Liputan6.com, Cilacap - Tingkah kocak yang dipertontonkan jemaah Gus Iqdam ini bukan hal baru. Banyak sekali jemaah pengasuh Majelis Ta’lim Sabilu Taubah atau ST Pusat yang kerap mempertontonkan kekocakannya.
Baca Juga
Advertisement
Biasanya tingkah kocaknya terlihat ketika sedang bercakap-cakap dengan suami Ning Nila ini. Hanya saja tingkah kocak yang diperlihatkan jemaah Gus Iqdam kali ini tidak sebagaimana yang lainnya.
Nama jemaah ini ialah Luthfi Amirul Mustofa. Ia merupakan jemaah Gus Iqdam yang usianya masih remaja.
Meskipun usianya masih sangat muda, namun semangatnya untuk hadir di pengajian Gus Iqdam ini tidak kalah dengan jemaah yang lain. Bahkan ia bersama 5 orang temannya rela berada di kandang sapi.
Simak Video Pilihan Ini:
Alasannya Ada di Kandang Sapi
Suami Ning Nila heran dengan kelakuan jemaahnya yang berasa di tempat yang bukan sewajarnya melainkan mirip kandang hewan ternak. Gus Iqdam pun menanyakan perihal tempat yang ditempatinya.
“Fi kok bisa di situ, itu kandang apa?” tanya Gus Iqdam.
“Kandang sapi,” jawabnya.
“Ha….ha….ha…..,” Gus Iqdam dan para jemaah tertawa lepas.
Karena rasa penasaran atas kelakuan kocak dan aneh jemaahnya ini, Gus Iqdam pun menanyakan sebabnya ia rela melakukan itu semua.
“Kenapa kok di situ Fi?," tanya dai asal Blitar ini.
“Biar enak melihatnya, ” jawabnya singkat.
Advertisement
Suka Uangnya
Tak hanya mengorek keterangan Luthfi perihal tingkan aneh dan kocaknya ini, dai muda asal Blitar ini pun ingin mengetahui juga perihal pendidikannya.
“Kamu kelas berapa Fi,” tanya suami Ning Nila.
“Kelas 2 SMP,” jawabnya.
Tak ketinggalan Gus Iqdam juga menanyakan hal yang menjadi motivasi dirinya begitu semangat hadir di pengajiannya ini.
Namun jawabannya sungguh di luar dugaan banyak orang dan tentu saja Gus Iqdam sendiri. Pasalnya yang membuat semangat itu bukan pengajiannya melainkan uangnya.
“Kok semangat lihat Gus Iqdam kenapa?” tanya Gus Iqdam.
“Kepengin uangnya,” jawabnya
Sontak saja jawaban kocak yang mengagetkan ini membuat Gus Iqdam dan jemaah yang hadir tertawa terbahak-bahak.
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul