Sukses

Masyaallah! Ini 5 Ciri Orang yang Allah Inginkan Kebaikan Selalu Ada Padanya

Tujuan diciptakan manusia tidak lain adalah untuk beribadah kepada-Nya. Dengan beribadah seorang hamba akan dicintai oleh Allah hingga menginginkan kebaikan selalu ada pada dirinya.

Liputan6.com, Jakarta - Sudah menjadi kewajiban bagi manusia untuk taat beribadah kepada-Nya. Sebagaimana dalam firman QS. Az-Zariyat ayat 56,

وَمَا خَلَقْتُ الْجِنَّ وَالْاِنْسَ اِلَّا لِيَعْبُدُوْنِ

"Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan agar mereka beribadah kepada-Ku."

Bagi seorang muslim ibadah merupakan bekal menuju alam akhirat. Ibadah tidak hanya sekedar sholat, haji, atau puasa saja. Semua yang diniatkan baik karena Allah juga termasuk ibadah. 

Selain mendapatkan pahala, dengan beribadah dan selalu mengingat Allah juga bisa membuat seorang hamba dicintai hingga menginginkan kebaikan selalu ada pada dirinya.

Mengutip dari laman makintau.com, berikut ini adalah ciri-ciri orang yang Allah inginkan kebaikan selalu ada pada dirinya.

 

Saksikan Video Pilihan ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Senantiasa Beramal hingga Diberi Cobaan

1. Dijadikan Ia Selalu Melakukan Amal Soleh Menjelang Kematian

Disebutkan dalam hadis yang dikeluarkan oleh Imam Ahmad dan lainnya, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada seorang hamba, Allah jadikan ia beramal.” Lalu para sahabat bertanya, “Apa yang dimaksud dijadikan dia beramal?” Maka Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Dibukakan untuknya amalan shalih sebelum meninggalnya sehingga orang-orang yang berada di sekitarnya ridha kepadanya.”

2. Dipercepat Sanksinya di Dunia

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

“Apabila Allah menginginkan kebaikan kepada hamba-Nya, Allah akan segerakan sanksi untuknya di dunia. Dan apabila Allah menginginkan keburukan kepada hamba-Nya, Allah akan menahan adzab baginya akibat dosanya di dunia), sampai Allah membalasnya dengan sempurna) pada hari Kiamat.” (HR. At-Tirmidzi dan Al Hakim dari Anas bin Malik)

Namun kita tidak diperbolehkan untuk meminta kepada Allah agar dipercepat sanksi kita di dunia, karena kita belum tentu mampu menghadapinya.

3. Diberi Cobaan

Jika kamu sedang mendapat cobaan dari Allah, itu bisa jadi merupakan sebuah tanda cinta Allah kepada seseorang.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan, Allah akan memberinya musibah.” (HR. Bukhari)

Cobaan pasti akan menerpa kehidupan mukmin, karena itu merupakan janji Allah. Allah berfirman,

“Sungguh, Kami akan menguji kalian dengan sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa dan buah-buahan. Dan berikan kabar gembira bagi orang-orang yang bersabar” (QS. Al Baqarah: 155).

Bersabarlah ketika kita mendapatkan cobaan, karena cobaan itu untuk menggugurkan dosa atau mengangkat derajat.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Senantiasa ujian itu menerpa mukmin atau mukminah pada jasadnya, harta dan anaknya sampai ia bertemu dengan Allah dalam keadaan tidak mempunyai dosa.” (HR. Ahmad dan At-Tirmidzi, dishahihkan oleh Al-Albani)

3 dari 3 halaman

Paham tentang Agama dan Diberikan Kesabaran

4. Dijadikan Paham akan Agama Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Barangsiapa yang Allah inginkan kebaikan padanya, Allah akan faqihkan ia dalam masalah agama ini).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kefaqihan adalah pemahaman yang Allah berikan kepada seorang hamba. Pemahaman yang lurus tentang Alquran dan hadits didasari dengan kebeningan hati dan aqidah yang shahih. Karena hati yang dipenuhi oleh hawa nafsu tidak akan dapat memahami Alquran dan hadits dengan benar.

5. Diberikan kesabaran

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

“Tidaklah seseorang diberikan sesuatu yang lebih baik dan lebih luas dari kesabaran.” (HR Al-Bukhari dan Muslim).

Kesabaran dalam keimanan bagaikan kepala untuk badan. Badan tak akan hidup tanpa kepala, demikian pula iman tak akan hidup tanpa kesabaran. Untuk menjalankan perintah Allah dan menjauhi larangan-Nya amat dibutuhkan kesabaran. Karena iblis dan bala tentaranya tak pernah diam dari menyesatkan manusia dari jalan Allah. Allah berfirman,

“Tidaklah diberikan sifat-sifat yang terpuji ini) kecuali orang-orang yang sabar, dan tidaklah diberikannya kecuali orang yang mempunyai keberuntungan yang besar.” (QS. Fushshilat : 35).

Semoga kita menjadi salah satu orang yang diinginkan kebaikan selalu ada dalam diri kita oleh Allah subhanahu wa ta’ala.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.