Sukses

Masya Allah, Ini Amalan Istimewa yang Membuat Mukmin Berhak Memilih Bidadari di Surga

Ternyata di surga ini ada sekelompok manusia yang dipersilahkan memilih bidadari sesuka hatinya.

Liputan6.com, Cilacap - Di hari kiamat, jika timbangan amal baiknya lebih berat dibanding amal buruknya, maka ia akan ditempatkan di surga. Ternyata, di surga ini ada sekelompok manusia yang dipersilahkan memilih bidadari sesuka hatinya.

Ada amalan yang menyebabkan seorang muslim memperoleh anugerah istimewa dari Allah SWT ini. Jika seorang muslim mampu mengamalkan secara istiqamah, maka ia berhak untuk memilih bidadari.

Tak terbayang keindahan dan kebahagiaan yang ia rasakan. Masuk surga saja sudah merupakan nikmat terindah yang belum pernah dirasakan sebelumnya ketika di dunia.

Terlebih lagi jika ia juga diberikan keleluasaan untuk memilih bidadari yang sesuai dengan keinginannya. Tentu saja, sebuah keindahan dan kebahagianan yang tidak bisa dilukiskan dengan kata-kata.

Lalu amalan apa sehingga menyebabkan seorang mukmin mendapatkan anugerah nikmat yang begitu besar ini? Berikut ini penjelasannya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Cukup Mengamalkan Hal Ini

Mengutip Republika.co.id, untuk mendapatkan anugerah istimewa ini, yakni mendapatkan keleluasaan untuk memilih bidadari sebagai pasangannya di surga, Rasulullah SAW menjelaskan amalan yang harus dilakukan.

Amalan yang menyebabkan hal ini yakni mampu menahan amarah. Hal ini berdasarkan sabda Nabi SAW:

من كظمَ غيظًا ، وهو قادرٌ علَى أنْ يُنْفِذَه دعاه اللهُ عزَّ وجلَّ علَى رؤوسِ الخلائقِ يومَ القيامةِ حتى يُخَيِّرَهُ اللهُ منَ الحورِ ما شاءَ 

"Barangsiapa yang menahan marah padahal dia mampu untuk melampiaskannya maka Allah SWT akan memanggilnya (membanggakannya) pada hari kiamat di hadapan semua manusia hingga (kemudian) Allah SWT membiarkannya memilih bidadari bermata jeli yang disukainya." (HR Abu Daud).

3 dari 3 halaman

Gambaran Bidadari Surga dalam Al-Qur'an

Perihal bidadari surga juga banyak disebutkan dalam ayat-ayat Alquran, salah satunya, yakni melalui surat ad-Dukhan, Allah SWT berfirman:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي مَقَامٍ أَمِينٍ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ يَلْبَسُونَ مِنْ سُنْدُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُتَقَابِلِينَ كَذَٰلِكَ وَزَوَّجْنَاهُمْ بِحُورٍ عِينٍ 

"Sungguh, orang-orang yang bertakwa berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata air-mata air, mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadapan, demikianlah, kemudian Kami berikan kepada mereka pasangan bidadari yang bermata indah." (QS ad-Dukhan: 51-54). 

Selanjutnya, Allah SWT berfirman:

 فِيهِنَّ قَٰصِرَٰتُ ٱلطَّرْفِ لَمْ يَطْمِثْهُنَّ إِنسٌ قَبْلَهُمْ وَلَا جَآنٌّ

"Di dalam surga itu ada bidadari-bidadari yang sopan menundukkan pandangannya, tidak pernah disentuh oleh manusia sebelum mereka (penghuni-penghuni surga yang menjadi suami mereka), dan tidak pula oleh jin." (QS ar-Rahman: 56).

كَأَنَّهُنَّ ٱلْيَاقُوتُ وَٱلْمَرْجَانُ

"Seakan-akan bidadari itu permata yakut dan marjan." (QS ar-Rahman: 58).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul