Sukses

Kisah Super Lucu Kiai Hasyim Muzadi dan Maling Logo Mobil

Kiai Hasyim Muzadi Temukan Logo Mobilnya di Pasar Maling

Liputan6.com, Jakarta - Bukan hanya Gus Dur Kiai NU yang memiliki kisah lucu dan sering mengocok perut siapa saja yang membacanya, atau mendengarkannya. Kiai Ahmad Hasyim Muzadi ternyata juga memiliki kisah yang super lucu.

Kisah lucu antara Kiai Hasyim Muzadi ini terjadi antara dirinya dengan maling logo atau tulisan merk mobil di salah satu pasar di Jawa Timur.

Kiai NU ini adalah seorang tokoh Islam Indonesia dan mantan Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa khidmat 2000-2010 dan juga sebagai anggota Dewan Pertimbangan Presiden sejak 19 Januari 2015.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Mobil Kiai Hasyim Muzadi Dicongkel Maling

Mengutip jatim.nu.or.id, Kiai Hasyim Muzadi pernah mendapatkan pengalaman kocak menjadi Ketua PWNU Jawa Timur. Saat parkir di kantor PWNU Jatim, saat itu di Jalan Darmo Surabaya, tulisan atau logo merk mobil miliknya, Toyota Camry, dicongkel maling.

"Sampai geleng-geleng kepala Kiai Hasyim saat tahu cap mobilnya dicukit, diambil pencuri," cerita KH Ahmad Sadid Jauhari saat mengisi pengajian di Pondok Pesantren Al-Azizi Desa Kandangtepus, Kecamatan Senduro, Kabupaten Lumajang, beberapa waktu lalu.

Tak ambil pusing, Kiai Hasyim kemudian langsung ke toko sparepart mobil untuk membeli dan memasang cap baru. Namun, di toko tidak ada. Mantan Ketua Umum PBNU dua periode itu akhirnya mencari ke Pasar Loak.

3 dari 3 halaman

Islam Agama Saya, Maling Pekerjaanku

"Akhirnya beliau berinisiatif mencari di barat Pasar Turi, ke Pasar Loak, juga dikenal dengan Pasar Maling. Lho, kok, ketemu di sana, yang jual, ya, tantretan, kata Kiai Hasyim lah ini, kan, milik saya, Rek," cerita Kiai Sadid.

Kiai Hasyim kenal betul dengan benda miliknya. Si penjual pun tersipu malu, apalagi cap merek mobil yang dicuri milik Ketua PWNU Jatim. “Iya, ta, Kiai? Waduh, Arek-arek jupuk ndak delok-delok,” kata Kiai Sadid.

Sambil mesam-mesem, Kiai Hasyim kemudian bertanya kepada si penjual.

"Jenengan Islam, Pak?"

"Iya Islam, Kiai."

"NU?"

"Iya, NU, Kiai."

"Kok, nyuri, Pak?"

"Islam agama saya, Kiai, nyuri pekerjaan saya, Kiai."

Huahaha, ada ada saja..

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul