Sukses

Diam-diam Gus Iqdam Kecewa saat Pengajian di Tulungagung, Kenapa?

Jarang sekali dai muda asal Blitar, pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah sekecewa setelah pengajian. Yang ada biasanya bercerita tentang hal-hal lucu dan unik yang ia temui

Liputan6.com, Jakarta - Jarang sekali dai muda asal Blitar, pengasuh Majelis Ta'lim Sabilu Taubah, Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam mengutarakan kekecewaannya setelah pengajian.

Yang ada biasanya dia bercerita tentang hal-hal lucu dan unik yang ia temui.

Namun kali ini Gus Iqdam berkisah tentang rasa kecewanya saat pengajian di Tulungagung. Bukan tanpa alasan suami Ning Nila ini kecewa.

Seharusnya, dalam sebuah perhelatan pengajian atau acara apapun yang menghadirkan banyak orang, panitia menyiapkan tempat yang nyaman baik bagi sang dai, maupun jemaahnya.

Lantas, apa yang terjadi di Tulungagung? Simak kisahnya.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Inilah Kekecewaan Gus Iqdam

Gus Iqdam kecewa lantaran ia harus ngaji di atas kali (sungai) yang dibuat panggung. Selain itu posisi duduknya saat pengajian berlangsung menghadap arah barat, di mana matahari sedang terik.

Sehingga Gus Iqdam tidak nyaman dengan posisi duduk yang sulit berinteraksi dengan jemaah. Matanya juga terganggu saat berceramah karena menghadap matahari langsung.

Kisah ini salah satunya dibagikan di akun platform TikTok @anak_orang250. Dalam video tersebut sang dai muda mengungkapkan rasa kecewanya.

3 dari 3 halaman

Gus Iqam Sering Dipaksa Panitia untuk Datang, Asal Lambaikan Tangan Cukup, tapi...

"Dong wingi sore malah nganyelke neh kui, neng Tulungagung. Neng duwur kali, kaline becek, jan tenanan pak camat, ngarep kene kui kali," kata Gus Iqdam.

"Bar kui sulap (silau), dadi koyo sokley di depke rupaku, kui madep ngulon," kata Gus Iqdam yang mengaji sambil kesusahan, bahkan merem. Bahkan jika tak percaya masyarakat bisa lihat di video tayangan, pasti banyak yang keluar.

Dalam kekecewaan tersebut Gus Iqdam bercerita jika orang-orang saat mengundang setengah memaksa. Tiba saatnya ternyata tempat pengajiannya seperti itu.

Ia juga mengatakan, jika biasanya orang-orang memaksa dirinya untuk mengaji.

"Dipekso, mpun ta gus njenengan mangke dadah-dadah mawon. Lha dadah-dadah mesakke jemaahku, umaeh adoh adoh mosok dadah-dadah tok," tandasnya.

Dalam tayangan video saat pengajian sebenarnya Gus Iqdam sudah merasa kecewa dengan cara penataan panggung seperti itu.

"Ngaji sulap ki yo pisan iki. Jan pas srengenge kae. Iki dicepakke kocomoto. Mosok yo koyo ngene," kata Gus Iqdam saat dipanggung sambil menahan silau. Makanya ia mencoba menggunakan kaca mata hitam, yang dimaksudkan untuk mengurangi rasa silau.

Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul