Sukses

Lucu Pool.. Saat DJ Cantik Beragama Khonghucu Bikin Gus Iqdam Salting

Tamu Gus Iqdam dalam rutinan Senin malam di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST Pusat), selalu berwarna. Kali ini ada tamu perempuan cantik, DJ, agamanya Khonghucu

Liputan6.com, Jakarta - Peserta pengajian Gus Iqdam rutinan Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST) di markas ST Pusat Blitar semakin berwarna. Sudah berkali-kali tamunya membuat orang mengerenyitkan dahi.

Berkali-kali pula orang-orang dibuat kaget saking berwarna-warninya.

Gus Iqdam sendiri kadang bertanya-tanya "iki opo?", saat mendapati begitu beragamnya jemaah pengajiannya.

Terakhir, adalah seorang yang berprofesi sebagai DJ. Parasnya cantik dan dia nonmuslim.

Dia beragama Khonghucu. Namanya Rara. DJ Rara asli Batam Riau, yang bekerja di Surabaya.

Senin malam (4 Desember 2023 lalu, dia mengikuti pengajian bersamaan hadirnya Ketua Garanganwati Jogja, Soimah Pancawati.

 

 

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 5 halaman

Mengenal Profesi DJ

Sebelum berkisah mengenai kedatangan wanita cantik yang membius jemaah dan para garangan, alangkah baiknya kita pahami dulu apa itu DJ.

Dari Wikipedia Bahasa Indonesia, disjoki atau joki cakram atau (bahasa Inggris: Disc jockey, disingkat DJ, atau kadang-kadang "deejay") adalah seseorang yang terampil memilih dan memainkan rekaman suara atau musik yang telah direkam sebelumnya.

Umumnya media hasil rekaman yang digunakan adalah media diska atau cakram, dan karena kemahirannya dalam memainkan cakram membuat profesi ini dikenal sebagai joki cakram, atau lebih dikenal dengan disjoki.

Sekarang istilah itu tidak hanya merujuk kepada kemahiran mengatur lagu atau musik dalam media cakram, tetapi juga dalam bentuk media lainnya.

 

3 dari 5 halaman

Gus Iqdam Sempat Salah Tingkah Gara-gara Ini

Setelah mengenal DJ, kita kembali ke kedatangan perempuan cantik beragama Khonghucu di tengah lautan manusia peserta pengajian rutin Sabilu Taubah.

Dalam unggahan video pendek, pada platform TikTok akun @WONG PUSAT, DJ Rara yang malam itu mengenakan jaket baseball, dan berkerudung nampak mempesona.

Setelah mengenalkan diri, hingga soal agama. Gus Iqdam menanyakan kedatangan Rara yang keberapa di majelisnya.

Rara menjawab 'first time', di sini Gus Iqdam sedikit salah tingkah (salting) lantaran kata itu tak begitu familiar. Gus Iqdam dengan bercanda membalas ungkapan yang dia tahu, 'people in' yang diartikan secara bebas, sebagai orang dalam.

Sontak jemaah nyengir kuda dibuatnya.

 

4 dari 5 halaman

DJ Cantik Bragama Khonghucu Ini Ngafans Banget sama Gus Iqdam

Saat mengungkap alasan kedatangannya di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Gus Iqdam agak tercengang seolah-olah heran. Bagaimana tidak heran, tamunya seorang DJ, cantik, rumahnya jauh, non-Islam, bisa datang ke pengajiannya.

"Ngefans sama Gus Iqdam sih, karena selalu memberi motivasi seluruh umatnya. Saya yang orang bukan Islam termotivasi dari Gus Iqdam sendiri," jawab Rara.

Eh lah, mendapati jawaban tersebut Gus Iqdam mulai curhat colongan (curcol), jika dirinya saja sulit untuk memotivasi diri sendiri.

"Masya Allah, Ya Allah, terenyuh aku kadang. Tapi aku kadang akhir-akhir iki motivasi dewe ra patio iso, akhir-akhir iki kudu nesu ae," ujar Guis Iqdam curcol.

Sontak dijawab sabar oleh jemaah, dan Rara.

5 dari 5 halaman

Perjuangan datang ke ST Pusat Bisa Diacungi Jempol

Setelah curcol ditolak jemaah, Gus Iqdam mencoba melempar tema lain mengenai kedatangan Rara, didapati informasi, Rara asal Batam, kerja dan tinggal di Surabaya. Datang ke Blitar menggunakan kendaraan umum, kereta api.

"Perjuangane koyo ngono. Iki loh Khonghucu ae ngaji neng ST loh pak, numpak kereta. Kowe cedak, Islam kowah kowoh," ujar Gus Iqdam kepada jemaahnya.

"Udah lama rencana ke sini?" tanya Gus Iqdam.

"Sudah lama banget, tapi waktu itu kerjaan lagi numpuk banget sih Gus. Jadi ini nyempet-nyempetin buat ijin, buat gak masuk kerja dulu, untuk temui Gus Iqdam," jawab perempuan cantik ini.

"Kerjaan apa kalau boleh tahu?" tanya guse garangan ini.

"DJ, disjoki," jawab Rara,

"Wah..... welleh, ngek ngek ngek. Lah DJ Rara, tapi sampai iki mlebu acara Harlah, aku isa dikamplengi wong-wong ngene" kata Gus Iqdam, sambil memencengken peci hitamnya.

"Belum pernah tampil di sekitar sini?,"

"Belum gus, saya biasa di Papua, Surabaya, Batam, Jakarta," tandas Rara.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul.