Liputan6.com, Jakarta - Jemaah pengajian Gus Iqdam pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah memang berwarna-warni polah tingkahnya. Tak jarang aneh-aneh juga.
Satu jemaah asal Magetan ini super kocak. Meski ikut pengajian Gus Iqdam namun ia tak tahu nama sang dai.
Dia hanya tahu namanya Pak Agus. Sejak awal hingga akhir dialog perempuan ini selalu panggil Pak Agus.
Advertisement
Padahal seperti diketahui, menurut KBBI, Gus merupakan panggilan untuk ulama, kiai dan orang yang dihormati.
Di beberapa daerah sejumlah orang tua memanggil anak laki-laki mereka dengan sebutan gus yang merupakan kependekan dari kata 'bagus' yang diniatkan sebagai doa.
Baca Juga
Â
Simak Video Pilihan Ini:
Jemaah Ini Tidak Tahu Usia, dan Tahun Lahir
Kisah yang diunggah dalam platform TikTok dengan akun @WONG PUSAT ini viral, sedikitnya disukai oleh 12.000 orang, dan mendapat 715 komentar, serta dijadikan tayangan favorit oleh 1.571 orang.
"Pak Agus kula sakit, mboten gadah bojo, mboten gadah anak," ujar Mbah Nonik, yang menyebut dirinya dengan Mbak Nonik, dalam pembukaan dialog.
Saat ditanya mengenai usia, dan tahun kelahiran, perempuan yang tampak lugu ini mengaku tidak tahu usianya, serta tidak tahu juga tahun kelahirannya.
"Pokok lahir, pokok urip," sahut Gus Iqdam.
Mbak Nonik datang ke pengajian tersebut bersama saudaranya, dan saat di rumah juga sendirian, ia sampai saat ini belum menikah. Kesibukan sehari-hari ia menemani adiknya yang jualan nasi pecel. Dengan grapyaknya ia menawari Gus Iqdam untuk mampir ke warungnya. Gus Iqdam pun senang dengan keramahan Mbah Nonik ini.
"Inggih Pak Agus," ujar Mbak Nonik.
Advertisement
Tolak Pemberian HP Gus Iqdam
Saat akan diberi HP oleh Gus Iqdam, perempuan ini menolak, padahal ia sendiri tak punya sampai saat ini. Ia mengaku enggan menggunakan alat komunikasi tersebut dan juga tidak bisa mengoperasikannya.
Akhirnya Gus Iqdam memancing siapa nama dirinya. Lagi-lagi Mbak Nonik ngotot jika namanya Pak Agus.
"Kulo niki namine sinten?," tanya Gus Iqdam.
"Pak Aguuus," jawab Mbak Nonik., sontak jemaah tertawa terbahak bahak mendengarnya.
"Inggih nami kulo Pak Agus, griya kula Mblitar kapan kapan pinarak mbak," kata Gus Iqdam.
Tak sampai disitu, saat memberikan hadiah uang Rp1 juta, ia masih menggoda Mbak Nonik dengan nama pak agus tersebut.
"Nggih niki kulo Pak Agus, mangke salam ge sing duwe warung, mau ngaji kalih Pak Agus, terus njenengan nembe nate kepanggih kalih Pak Agus?," ujar Gus Iqdam.
"Inggih Pak Agus," jawab Mbak Nonik.
Â
Hingga Akhir Dialog Tetap Panggil Pak Agus
Menanggapi keluguan Mbak Nonik ini, Gus Iqdam menyatakan jika inilah salah satu contoh hati yang bersih, sesuai tema pengajian yang ia bawakan, qolbun solihun.
"Wong sing atine resik yo Jeng Nonik ini, nama saya saja tidak tahu, lihat tiktok, youtube tidak pernah. Gak peduli saya siapa yang penting berangkat pengajian. Saking resike ra ngert sopo sing ngaji, sing penting pengajian," ujar Gus Iqdam.
Saat ditanya kenapa datang ke pengajian, ia sebenarnya mengungkapkan jika dirinya sedang sakit karena jatuh.
"Kulo sakit tanganipun, habis jatuh Pak Agus," ujar Mbak Nonik.
"Ya hati-hati dong, biar gak jatuh," ujar Gus Iqdam guyon.
Hingga menutup acara, Mbak Nonik masih memanggil Gus Iqdam Pak Agus "Wassalamualaikum Pak Agus," pungkas Mbak Nonik.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement