Liputan6.com, Kediri - Kisah unik bukan hanya dialami jemaah Gus Iqdam yang berasal dari lintas kalangan saja. Namun, ini juga dialami sendiri oleh Mubaligh kondang berparas rupawan Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam.
Baca Juga
Advertisement
Ia pernah menghentikan hujan untuk sementara waktu dengan sebatang rokok. Kisah ini ia ceritakan menyambung kisah uniknya ketika hujan berhenti lantaran ikhtiar ibundanya. Waktu itu hujan terus mengguyur markas Majelis Ta'lim Sabilu Taubah (ST Pusat) sampai sore hari.
Padahal malam harinya akan digelar acara rutinan yang boleh dibilang istimewa. Pasalnya acara itu akan kedatangan artis ternama Ibu Kota yang bernama Soimah.
Pengalaman menyisihkan atau menyingkirkan hujan untuk sementara waktu ini juga pernah dilakukan Gus Iqdam ketika masih menjadi santri Ponpes Al Falah Ploso Kediri. Waktu itu, di almamaternya juga akan digelar acara penting yakni haflah akhirussanah.
Simak Video Pilihan Ini:
Kisah Gus Iqdam Menghentikan Hujan
Perihal menghentikan atau menyingkirkan hujan untuk sementara waktu ini juga pernah dilakukan Gus Iqdam sewaktu masih nyantri di Ponpes Al Falah Ploso. Ketika itu ponpes Al Falah akan menggelar Haflah Akhirussanah.
“Aku juga sudah mengalami dulu," kisahnya.
“Aku di pondok itu dulu begitu, saya praktikkan diijazahkan sama ibu,” ujarnya.
Dengan bekal ijazah dari ibundanya ini akhirnya ia melakukan amalan itu dan hujan tiba-tiba reda.
“Akhirnya pondok pesantren itu haflah,” katanya.
“Haflah akhirussanah, anak-anak tahu ini Gus Iqdam sudah dikasih ijazah sama ibunya, ibunya dikasih ijazah sama Mbahnya, akhirnya saya amalkan,” imbuhnya.
Advertisement
Dengan Sebatang Rokok
Sejatinya, untuk keperluan itu harus memakai menyan arab. Lantaran mustahil menemukannya di pondok, maka ia gunakan rokok untuk penggantinya.
“Akhirnya karena darurat, dulu sebab tidak ada menyan Arab di Pondok, lagian kalau anak-anak paham ga apa-apa, lah kalau tidak paham dikira saya dukun malah repot. Akhirnya saya pakai rokok dulu, saya wiridan di kamar, hujannya berkurang beneran itu," ceritanya.
Sebab upaya yang dilakukan Gus Iqdam ini berhasil, maka akhirnya sama santri lain Gus Iqdam dibelikan rokok lagi.
"Malahan sama anak-anak dibelikan rokok lagi. Saya marah, kamu kira mulut saya ini knalpot,” kisahnya sembari berkelakar.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul