Sukses

Amalan Ringan Agar Dagangan Laris Manis, Siap-siap Kasir Kerepotan

Berikut ini beberapa amalan agar dagangan laris tanpa penglaris

Liputan6.com, Cilacap - Berdagang merupakan profesi mulia yang pernah ditekuni Rasulullah SAW. Sejarah mencatat bahwa Rasulullah SAW selain sebagai utusan Allah SW, ia juga merupakan sosok pedagang yang sukses.

Kesuksesannya ini banyak memberikan pelajaran kepada umatnya terutama perihal sifat jujur dan amanahnya.

Hanya saja bagi sebagian orang berdagang itu tidak mudah. Banyak masalah yang kerap dihadapi sewaktu berdagang, seperti kurang laris bahkan rugi yang menyebabkan usahanya ini bangkrut.

Meskipun demikian, ada beberapa amalan sebagai wasilah atau perantara supaya dagangan laris tanpa penglaris.

Jika sudah laris, maka salah satu yang repot adalah kasir. Makanya, perlu toko atau warung perlu dipersiapkan sebaik mungkin.

Jangan lupa pula, menyisihkan sebagian harta untuk berzakat dan ber-sedekah.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Amalan Agar Dagangan Laris

Menukil Hidayatuna.com, ada beberapa amalan yang dapat dilakukansebagai berikut:

1. Baca Bismillaahir Rahmaanir Rahiim sebanyak 786 x selama 7 hari berturut-turut, dengan niat (hajat) agar dagangan laris.

2. Baca Salawat Nariyah sebanyak 11 x (sebelas kali) setiap habis shalat lima waktu.

3. Tulislah Al-Qur’an Surat Ibrahim (14) ayat 35-41 dan diakhiri tulisan dengan shalawat, cara menulisnya dilakukan bakda Shalat Jum’at, kemudian ditaruh pada dagangan.

3 dari 3 halaman

Cara Menulis Amalan Nomor 3

Tulisannya sebagai berikut ini:

وَاِذْ قَالَ اِبْرٰهِيْمُ رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ ۗ. رَبِّ اِنَّهُنَّ اَضْلَلْنَ كَثِيْرًا مِّنَ النَّاسِۚ فَمَنْ تَبِعَنِيْ فَاِنَّهٗ مِنِّيْۚ وَمَنْ عَصَانِيْ فَاِنَّكَ غَفُوْرٌ رَّحِيْمٌ. رَبَّنَآ اِنِّيْٓ اَسْكَنْتُ مِنْ ذُرِّيَّتِيْ بِوَادٍ غَيْرِ ذِيْ زَرْعٍ عِنْدَ بَيْتِكَ الْمُحَرَّمِۙ رَبَّنَا لِيُقِيْمُوا الصَّلٰوةَ فَاجْعَلْ اَفْـِٕدَةً مِّنَ النَّاسِ تَهْوِيْٓ اِلَيْهِمْ وَارْزُقْهُمْ مِّنَ الثَّمَرٰتِ لَعَلَّهُمْ يَشْكُرُوْنَ. رَبَّنَآ اِنَّكَ تَعْلَمُ مَا نُخْفِيْ وَمَا نُعْلِنُۗ وَمَا يَخْفٰى عَلَى اللّٰهِ مِنْ شَيْءٍ فِى الْاَرْضِ وَلَا فِى السَّمَاۤءِ. اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِيْ وَهَبَ لِيْ عَلَى الْكِبَرِ اِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ. رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ. رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ.

وَصَلَّى اللّٰهُ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Amalan pada nomor 2 dan 3 di atas diperoleh dari guru kami, Asy-Syaikh KH Abu Miftah ‘Abdul Hannan Ma’shum, pengasuh Pondok Pesantren Miftahul Ulum Kwagean Pare Kediri, Jawa Timur, sebagaimana tertulis dalam kitab beliau, Sullamul Futûhât fî al-Aurâd wa al-Ad’iyyah wa al-Shalawât, yang telah diijazahkan kepada kami, 21 tahun silam, pada tahun 2000, di kediaman beliau di pondok pesantren tersebut.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul