Sukses

Kisah Pembunuh Bayaran yang Bertekuk Lutut di Hadapan Rasulullah

Pembunuh dari kaum Quraisy hendak membunuh Rasulullah, namun akhirnya bertekuk lutut, dan masuk Islam, begini kisahnya

Liputan6.com, Jakarta - Perjalanan para pemuka Quraisy memeluk Islam banyak dibukukan dalam sejarah Islam.

Sebagian besarnya, para pembesar Arab memeluk Islam dengan melewati perjuangan yang berat, hingga akhirnya menjadi pendukung setia dan sahabat Nabi Muhammad SAW.

Umair bin Wahb tersohor sebagai orang yang bengis sebelum masuk Islam. Bahkan ia diberi julukan syaithan karena keburukan-keburukan yang dilakukannya.

Ia pun dikenal sebagai pembunuh bayaran di kalangan orang-orang jahiliyah.

Sebagai pembunuh bayaran, tentu Umair bin Wahb memiliki keberanian luar biasa. Namun, itu tak berarti apa-apa di depan Rasulullah SAW.

Umair bin Wahb, sang pembunuh bayaran bertekuk lutut di hadapan Rasulullah SAW.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Dengan Membawa Pedang Umair Menuju Madinah

Mengutip hidayatuna.com, satu waktu, Umair bin Wahb mendapatkan tugas dari tokoh kafir Makkah yakni Shafwan bin Umayyah untuk membuhuh Rasulullah SAW. Umair ditugaskan berangkat ke Madinah dan berpura-pura masuk Islam untuk kemudian membunuh Rasulullah.

Bila pekerjaannya itu berhasil, Shafwan bin Umayyah akan mengganjar Umair bin Wahab dengan hadiah sejumlah unta.

Setelah mengasah pedang, Umair lalu bertolak menuju Madinah. Setibanya di tujuan, dia mengumumkan bahwa dirinya telah masuk Islam dan ingin berbaiat di hadapan Rasulullah.

Mengetahui hal itu, para sahabat membawa Umair ke Masjid Nabawi. Meski begitu para sahabat tidak mempercayai apa yang dinyatakan Umair. Maka para sahabat pun mengelilingi Rasulullah untuk melindungi.

Rasulullah pun bertanya pada Umair tentang maksud kedatangannya. Umair menjawab bahwa dia datang untuk memeluk agama Islam. Tapi Rasulullah langsung menyatakan bahwa Umair telah berdusta.

3 dari 3 halaman

Pembunuh Bayaran Ini Akhirnya Memeluk Agama Islam

Rasulullah pun telah mengetahui maksud tujuan kedatangan Umair ke Madinah. Rasulullah kemuudian menuturkan semua yang telah direncanakan Umair berikut kesepakatannya dengan Shafwan bin Umayyah di Mekkah yakni untuk menghabisi Rasulullah.

Bukan main terkejutnya Umair ketika mendengar itu. Kontan ia pun menunduk di hadapan Rasulullah sambil menyatakan keislamannya secara sungguh-sungguh dan bersaksi bahwa Muhamad SAW adalah utusan Allah SWT.

Sejak saat itu, Umair sang pembunuh bayaran berubah menjadi sahabat Rasulullah yang sangat tekun beribadah dan selalu melakukan mujahadah hingga akhirnya dia dijuluki Rahib Al Islam. Wallahu A'lam.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul