Liputan6.com, Jakarta - Bertambah hari, jemaah Gus Iqdam, penceramah pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah semakin banyak. Latar belakangnya juga bermacam rupa.
Selain jemaah, ada pula penggemar atau fans Gus Iqdam. Beberapa di antaranya memberi kesaksian mengenai keramat atau karomah Gus Iqdam.
Advertisement
Baca Juga
Salah satunya adalah Sukesi Rahayu, perempuan yang berprofesi sebagai sinden. Sinden Kesi merupakan sinden kesayangan Ki Anom Suroto, seorang dalang kondang.
Alkisah, sinden cantik ini bermimpi dibimbing sholawat oleh Gus Iqdam. Lantas, mereka akhirnya bertemu.
Kisah sinden Kesi mimpi dibimbing sholawat Gus Iqdam ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Minggu (17/12/2023).
Artikel lain yang juga menyita perhatian adalah tata cara dan bacaan niat mandi junub.
Sementara, artikel ketiga populer adalah kisah kocak nenek-nenek yang enggan dikasih sarung oleh Gus Iqdam. Dan dia lebih memilih uang.
Selengkapnya mari simak Top 3 Islami.
Â
Simak Video Pilihan Ini:
1. Kisah Keramat Gus Iqdam, Sinden Kesi Kesayangan Ki Anom Suroto Mimpi Dibimbing Sholawat
Allah kembali menunjukkkan kekuasannya melalui Gus Iqdam. Kisah ini terjadi pada seorang perempuan yang berprofesi sebagai sinden, atau penyanyi yang biasa dalam pagelaran wayang bersuara tinggi.
Sinden ini sangat terkenal pada zamannya. Namanya panggungnya Kesi, sedangkan nama lengkapnya Sukesi Rahayu.
Sinden ini pernah jadi sinden kesayangan Ki Anom Suroto salah seorang dalang terkenal asal Jawa Tengah.
Kisah keramat pengasuh Majelis Talim Sabilu Taubah ini diungkapkan Kesi dalam pertemuan antara Gus Iqdam dengan Sukesi Rahayu di kediaman Abah Kirun di Madiun, Jawa Timur. Kisah tersebut kini viral.
Advertisement
2. Ngakak tapi Masuk Akal Sih.. Santri Sepuh Gus Iqdam Ini Pilih Uang daripada Sarung
Usia tak menjadi halangan untuk mengikuti pengajian. Seperti yang dilakukan oleh salah satu santri 'sepuh' Gus Iqdam ini.
Meski usia sudah senja, namun dia tetap berangkat ngaji. Ini bisa menjadi pelajaran sebenarnya, yang sudah 'sepuh' saja semangat ngaji, yang masih mudahseharusnya jauh lebih semangat lagi ikut pengajian.
Uniknya jemaah yang sudah tak tampak muda dan sudah memiliki beberapa buyut ini, masih bisa memilih hadiah yang diberikan pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah ini. Ia lebih memilih uang daripada sarung.
3. Tata Cara dan Bacaan Niat Mandi Junub yang Benar, Jangan Keliru Agar Ibadah Sah
Saat menanggung hadas besar, maka seseorang wajib melaksanakan mandi wajib atau mandi junub sebelum melakukan ibadah. Penyebab hadas besar di antaranya haid, nifas, berhubungan intim, dan keluar mani baik disengaja maupun tidak.
Ada sejumlah ibadah wajib maupun sunnah yang menysaratkan suci yang tidak diperbolehkan saat seseorang dalam keadaan junub. Misalnya sholat, berdiam diri atau duduk di masjid, thawaf atau mengelilingi Ka'bah, melafalkan ayat Al-Qur'an, dan menyentuh mushaf.
Khusus mandi junub, dalam pengertian bahasa berarti mandi untuk bersuci dari keadaan junub. Mengutip laman NU, disebut junub ketika seseorang mengalami salah satu dari dua hal.
Pertama, keluarnya mani dari alat kelamin laki-laki atau perempuan, baik karena mimpi basah, mempermainkannya, ataupun gairah yang ditimbulkan penglihatan atau pikiran. Kedua, jimak atau berhubungan seksual, meskipun tidak mengeluarkan mani.
Lantas bagaimana tata cara mandi junub atau janabah yang benar? Mari simak penjelasan tata cara hingga niat mandi junub.
Advertisement