Liputan6.com, Jakarta - - Dalam Al-Qur'an dan sejumlah hadis shahih menjelaskan bahwa setelah hari kiamat kelak, seluruh manusia akan tiba di fase Yaumul Ba'ats atau dikenal dengan hari kebangkitan.
Secara istilah, kata “al Ba’ats” memiliki makna berupa ‘Allah SWT menghidupkan orang-orang yang telah meninggal dan mengeluarkan mereka dari kuburnya untuk dihisab dan diberi alasan’.
Fase Yaumul Ba’ats ini menjadi kehidupan awal setelah fase Yaumul Barzah, ditandai dengan tiupan sangkakala yang kedua oleh Malaikat Israfil.
Advertisement
Baca Juga
Usai dibangkitkan, mereka akan digiring ke Padang Mahsyar. Sebuah dataran luas tanpa naungan.
Manusia akan datang dengan beragam rupa dan cara ke Padang Mahsyar, yang menjadi cermin perilaku dan amalnya selama hidup di dunia.
Simak Video Pilihan Ini:
Perjalanan Menuju Padang Mahsyar
Setelah mereka bangkit dari kematian, mereka akan berjalan menuju Padang Mahsyar. Peniupan sangkakala dalam fase ini telah difirmankan oleh Allah SWT dalam Q.S. Yasin ayat 51 yang memiliki arti “Lalu ditiuplah sangkakala, maka seketika itu mereka keluar dari kuburnya (dalam keadaan hidup), menuju kepada Tuhannya.”
Pada fase Yaumul Ba’ats ini, seluruh manusia akan dibangkitkan kembali dari kematian untuk kemudian digiring dan berkumpul di sebuah tempat yang lapang yang bernama Padang Mahsyar.
Pada fase tersebut, tidak lantas semua manusia akan bangkit dan berjalan menuju Padang Mahsyar, tetapi akan dibagi dengan 3 golongan. Ketiga golongan tersebut adalah yang berkendaraan, yang berjalan kaki, dan yang berjalan dengan wajahnya.
Adapun pembagian ketiga golongan tersebut ditentukan berdasarkan hasil dari timbangan amalan yang mereka lakukan selama hidup di dunia.
Advertisement
Jangan Sampai Menjadi Golongan Orang kafir
Dikutip dari nu.or.id, berikut ini penjelasan lengkap terkait 3 golongan manusia saat di berkumpul di Padang Mahsyar yang harus umat muslim ketahui.
Pertama, Golongan yang menaiki kendaraan. Golongan ini menurut penjelasan para ulama berjalan menuju Padang Mahsyar dengan fasilitas-fasilitas seperti makanan, pakaian, dan menaiki unta yang pelananya terbuat dari emas.
Kedua, Golongan yang berjalan kaki. Golongan ini berjalan dengan tanpa alas kaki namun tidak memakai pakaian sehelaipun alias telanjang. Terkait dengan hal ini Aisyah pernah bertanya kepada Rasulullah terkait apakah mereka tidak saling melihat aurat.
Golongan ini tidak terpengaruh dengan kecantikan, kemolekan, dan ketampanan orang lain atau melihat aurat orang lain karena sibuk dengan urusan diri sendiri. Golongan ini adalah golongan orang-orang yang muslim, tetapi menjadi pelaku dosa-dosa besar.
Ketiga, Golongan yang berjalan menggunakan wajah. Golongan yang terakhir ini, merupakan golongan orang-orang yang berjalan ke Padang Mahsyar namun kakinya di atas dan kepalanya di bawah. Golongan ini berjalan dengan kepala mereka diseret oleh malaikat. Inilah golongan orang-orang kafir.
12 Kelompok Manusa Berdasar QS An-Naba, Bisa jadi Pelajaran saat Masih Hidup
Sementara itu, berdasarkan Q.S An-Naba’ dan hadis shahih terdapat 12 kategori kelompok manusia pada saat Yaumul Ba’ats, diantaranya:
1. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan tanpa tangan dan kaki. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, suka mengganggu tetangganya.
2. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan serupa babi hutan. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu malas dan lalai untuk salat.
3. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan serupa keledai, dengan perut membesar seperti gunung dan di dalamnya terdapat ular serta kalajengking. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, enggan membayar zakat.
4. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan darah mengalir keluar dari mulutnya. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu berdusta terutama ketika proses jual-beli.
5. Dibangkitkan dari kubur dengan keadaan berbau busuk (bahkan lebih busuk dari bangkai). Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu melakukan maksiat secara sembunyi-sembunyi dari orang lain, tetapi malah tidak takut kepada Allah SWT.
6. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan leher hampir terputus. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, menjadi saksi palsu.
Advertisement
12 Golongan saat Dibangkitkan di Hari Kiamat (7-12)
7. Dibangkitannya dari kubur dengan keadaan tanpa memiliki lidah dan mulutnya mengalir nanah serta darah. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, enggan memberikan kesaksian di atas kebenaran.
8. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan terbalik, yakni kepala di bawah dan kaki di atas serta farajnya mengeluarkan nanah. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, berbuat zina dan meninggal dunia tanpa sempat bertaubat terlebih dahulu.
9. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan wajah berwarna hitam gelap, mata biru, dan perut penuh dengan api. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, memakan harta anak yatim dengan cara yang zalim.
10. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan tubuh penuh dengan penyakit kulit berupa sopak dan kusta. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu durhaka kepada orang tuanya.
11. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan buta, gigi memanjang (layaknya tanduk lembu jantan), bibir melebar hingga dada, dan lidah terjulur hingga perut. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu minum arak.
12. Dibangkitkannya dari kubur dengan keadaan wajah yang bercahaya layaknya bulan purnama. Mereka adalah golongan orang-orang yang ketika hidup di dunia, selalu beramal saleh, berbuat baik, menjauhi perbuatan durhaka, dan menjaga salat lima waktu. Biasanya, golongan ini adalah mereka yang ketika meninggal dunia dalam keadaan tengah bertaubat dan mendapatkan ampunan serta keridhaan dari Allah SWT.
Nah, itu dia golongan manusia yang akan berkumpul di Padang Mahsyar yang harus umat muslim ketahui. Adanya pengetahuan mengenai hari kiamat dan sejumlah fase kehidupan setelah berakhirnya kehidupan di dunia senantiasa dapat memotivasi setiap umat untuk meningkatkan ibadah kepada Allah SWT dan berusaha untuk tetap melakukan kebaikan selama hidup di dunia.
Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul