Liputan6.com, Jakarta - Kita sering melihat Gus Iqdam menangis di atas panggung saat pengajian. Pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST) ini seringkali mengusap pojokan mata, atau diam tertunduk.
Namun, kali ini Gus Iqdam benar-benar menangis. Air matanya tumpah.
Momen ini terjadi ketika Gus Iqdam bertemu dengan jemaah difabel. Belakangan diketahui, ternyata banyak jemaah Gus Iqdam dari penyandang disabilitas, dan jumlahnya ratusan orang.
Advertisement
Seperti kita tahu, hati dai muda ini memang lembut. Seperti saat bertemu dan dialog dengan santriwati Lirboyo yang sakit meningitis dan ngaji di atas kursi roda, matanya pun basah.
Giliran dengan ST Nyell difabel, Gus Iqdam yang nampak pada unggahan TikTok @Garangan ST, air matanya banjir dan tertumpah di pipi. Wajah putihnya sampai memerah sepanjang pertemuan dengan jemaah 'unik' tersebut.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Gus Iqdam Mendampingi ST Nyell Difabel
Disabilitas, menurut KBBI, diartikan sebagai keadaan (seperti sakit atau cedera) yang merusak atau membatasi kemampuan mental dan fisik seseorang.
Namun disabilitas juga merupakan kata serapan bahasa Inggris, disability, yang berarti ketidakmampuan seseorang untuk melakukan berbagai hal dengan cara yang biasa.
Saat pertemuan dalam ranngka memperingati Hari Disabilitas Intrernasional tersebut, jemaahnya yang datang itu bermacam-macam, mulai ada yang tuna grahita, tuna netra dan sebagainya. Tampak di antara mereka yang berada di atas kursi roda, membawa kruk, atau alat bantu lainnya.
Selain ceramah dan menangis, Gus Iqdam dengan sabar berfoto bersama dengan peserta pengajian.
Advertisement
Gus Iqdam Menangis saat Bertemu Jemaah Difabel
"Bahkan sonten wau kulo, kalih Margono, Jebor, Kenthung (sopir hadroh. Ngaji teng Ngadiluwih, ternyata da ST Nyell disabilitas. Kulo ngomong niku, Margono nangis ae, kulo weruh Margono nangis rodo kerep nggih niku, nuangis dewe," ujar Gus Iqdam dengan nada yang sembab.
"Ya Allah, ternyata disabilitas niku uakeh sing mengikuti ST Nyell, Ya Allah. Kulo terenyuh, wong disabilitas kok sueneng ngaji," katanya.
Menurutnya ada penyandang disabilitas yang ikut ngaji ada seratusan orang, dan yang tidak berangkat juga lumayan banyak, karena repot.
Setelah terharu, Gus Iqdam bangga terhadap penyandang disabilitas. Dari seratus penyandang disabilitas tersebut punya keahlian yang luar biasa, ada yang buat bucket, ada yang bisa jahit, ahli pijat," kata Gus Iqdam.
Terakhir ia berpesan kepada jemaah yang memiliki tubuh sempurna, agar terus istiqomah beribadah, serta banyak bersyukur.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul