Sukses

Pedagang Bisa Masuk Surga Tanpa Hisab, Caranya?

Anda pedagang, simak penjelasan ini. Pedagang bisa masuk surga tanpa hisab, ini syaratnya

Liputan6.com, Jakarta - Jiki dibaca secara baku pedagang adalah, orang yang melakukan atau terlibat perdagangan dan atau memperjualbelikan barang yang tidak diproduksi sendiri, untuk memperoleh suatu keuntungan.

Karena sifat transaksinya, terkadang pedagang diasosiasikan dengan orang yang gemar mencari keuntungan semata. Padahal, itu jelas tidak dianjurkan.

Bahkan, karena kelakuan licik pedagang, misalnya mengurangi timbangan, banyak di antara mereka yang masuk neraka.

Sebaliknya, surga adalah impian tiap muslim. Terlebih, masuk surga tanpa hisab atau tanpa dihitung amal baik dan buruknya selama di dunia.

Namun, mereka yang masuk surga tanpa hisab bukanlah orang-orang sembarangan. Sejatinya mereka merupakan orang-orang terpilih. Orang-orang terbaik yang mencapai tingkatan tertinggi dalam ketakwaan kepada Allah SWT.

Lantas, apakah orang yang berprofesi sebagai pedagang ini bisa masuk surga tanpa hisab?

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Surga Tanpa Hisab Kata Syeikh Maulana Muhammad Zakkariya Al-Kandahlawi

Mengutip Hidayatuna.com, pedagang merupakan salah satu kelompok yang akan masuk surga tanpa hisab, jika perdagangan mereka tidak melalaikannya dari mengingat Allah SWT.

Tidak lalai dalam menunaikan kewajiban inilah yang selalu dilakukan para sahabat Nabi Muhammad SAW.

Syeikh Maulana Muhammad Zakkariya Al-Kandahlawi dalam kitabnya “Fadhilah Amal,” menceritakan, suatu hari, Abdullah Ibnu Umar RA sedang berada di pasar, dan tibalah waktu sholat berjamaah. Setiap pemilik toko langsung menutup toko mereka dan segera pergi ke masjid.

3 dari 3 halaman

Selalu Mengingat Allah

Melihat hal ini, Ibnu Umar mengatakan, mereka adalah orang yang difirmankan Allah SWT dalam surat An-Nur ayat 37:

رِجَالٌ لَا تُلْهِيهِمْ تِجَارَةٌ وَلَا بَيْعٌ عَنْ ذِكْرِ اللَّهِ وَإِقَامِ الصَّلَاةِ وَإِيتَاءِ الزَّكَاةِ ۙ يَخَافُونَ يَوْمًا تَتَقَلَّبُ فِيهِ الْقُلُوبُ وَالْأَبْصَارُ

“(Di dalam masjid terdapat) orang-orang (yang di pagi dan sore hari selalu mensucikan Allah dengan mengingat-Nya) yang perniagaan dan jual-beli mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah, terutama mendirikan shalat dan menunaikan zakat. Mereka takut terhadap keadaan suatu hari yang hati dan penglihatan menjadi goncang (hari kiamat).”

Ibnu Abbas RA mengatakan, mereka sibuk dengan perniagaan dan jual-beli, tetapi jika mendengar suara adzan, mereka segera meninggalkannya dan pergi ke masjid.”

Dia juga berkata, “Demi Allah mereka adalah para pedagang, tetapi perdagangan mereka tidak melalaikan mereka dari mengingat Allah SWT. “

Baginda Nabi SAW bersabda, “Ketika seluruh manusia dikumpulkan di suatu tempat pada hari kiamat Allah SWT berfirman:

“Di manakah orang-orang yang selalu memuji-Ku ketika senang dan susah? Maka sekelompok kecil manusia akan bangkit dan masuk ke surga tanpa hisab. Lalu diumumkan lagi, di manakah orang-orang yang meninggalkan tempat tidurnya dan menghabiskan malamnya dengan beribadah kepadaku dengan takut dan harap? Maka sekelompok kecil manusia bangkit dan masuk surga tanpa hisab. Lalu diumumkan lagi di manakah orang-orang yang perniagaannya tidak menghalanginya dari mengingat-Ku? Mereka sekelompok kecil ketiga bangun dan masuk surga tanpa hisab. Setelah ketiga kumpulan itu masuk surga, dimulailah hisab terhadap manusia lainnya.”

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul