Liputan6.com, Jakarta - Datangnya hari kiamat senanatiasa akan menjadi misteri yang tidak akan terpecahkan sampai kapanpun, Bahkan sampai kiamat ini benar-benar terjadi.
Baca Juga
Garangan Jangan Salah, Bisa Disemprot Soimah Seperti Jebor, Sebutan Bu Nyai dan Ning oleh Gus Iqdam Maksudnya Ini
Gus Faiz Sebut Gus Iqdam Waliyullah Lewat Isyarat Mimpi, Bagaimana Perspektif Islam tentang Bunga Tidur?
Tatkala Binatang Dikumpulkan di Padang Mahsyar Usai Kiamat, Maka Ini yang Akan Terjadi
Advertisement
Ulama banyak membahas tentang kiamat dan lebih menitikberatkan pembahasannya kepada persiapan-persiapan untuk menghadapi hari yang mengerikan ini.
Syaikh Nawawi Al Bantani dalam kitab Hasyyah Miqrotussu'ud wa Tasydiq ini mengungkapkan sosok yang merindukan kiamat ialah sosok yang telah memiliki bekal berupa amal saleh.
Demikian pula banyak ulama yang mengatakan bahwa kiamat tidak akan terjadi selama masih ada sosok manusia yang mampu menjadi tameng hari kiamat.
Lantas manusia seperti apa yang keberadaannya ini menyebabkan dunia tidak kiamat? Berikut ini adalah penjelasan KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen.
Simak Video Pilihan Ini:
Manusia Ini Penyebab Dunia Tidak Akan Kiamat
Kiai kharismatik asal Rembang KH Maemoen Zubeir atau yang lebih akrab disapa Mbah Moen ini juga berpesan agar tetap berpegang erat dan tetap mengutamakan budaya ngaji dan belajar kitab salaf.
Pasalnya jika masih ada orang yang ngaji untuk memahami ilmu agama, maka dipastikan dunia ini tidak akan kiamat.
"Pokoknya yang harus dipegang erat, kamu harus ngaji dan mengajar kitab salaf. Dunia tidak akan kiamat selama orang masih mau mengaji," tuturnya dikutip dari laman NU Online, Jumat (01/12/2023).
Advertisement
Tak Akan Kiamat Selama Masih Ada yang Menyebut Nama Allah
Paparan Mbah Moen di atas berdasarkan hadis Rasulullah SAW yang menerangkan bahwa tidak akan terjadi kiamat selama masih ada orang yang menyebut nama Allah. Bunyi hadisnya demikian:
لا تقوم الساعة على أحد يقول: الله الله
Artinya:
“Kiamat tidak akan terjadi selama masih ada orang yang menyebut nama Allah” (HR: Al-Tirmidzi)
Mengutip Islami.com, selama masih ada orang yang menyebut nama Allah atau dzikir, masih ada orang shalat, haji, sedekah, dan melakukan amal ibadah lainnya, kita tidak perlu khawatir tentang kiamat. Yang perlu diperhatikan bukan memikirkan kapan terjadinya kiamat, tetapi mempersiapkan bekal ibadah sebanyak-banyaknya, supaya memiliki modal bertemu Allah SWT di akhirat kelak.
Memperbanyak Dzikir
Selain ibadah-ibadah di atas, bekal itu juga bisa disiapkan dengan cara memperbanyak dzikir. Rasulullah SAW sangat menganjurkan kita untuk selalu dzikir dan ingat kepada Allah, baik dalam kondisi susah ataupun senang. Dalam al-Qur’an surat al-Ahdzab ayat 41, Allah SWT berfirman:
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
Artinya:
“Wahai orang-orang beriman ingatlah kepada Allah dengan menyebut (nama-Nya) sebanyak-banyaknya” (QS: Al-Ahdzab ayat 41)
Dzikir boleh dibaca kapanpun dan di mana pun. Memang ada waktu-waktu tertentu untuk dzikir, seperti setelah shalat, tapi bukan berate selain waktu tertentu itu tidak boleh dzikir. Kita boleh dzikir kapanpun. Bacaan dzikir pun macam-macam, ada yang panjang dan ada pula yang pendek. Amalkan sesuai dengan kemampuan kita. Minimal dzikir kita usahakan membiasakan melafalkan “Allah” dalam hati kita.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement