Liputan6.com, Cilacap - Sering kita mendengar kisah unik, aneh, lucu bahkan menyedihkan dari jemaah Gus Iqdam. Hal ini diketahui saat jemaahnya bercakap-cakap dengannya.
Baca Juga
Advertisement
Memang, selain sebagai tempat menimba ilmu, pengajian Gus Iqdam ini juga sebagai ajang curhat bagi para jemaahnya. Ini salah satu alasan mengapa Gus Iqdam selalu membuka sesi tanya jawab di sela-sela pengajiannya, termasuk di Majelis Ta'lim Sabilu Taubah atau ST Pusat.
Banyak jemaahnya yang curhat atas permasalahan hidup yang ia alami. Masalahnya pun cukup kompleks dari mulai yang ringan hingga berat. Salah satu contohnya ialah jemaah Gus Iqdam yang bernama Sendy Firmanto (35) asal Bantul, Malang Selatan.
Ia mengalami ujian berat dan bertubi-tubi ketika dirinya ingin log in atau masuk Islam. Tentu saja hal ini menyebabkan jemaah yang lain banjir air mata.
Simak Video Pilihan Ini:
Tidak Dapat Restu Orang Tua
Ia mengatakan ketertarikannya kepada Islam sudah sejak lama ia pendam. Tepatnya pada tahun 2009 silam sebenarnya ia telah ingin memeluk Islam. Hanya saja keinginannya terhalang restu orang tua yang menyebabkan ia masih bertahan dengan agama lamanya.
“Masalahnya orang tua saya itu fanatik, begitu Gus,” kata Sendi Firmanto dikutip dari tayangan YouTube Wong Sambi New, Minggu (17/12/2023).
Di depan Gus Iqdam ia mengatakan ingin menjadi mualaf pasalnya dirinya kini telah hidup mandiri dan tidak bersama dengan orang tuanya lagi.
“Sekarang kan sudah di rumah sendiri, jadi saya mengikuti kata hati saya,” jelasnya.
Ia pun menjelaskan bahwa dirinya beragama Kristen semenjak kecil, demikian halnya dengan istrinya. Namun ia mengaku telah bercerai dengan istrinya itu.
Advertisement
Motornya Rusak ketika Ingin Ke Pengajian Gus Iqdam
Kedatangannya ke markas Sabilu Taubah ini untuk menyatakan keislamannya bukan kali ini saja. Sebelumnya ia berniat hadir di majelis asuhan Gus Iqdam ini namun motor yang ditumpanginya rusak, jadi ia memutuskan untuk kembali ke rumahnya.
“Saya ketika tanggal 4 yang lalu sudah berniat ke sini, namun motornya trouble di jalan, jadi saya kembali lagi,” ceritanya.
“Ujiannya banyak ya ketika mau kesini,” timpal Gus Iqdam.
“Nggih,” jawabnya singkat.
Setelah bincang-bincang ringan, maka Gus Iqdam menuntunnya untuk bersyahadat. Tak lupa Gus Iqdam pun menutup prosesi log in Firman ini dengan doa agar diberikan istiqamah dan kemantapan hati dalam memeluk agama Islam.
Usahanya Bangkrut
Firman juga mengalami ujian yang tak kalah beratnya yakni mengalami bangkrut dalam usahanya. Usaha yang digeluti Firman yakni pembesaran Sapi, namun bangkrut lantaran terjadi wabah PMK yang menyebabkan anjlognya harga sapi.
“Sekarang saya masih menganggur, kemarin-kemarin saya habis bangkrut,” katanya.
“Usahanya apa?” tanya Gus Iqdam.
“Pembesaran Sapi,” jawabnya.
Gus Iqdam pun menganjurkan Firman agar terus bekerja dan tidak menjadi pengangguran. Ia berniat membelikan Sapi untuk Firman.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement