Sukses

ST Nyel Jalur Ninja Nih Bos.. Tak Mau Dikasih Duit Gus Iqdam, Tapi Justru Kasih Ini

Gara gara ini, jemaah berkostum ninja ini tidak mau terima pemberian Gus Iqdam

Liputan6.com, Jakarta - Ninja biasanya dikaitkan dengan sosok yang terampil beladiri, ahli menyusup dan serba misterius seperti yang tampak di dalam film atau manga (komik Jepang).

Kata ninja terbentuk dari dua kata yaitu nin (忍 ) dan sha (者 ) yang masing-masing artinya adalah "tersembunyi" dan "orang".

Itu kalau di Jepang. Anak-anak era 80-90an di Indonesia juga banyak ninja yang memodifikasi sarung menjadi ala-ala ninja.

Biasanya, waktu itu keisengan menjadi ninja ini kita bisa temukan di masjid-masjid atau muhola dan pondok pesantren, saat malam hari anak-aak iseng main ninja-ninjaan.

Lantas, apa hubungan ninja dengan pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Gus Iqdam?

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 5 halaman

Gus Iqdam Tertarik dengan Bungkusan Kresek Besar yang Dibawa Ninja

Bagaimana jika sosok ninja sarung ini berada di tengah-tengah ribuan jemaah pengajian yang dipimpin oleh Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah?

Otomatis dia dipanggil diajak untuk dialog oleh Gus Iqdam.

Perbedaan dengan ninja di cerita komik Jepang, jika di sana sang ninja menyembunyikan jati dirinya di balik topeng dan pakaian khasnya, sampai kapanpun.

Namun ninja sarung ini pada detik-detik awal sudah membuka jatidirinya. Dia mengaku bernama Sahrul yang rumahnya juga tak terlalu jauh dari lokasi pengajian, di Kediri. Seperti tampak pada unggahan video TikTok akun @Jabbar Arrumbany.

"Assalamualaikum gus, kulo Sahrul gus, griyone caket mriki mawon," kaat si ninja, mengawali dialog dengan suami Ning Nila ini.

"ST jalur ninja," kata Sahrul.

3 dari 5 halaman

Gus Iqdam Dapat Ini dari Ninja Sarung

Laki-laki ini mengaku baru sekali ke markas Sabilu Taubah Blitar. Saat hendak menayakan alasan menggunakan cosplay ninja ini, Gus Iqdam terlanjur menanyakan adanya sebuah bungkusan kresek besar yang dibawa oleh Sahrul in, otomatis karena pertanyaannya beruntun, Sahrul lebih menjawab mengenai bungkusan berwarna lirik hitam putih tersebut.

"Niki mbekto lombok kagem oleh-oleh njenengan gus," kata Sahrul.

"Oke siap, maturnuwun," ujar Gus Iqdam.

4 dari 5 halaman

Saat Dialog Ada 'Jemaah' Misterius yang Datang

Keriuhan jemaah terjadi saat obrolan berlangsung. Jemaah yang mayoritas perempuan ini teriak-teriak, dan banyak yang bangun dari duduknya. Kejadian ini pun menarik perhatian Gus Iqdam, dan segera menenangkan jemaah.

Lirih terdengar suara perempuan, beberapa jemaah, 'ulo opo kadal' ternyata jemaah yang berdiri tadi dikagetkan adanya hewan melata yang datang menjadi 'jemaah' gus Iqdam.

Keriuhan tak berselang lama, meski sebagian masih berdiri karena kengerian, obrolan jemaah ninja dan Gus Iqdam berlangsung kembali.

5 dari 5 halaman

Jemaah Berkostum Ninja Tak Mau Terima Uang Gus Iqdam

"Eh ST jalur ninja iki tak kei duit rong atus ewu, karo kaos," lata Gus Iqdam.

Ternyata berbeda dengan jemaah lainnya yang langsung menerima oemberian Gus Iqdam, pria ini menolak pemberian Gus Iqdam, alasannya pun bikin geleng-geleng kepala.

"Mboten gus, mpun mboten niki mawon kagem njenengan. Niki barokahe saking njenengan niki gus," kata Sahrul.

"Piye ceritane,?" tanya Gus Iqdam.

"Niki barokahe saking njenengan gus, mergi nderek pengajianne njenengan panenenae lancar, kuathah gus, alhamdulillah gus," kata ninja sarung.

Inilah alasan ia tak mau dikasih uamg oleh Gus Iqdam,menurutnya karena ikut ngaji Gus Iqdam, barokahnya panen lomboknya bagus sekali, dan banyak.

Pada akhir obrolan, Gus Iqdam selain berterimakasih atas pemberian hasil panen tersebut, ia jug amendoakan sang ninja agar sehat dan menjadi orang sukses dan kaya, serta mendapat keistiqomahaan ngaji.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul