Liputan6.com, Jakarta - Banyak pihak yang memandang sebelah mata kepada jemaah Sabilu Taubah (ST) asuhan dai muda Muhammad Iqdam Kholid atau akrab disapa Gus Iqdam.
Pendiri Majelis Ta’lim Sabilu Taubah ini namanya dikenal karena ceramahnya yang milenial, lucu, kocak, dan merangkul semua kalangan termasuk anak-anak punk dan jalanan.
Pada 2018 lalu jemaah awalnya hanya 7 jemaah dan kini memiliki puluhan ribu jemaah dari pelosok Nusantara, bahkan di mancanegara sekalipun.
Advertisement
Baca Juga
Namun, seturut popularitasnya yang memuncak, komentar sumir juga kerap terdengar. Salah satunya karena perilaku jemaah Gus Iqdam yang biasa disebut ST Nyell yang trrkadang berbeda dari orang pada umumnya.
Simak Video Pilihan Ini:
Sekelumit tentang Gus Iqdam
Sebagai seorang mubaligh muda yang berasal dari Blitar, Gus Iqdam memiliki keunikan dalam berdakwah. Video-video ceramahnya telah menyebar luas di berbagai platform seperti Tiktok dan Youtube Shorts, sehingga masyarakat dari berbagai lapisan mudah mengenali dan mencintainya.
Gus Iqdam merupakan anak terakhir dari empat bersaudara pasangan KH Kholid dan Hj Nyai Lam'atul Walidah. Awalnya, Gus Iqdam belajar mengaji di Pondok Pesantren Al-Falah Ploso, Kediri.
Di kalangan milenial, hingga sampai mencapai ribuan jamaah. Gus Iqdam sengaja memberikan nama Mejelis Ta’lim tersebut dengan nama Sabilu Taubah yang artinya jalan taubat. Sebab jemaah tidak hanya berfokus pada santri, orang berpengetahuan atau bahkan orang sudah tidak asing terhadap ilmu agama.
Banyak di antarea mereka adalah orang-orang luar yang bahkan sama sekali tidak paham ilmu agama.
Advertisement
Dianggap Tak Beradab, Gus Iqdam: Itu Jemaah Saya, Saya Sangat Mencintai Mereka
Gus Iqdam menghadirkan majelisnya sebagai tempat mengaji bagi orang- orang yang berideologi jalanan, marginal, dan kerap berurusan dengan dunia kriminal. Dengan ciri khas dakwahnya yang lemah lembut, sopan dan lucu, Gus Iqdam mencoba untuk mengajak mereka agar mau mengaji bersama-sama.
Karena uniknya dan latar belakang kriminal, tak mengherankan jika peserta ngajinya dipandang sebelah mata, termasuk para garangan ST Nyell ini.
"Jemaahe Gus Iqdam nek sholawat ra ndue adab. Pegel aku, tak senggeli, tak senggeli tenan. Siapapun itu. Lihatlah malam jumat, enek ta sitok sing ngrokok, gowo gendero neng pondok ono to? Gowo gendero gak ono, ngrokok ga enek. Pas baca sholawat tadi ga ada yang merokok," kata Gus Iqdam yang menggelar rutinan Senin Malam dan Kamis malam di Pondok Pesantren Mambaul Hikam II di Desa Karanggayam, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, Jawa Timur.
Gus Iqdam tidak terima jika jemaahnya dibilang tak beradab, pasalnya di pondok saat sholawatan suah tidak ada yang merokok, maupun bawa bendera. Padahal jemaahnya sangat random, ada penyanyi, pokoknya semua ada di tempat tersebut.
Ia mengatakan sering jika ada kejadian yang tidak mengenakan disebut jemaahnya. Ia mengaku tidak mempermasalahkan itu.
"Sudahlah semua orang yang buruk kamu katakan jemaah saya, tidak masalah. Itu memang benar benar jemaah saya. Dan saya sangat mencintai mereka, tidak masalah," tandas Gus Iqdam sepewrti dalam unggahan video platform TikTok @JALUR LANGIT.
Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul