Liputan6.com, Jakarta - Pertanyaan mengenai bagaimana cara kerja Malaikat Izrail atau malaikat maut sering menjadi topik menarik dalam obrolan di kedai kopi.
Misalnya jika satu nyawa yang dicabut, malaikat Izrail tidak kesulitan, tapi bagaimana jika mencabut banyak nyawa dalam waktu yang sama?
Pertanyaan ini didasari seolah-olah cara kerja malaikat adalah sama dengan cara kerja manusia, yang harus menyelesaikan tugas satu per satu, dalam bertugas.
Advertisement
Seperti diketahui, malaikat maut ditugaskan oleh Allah untuk mencabut nyawa. Sedangkan dalam satu waktu banyak dari manusia wafat, sedangkan mereka berada di berbagai tempat yang berjauhan.
Bagaimana sejatinya malaikat maut melaksanakan tugasnya itu? Bagaimana malaikat mencabut nyawa?
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Bagaimana Malaikat Maut Bekerja?
Mengutip Hidayatullah.com, dalil dari Al Qur`an bahwa malaikat maut memiliki para pembantu.
Beberapa ayat telah menjelaskan masalah ini, di antaranya adalah:
وَهُوَ الْقَاهِرُ فَوْقَ عِبَادِه وَيُرْسِلُ عَلَيْكُمْ حَفَظَةً حَتّٰى اِذَا جَاۤءَ اَحَدَكُمُ الْمَوْتُ تَوَفَّتْهُ رُسُلُنَا وَهُمْ لَا يُفَرِّطُوْنَ (الأنعام: 61)
“Artinya: Dan Dialah Penguasa mutlak atas semua hamba-Nya, dan diutus-Nya kepadamu malaikat-malaikat penjaga, sehingga apabila kematian datang kepada salah seorang di antara kamu, para utusan kami Kami mencabut nyawanya, dan mereka tidak melalaikan tugasnya.” (Surat Al An`am: 61)
(رُسُلُنَا) dalam ayat di atas berarti jamak yakni “para utusan Kami”. Imam Al Qurthubi menyebutkan bahwa yang dimaksud para utusan yang mencabut nyawa,”Mereka adalah para pembantu malaikat maut, sebagaimana yang dikatakan oleh Ibnu Abbas.” (Tafsir Al Qurthubi, 7/7).
Demikian juga ayat:
فَكَيْفَ إِذَا تَوَفَّتْهُمُ الْمَلَائِكَةُ يَضْرِبُونَ وُجُوهَهُمْ وَأَدْبَارَهُمْ (محمد: 27)
“Artinya: Maka bagaimana jika para malaikat mematikan mereka dan para malaikat itu memukul wajah-wajah meraka dan punggung-punggung mereka.” (Surat Muhammad: 27)
Advertisement
Malaikat Maut Punya Pembantu
Abu Al Laits As Samarqandi menyampaikan,”Yakni para malaikat menggenggam ruh-ruh mereka, yaitu malaikat maut dan para pembantunya.” (Tafsir As Samarqandi, 3/304)
Demikian juga ayat:
وَلَوْ تَرٰى اِذِ الظّٰلِمُوْنَ فِيْ غَمَرٰتِ الْمَوْتِ وَالْمَلٰۤىِٕكَةُ بَاسِطُوْا اَيْدِيْهِمْ اَخْرِجُوْا اَنْفُسَكُمْ (الأنعام: 93)
“Artinya: Sekiranya engkau melihat pada waktu orang-orang zalim (berada) dalam kesakitan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangan mereka, (sambil berkata), “Keluarkanlah nyawamu.” (Surat Al An`am: 93)
Yang di maksud dengan para malaikat di ayat tersebut adalah malaikat maut bersama para pembantunya dari para malaikat rahmat dan para malaikat adzab. (lihat, Tafsir Al Maturidi, 4/175)
Imam Mujahid menyatakan, ”Dijadikan bumi bagi malaikat maut seperti bejana besar berbentuk lingkaran terbuat dari tembaga dan ia mengambil dari bagian yang ia kehendaki. Dan dijadikan untuknya para pembantu yang mencabut nyawa-nyawa, kemudian malaikat maut menggenggam nyawa-nyawa itu dari mereka. (Tafsir Ath Thabari, 11/412)
Sebagaimana Imam Ar Razi menyatakan bahwasannya kematian itu ditetapkan oleh taqdir Allah Ta’ala, sedangkan urusan mencabut nyawa dipimpin oleh malaikat maut yang memiliki para pembantu dari kalangan malaikat. (Mafatih Al Ghaib, 13/15)
Walhasil, karena malaikat maut memiliki para pembantu dari kalangan malaikat, maka tidaklah sulit baginya untuk mencabut nyawa-nyawa dalam waktu bersamaan di tempat-tempat yang berbeda. Wallahu a`lam.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul