Liputan6.com, Cilacap - Banyak golongan manusia yang berada dalam kegelapan di hari kiamat. Namun banyak pula yang mendapatkan cahaya, bahkan mendapatkan cahaya yang sempurna.
Baca Juga
Advertisement
Setiap manusia akan memperoleh kekuatan cahaya ini sesuai amal perbuatannya semasa di dunia. Ada yang mendapatkan cahaya remang-remang, terang benderang bahkan sempurna.
Ada pula yang sama sekali tidak mendapatkan cahaya di hari kiamat. Itulah balasan bagi orang-orang yang zalim dan durhaka kepada Allah SWT.
Sebab cahaya hanya diperuntukan orang-orang yang senantiasa melakukan amal kebajikan. Lantas, siapakah orang-orang yang mendapatkan cahaya sempurna di hari kiamat?
Ternyata mereka melakukan amalan ini. Amalannyapun sederhana dan cukup mudah.
Simak Video Pilihan Ini:
Pejuang Subuh Berjamaah
Menukil Republika.co.id semua amal saleh hakikatnya adalah cahaya tetap Rasulullah SAW mengkhususkan juga untuk mereka yang gemar berjamaah sholat Subuh dengan kabar gembira berupa cahaya. Karena sholat Subuh adalah sebentuk amal saleh yang sangat bernilai, otomatis ia pun termasuk cahaya.
عن بُريدَة – رضي الله عنه – ، عن النبيِّ – صلى الله عليه وسلم – ، قَالَ : (( بَشِّرُوا المَشَّائِينَ في الظُّلَمِ إلى المَسَاجِدِ بِالنُّورِ التَّامِّ يَوْمَ القِيَامَةِ))
"Dari Buraidah radhiyallahu ‘anhu, dari Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wasallam, beliau bersabda, “Berikanlah kabar gembira kepada orang-orang yang berjalan di dalam kegelapan menuju masjid-masjid, bahwa ia akan mendapatkan cahaya sempurna pada hari kiamat” (HR Abu Daud no 561, Tirmidzi no 223, Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Sungguh mengagumkan hadits ini. Al Mubarakfuri memberi komentar, “Bahwa tubuh mereka akan diselimuti, dengan cahaya dari berbagai arah, saat mereka mengalami kesulitan berjalan di atas titian shirath kelak."
Advertisement
Alasan Mendapatkan Cahaya Sempurna di Hari Kiamat
Bagaimana terang benderangnya cahaya yang berada di tengah kegelapan? Semakin pekat kegelapan, semakin benderang pula cahaya yang melingkupinya. Pantas jika Rasulullah SAW mengungkapkan janji ini.
Bukankah waktu Subuh, waktu sepertiga malam terakhir, waktu menjalang terbitnya fajar, adalah waktu yang paling gelap dari keseluruhan malam? Saat itu adalah saat terjadinya pertukaran antara malam dan siang.
Bulan dan bintang sudah memasuki peraduannya sedangkan matahari belum muncul ke permukaan. Saat itu adalah saat-saat di mana cahaya yang menerangi bumi mencapai intensitasnya yang terendah, hingga Bumi mencapai kegelapan yang sempurna.
Dengan kasih sayang-Nya, Allah SWT memerintahkan kita untuk menunaikan sholat Subuh berjamaah. Dalam kegelapan yang sempurna, Rasulullah SAW mengajak kita berjalan ke masjid memenuhi panggilan Ilahi yang terungkap lewat kumandang adzan.
Ketika momen itu berlangsung, dalam setiap langkah kaki, Allah SWT akan menggugurkan satu dosa serta mengangkat kita satu derajat (HR Bukhari Muslim).
Ketika itu pula, Allah SWT menaburkan cahaya-cahaya terang yang akan menerangi jiwa orang-orang yang memenuhi panggilannya. Tahukah Anda bahwa peristiwa itu terjadi setiap hari, pada pagi hari.
Karena tu, Rasulullah SAW mengajari kita sebuah doa, saat kita berjalan ke masjid di waktu malam dan pagi hari:
اللَّهُمَّ اجْعَلْ فِي قَلْبِي نُورًا، وَفِي بَصَرِي نُورًا، وَفِي سَمْعِي نُورًا، وَعَنْ يَمِينِي نُورًا، وَعَنْ يَسَارِي نُورًا، وَفَوْقِي نُورًا، وَتَحْتِي نُورًا، وَأَمَامِي نُورًا، وَخَلْفِي نُورًا، وَاجْعَلْ لِي نُورًا.
“Ya Allah, jadikanlah di dalam hatiku cahaya. Di dalam ucapanku cahaya. Jadikanlah pada pendengaranku cahaya. Jadikanlah pada penglihatanku cahaya. Jadikanlah dari belakangku cahaya dan dari depanku cahaya. Jadikanlah dari atasku cahaya, dari bawahku cahaya. Ya Allah, berikanlah kepadaku cahaya dan jadikanlah aku cahaya” (HR Muslim dan Abu Dawud).
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul