Liputan6.com, Jakarta - Kisah pohon kurma yang menangis kepada Nabi Muhammad SAW kali ini mengajarkan kepada kita bahwa segala sesuatu di dunia ini, termasuk makhluk hidup dan tumbuhan, memiliki rasa dan perasaan.
Pohon mampu merasakan kasih sayang, kehilangan, dan kebahagiaan. Oleh karena itu, kita harus selalu bersikap baik kepada semua makhluk ciptaan Allah, termasuk hewan dan tumbuhan.
Di bawah teriknya matahari Madinah, dalam suasana Masjid Nabawi yang ramai dengan aktivitas umat Islam, berdiri sebuah pohon kurma yang menjulang tinggi.
Advertisement
Pohon kurma ini bukan sembarang pohon kurma, ia memiliki kisah istimewa yang terjalin dengan Rasulullah SAW, sang pembawa risalah Islam.
Mengutip Eramuslim.com, di antara cara Allah Ta’ala untuk meneguhkan para kekasih-Nya di muka bumi ini adalah dengan menganugerahkan kepada mereka berbagai bentuk mukjizat dan karomah. Mukjizat yang Allah turunkan untuk menguatkan hati Rasul-Nya sangat banyak dan beragam.
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Pernyataan Sahabat Jabir
Dikutip dari buku Jangan Takut Hadapi Hidup karya Aidh Abdullah Al-Qarny, suatu saat Rasulullah SAW pernah berdiri dan berbicara di hadapan para sahabatnya. Setelah itu, beliau meminta sebuah mimbar dan diletakkan tepat berdampingan dengan sebatang pohon yang dulu menjadi tempat beliau bersandar. Saat itu, batang pohon tersebut menangis sedih karena harus berpisah dengan sang kekasih hati, Rasulullah SAW.
Sebatang pohon yang tak mampu mengucapkan sepatah kata pun, tidak pula mampu berbicara, apalagi makan, minum, memberikan manfaat maupun menjauhkan seseorang dari bahaya dan mudharat, ternyata ia mampu merasakan duka. Ia menangis di hadapan penglihatan dan pendengaran para sahabat!
Jabir pernah mengatakan, “Demi Allah, saat itu kami benar-benar mendengar suara batang pohon tersebut layaknya rintihan seekor unta betina yang sedang hamil dan banyak susunya yang harus berpisah dengan anaknya di tengah padang pasir.”
Advertisement
Rasulullah Mendekati Pohon Itu
Di hadapan para sahabatnya, Rasulullah SAW melangkah mendekati batang pohon tersebut dan meletakkan tangannya yang suci agar ia berhenti menangis dan kembali tenang.
Allah Ta’ala berfirman, yang artinya
“Maka di antara mereka ada sekelompok orang yang termasuk telah menzalimi diri mereka sendiri, dan sebagian lainnya berada di posisi pertengahan, dan yang lainnya termasuk (as-Sabiqun) pendahulu dalam berbagai kebaikan.” (QS. Fathir ayat 32)
Karomah pada dasarnya merupakan pertolongan dan pengukuhan yang Allah berikan kepada hamba-Nya yang beriman.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul