Terima, Fajar Disakiti
Ternyata Fajar mengaku selain pertama kali ke ST Pusat, dirinya juga terhibur berada di tengah para garangan ini.
Namun ia tidak yakin bagaimana nasibnya jika berada di rumah, bisa nangis terus-terusan mengingat kisah kandasnya asmaranya itu.
"Alhamdulillah teng mriki terhibur, teng griyo nangis malih," kata Fajar.
"Fajar dingenekno kene melu ra trimo. Melu sakit hati, sakit hati Jar. Tenan tak balani. Nek wonge ketemu aku simpangan, kon diantemi Margono wonge, tapi kayake Margo nangis malah," kata Gus Iqdam bergurau.
"Oke aku percaya padamu, aku juga percaya padamu, ya udah aku tak golek modal neng Jepang.... weh pengkhianat," kata Gus Iqdam mencoba membayangkan obrolan Fajar dan pacarnya sesaat sebelum Fajar ke Jepang.
Nasihat Gus Iqdam Kena Banget
"Kedatangan Fajar kesini bukan kebetulan, ini pasti takdir Alloh. untuk memperkuat hatimu yang sehancur-hancurnya. Sampeyan ra sah susah, Alloh tidak menakdirkan sampean karo cah wedok kui, berarti yo cah wedok kui ra apik karo sampeyan. Saya yakin setelah ini diturunkan yang lebih baik dan memang benar-benar lebih cocok untuk sampeyan." kata Gus Iqdam mencoba menasehati Fajar.
"Neng omah ra sah nangis, ra sah cemen. Gak papa, orang yang tersakiti akan dapat yang lebih baik daripada orang yang menyakiti. Iki tenanan. Koe kudu gagah, koe ora sing nyakiti, kowe olih sing lewih apik. Opo meneh kowe wis kenal Gus Iqdam, dia akan kecewa meninggalkanmu. kono wes rabi Jar?," kata Gus Iqdam kembali menguatkan Fajar Sad Boy ini.
"Dereng nikah, ajenge tunangan," ujar Fajar yang menyebutkan mantan kekasihnya akan bertunangan dengan sahabatnya.
"Tenang jar, koe ojo emosi kono oleh koncomu po?," tanya Gus Iqdam.
"Angsal rencang MTs, lare Cermai," kata Fajar.
"Ojo disebutke alamate, ngko tak krutuk watu malah mengko," ujar Gus Iqdam.
Advertisement
Fajar Bakal Dicarikan Jodoh Sama Gus Iqdam, Tapi Ada Syaratnya
Ternyata perempuan yang begitu dicantai Fajar ini juga sudah dikenalkan dengan orang tuanya. Namun apalah daya, nasi sudah menjadi bubur.
"Umurmu piro, mben tak goletke. Kapan mangkat Jepang meneh, nembe umur 23, nek umur 25 tak goletno bojo sing ayu, delokno, jemaahku sing prawan prawan akeh," kata Gus Iqdam, yang siap mencarikan jodoh untuk Sad Boy ini.
"Umur 25 nek wis nglumpuk tenan, macak ganteng, cukurane sing molet koyo wong Korea. Sing penting kowe ojo ngasi mlayu neng perkoro elek, ojo mendem lan liyane. Nek kowe mangkat neh neng Jepang, njur mulih mulih goleki mas Syifa, terus goleki aku, tak goletke jodoh sing apik, sing apal Al-Qur'an akeh Jar," sebut Gus Iqdam.
"Nek koe manut pesenku setelah ini jangan menjalin asmara dengan wanita manapun. Sterilno awakmu, rasah pacaran, rasah karaoke, umur 25 opo 26 maksimal 27 koe rene, moro neng aku ngomong Gus kulo butuh bojo." kata Gus Iqdam kembali mengaskan dan siap membantu fajar.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul.