Sukses

Martin Jemaah Nonmuslim Dapat Sarung Gus Iqdam, Siapa Tahu Tahun Depan Jumatan

Jemaah Gus Iqdam bermacam-macam sekali, non muslim ini ngefans berat Gus Iqdam, berikut alasannya

Liputan6.com, Jakarta - Selalu ada yang menarik dalam pengajian Gus Iqdam, baik di markas Majelis Ta'lim Sabilu Taubah asuhan Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam, maupun di tempat lain.

Kali ini kisah menarik ini datang dari jemaah nonmuslim Gus Iqdam, yakni Kristen Protestan.

Meski berbeda agama dengan sang penceramah, ternyata pria bernama Martin ini ngefans berat, dan sudah lama sekali ngefansnya.

Biasanya dia berjumpa hanya melalui media sosial. Namun kini dia bisa berhadapan langsung bahkan bisa berdialog.

Gus Iqdam menanyakan nama yang bersangkutan, agamanya, kemudian menanyakan kenapa bisa datang, sebagai warga nonmuslim ke pengajiannya.

"Kenapa kok bisa datang ke pengajian kita ini?," tanya Gus Iqdam.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Giliran Martin Panggil Mas Iqdam, ke Gus Iqdam

"Sudah lama banget saya ngefans sama Mas Iqdam," sebut martin seperti dalam unggahan video di platform TikTok akun @Santri KTP.

"Okee Mas Iqdam, bolo kenthel, awake dhewe kan bolo ngopi," ujar Gus Iqdam yang dipanggil Mas Iqdam oleh Martin ini.

"Kenapa ngefans?," tanya Gus Iqdam lagi.

"Sering lihat YouTube dan TikTok, Mas Iqdam itu bisa menginspirasi dan mengayomi anak-anak muda," jawabnya.

"Wah siraeh gedi, siraeh gedi," kata Gus Iqdam yang maksudnya dirinya bisa bisa besar kepala dipuji oleh Martin.

3 dari 4 halaman

Martin Dengarkan Sholawatan dan Ngaji Sejak Jam 7 Sore

"Mas Martin, duduk di sini jam berapa?" tanya Gus Iqdam

"Dari tadi jam tujuh sore," jawab Martin.

"Ki loh Kristen Protestan ae ngaji. Kamu yang muslim bagaimana? Ngenteni jam pitu loh, ngrungokke sholawatan cah cah," kata suami Ning Nila Lirboyo ini.

Karena penasaran, Gus Iqdam kemudian menanyakan perihal pendapat Martin.

"Bagaimana komentar njenengan tentang pengajian malam ini?," ujar guse para garangan ini.

"Luar biasa seneng banget," ujarnya.

Saat di tengah tengah lautan manusia, Martin mengaku terharu banget apalagi bisa bertemu langsung mas Iqdam.

4 dari 4 halaman

Dikasih Sarung, Siapa tahu Tahun Depan Jumatan

Menjawab keinginan Martin agar bisa dekat dengan Gus Iqdam ini, Gus Iqdam mempersilahkan untuk bertemu lagi, usai pengajian di mobilnya. Gus Iqdam meminta petugas untuk membantunya, mencarikan jalan agar kedanya bisa bertemu.

Yang menarik dari Gus Iqdam di mata seorang Martin yang beragam Kristen ini ialah dari sisi usia yang masih muda banget, dan ceramahnya juga bagus banget.

Pria yang belum menikah ini diajak untuk main ke markas ST, serta diminta menghadiri pengajian Senin malam. Lantaran banyak saudara non muslim yang datang berkumpul jadi satu.

"Malem Selasa main ke rumah saya, Hindu Banyak, Budha, kristen banyak, Islam KTP mbledug buanyak sekali, garangan-garangan kui. Malam Selasa ya, kalau Malam Jumat kita Simtudduror pakai baju putih semua, mayoritas Islam yang datang. Kalau datang Senin malam ya Martin,: kata Gus Iqdam.

Selanjutnya Gus Iqdam memberikan kenangan kepada Martin sejumlah uang serta sarung. Dengan guyonan bertanya jika diberi sarung akan digunakan apa, kata Martin akan digunakan sebagai kenangan.

"Entuk sarung, mau ya? Barangkali tahun depan Jumatan, ora-ora, guyon-guyon," ujar Gus Iqdam dengan bercanda.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul