Liputan6.com, Jakarta - Pelawak Kirun atau akrab disapa Abah Kirun meski usia sudah senja, namun gaya dan kemampuan lawakannya masih diacungi jempol.
Penguasaan materi, panggung dan gaya banyolannya khas dan sulit ditiru.
Saat hadir bareng artis Soimah Pancawati di pengajian rutinan di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah di bawah asuhan Gus Iqdam, Kirun masih saja melucu.
Advertisement
Terlebih, kali ini lawan mainnya DJ Rara yang cantik jelit. DJ Rara adalah jemaah nonmuslim yang beragama Khonghucu.
Tak menyia-nyiakan momen, Kirun mampu melawak dengan khas guyonannya. Bahkan, Pelawak asal Jawa Timur sempat ngobrol dengan DJ Rara menggunakan bahasa Mandarin.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Abah Kirun Gatal Pingin Ngelawak di Depan DJ Rara
Melihat DJ Rara yang beragama Khonghucu, Kirun pun melawak menggunakan bahasa Mandarin. Awalnya baik-baik saja dengan percakapan mandarin yang normal, lama-lama dibuat plesetan, sampai DJ Rara dan jemaah ikut ngakak.
Bahkan Gus Iqdam sampai tertawa habias-habisan.
Dalam lawaknnya awalnya normal dan baik baik saja, Kirun menanyakan kabar dengan bahasa Mandarin, seperti dalam unggahan YouTube Channel MAMA NANDA. Begini percakapannya.
Awalnya DJ Rara disuruh hati-hati membagikan nomor WA oleh Gus Iqdam, jangan berikan kepada para garangan. Namun kalau Abah Kirun yang minta justru boleh.
"Sopo jaluk nomor ojo dikei, sopo jaluk nomor ojo dikei. Abah kirun jaluk dikei," kata Gus Iqdam kepada DJ Rara.
Abah kirun menyahut, "Gak bahaya ta? emang boleeeh?," kata Abah Kirun dengan gaya anak muda kekinian. Sontak membuat tawa jemaah.
Advertisement
Ini Bahasa Mandarin ala Jawa Timuran versi Abah Kirun
Tak menunggu lama, Abah Kirun melempar salam kepada DJ Rara, "Wan an, Wan an," yang artinya selamat malam.
Dilanjutkan menanyakan kabar "Ni hao ma?," yang artinya apa kabar.,
Dj Rara tak mau kalah adu bahasa mandarin. "Wo hen hao," yang artinya kabar saya baik.
Selesai tanya soal kabar dan dijawab baik-baik, lama lama jiwa komedinya Abah Kirun berontak, dengan melemparkan joke singkatan seolah menyerupai bahasa Mandarin.
"Petungwangbututilitili tempe nggantung neng lawang mlebu metu dititili ha... hayaaa," kata Abah Kirun.
Belum usai, lalu membrondong dengan model singkatan yang suaranya mirip percakapan mandarin namun artinya sesungguhnya bahasa Jawa. "No langkong no langkong, ono dalan bengkong," ujar Abah Kirun.
Cerita Abah Kirun di Gang Dolly
Setelah itu, Abah Kirun mendoakan agar DJ Rara banyak rezeki atau angpao. "Kamu saya doakan agar banyak angpao," kata Abah Kirun.
Masih dengan gaya guyonannya, namun dengan gaya sok serius sejurus kemudian, Abah Kirun berkisah jika dirinya pernah melawak di Dolly sebelum tempat prostitusi itu ditutup.
"Kulo nate gus, nuwunsewu Dolly ditutup yang nutup Pakdhe Karwo, Bu Risma dan Gus Ipul. Saat belum ditutup saya disuruh ndagel. Seminggu berikutnya Germone telpun, Pak Kirun, njenengan gole ndagel sae, katah ingkang terenyuh. Dek minggu niko satus wong sami mulih, lha dina senen sing teko malah satus seket," ujar Abah Kirun yang disambut tawa seluruh jemaah.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement