Liputan6.com, Cilacap - Di hari perhitungan seluruh amal perbuatan (yaumul hisab) setelah kiamat, manusia yang berat timbangan amal baiknya akan masuk ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan dan kesenangan.
Baca Juga
Advertisement
Salah satu kesenangan di surga ialah mereka akan ditemani bidadari yang sangat cantik. Banyak keterangan yang bersumber dari hadis-hadis Rasulullah SAW yang menceritakan pesona bidadari. Pesonanya tidak pernah kita temui padanannya dengan wanita-wanita di dunia.
Bahkan saking mempesonanya, dalam sebuah riwayat menceritakan bahwa Malaikat Jibril sampai jatuh tersungkur dan sujud ketika melihat penampakan sinar bidadari di surga.
Jangankan makhluk bumi seperti manusia, makhluk langit sekelas malaikat Jibril yang merupakan penghulu atau pemimpin para malaikat saja dibuat sangat kagum.
Lalu pesona seperti apa yang ditampakan bidadari sehingga sekelas Malaikat senior seperti Jibril ini sampai tersungkur dan sujud melihat pesonanya? Simak kisah menarik nan menakjubkan ini.
Simak Video Pilihan Ini:
Malaikat Jibril Pergi Ke Surga Adn
Kisah tentang dahsyatnya pesona bidadari diperoleh dari Rasulullah SAW dalam hadis berikut ini,
Dari Sahabat Ibnu Mas’ud RA, beliau mengisahkan dari Rasulullah SAW bahwa ketika Allah SWT selesai menciptakan Surga Adn, lalu Dia memanggil Malaikat Jibril seraya memerintahkan kepadanya, “Wahai Malaikat Jibril, pergilah ke Surga ‘Adn dan lihatlah apa yang telah Aku ciptakan untuk hamba-hamba-Ku dan kekasih-kekasih-Ku.”
Malaikat Jibril AS pun bergegas pergi ke Surga ‘Adn untuk memenuhi perintah Allah SWT. Setelah sampai di sana, ia berkeliling untuk menemukan apa yang ia cari.
Lalu, muncullah seorang bidadari dari dalam istana yang ada di Surga ‘Adn. Melihat datangnya Malaikat Jibril, bidadari itu tersenyum kepadanya. Ketika ia tersenyum, seketika Surga ‘Adn bersinar terang karena gigi seri bidadari itu.
Advertisement
Cahaya Senyuman Bidadari Membuat Malaikat Jibril Tersungkur dan Bersujud
Melihat Surga ‘Adn yang tiba-tiba bersinar terang, Malaikat Jibril tersungkur dan bersujud karena mengira sinar itu berasal dari Nur Allah Yang Maha Mulia.
Bidadari itu pun berkata, “Wahai malaikat yang dipercaya Allah, angkatlah kepalamu.”
Malaikat Jibril mengangkat kepalanya dan mengetahui bahwa sinar yang sangat terang itu bukanlah sinar dari Nur Allah SWT, melainkan dari senyum bidadari tersebut. Jibril pun dibuat kagum dan berkata, “Maha Suci Dzat yang telah menciptakanmu.”
Lalu bidadari itu bertanya kepada Malaikat Jibril, “Wahai malaikat yang dipercaya Allah, apakah kamu tahu untuk siapa aku diciptakan?”
Malaikat Jibril menjawab, “Tidak.”
Lalu bidadari itu berkata, “Sesungguhnya Allah SWT telah menciptakanku untuk orang-orang yang lebih memilih dan lebih mementingkan ridlo-Nya daripada hawa nafsunya.”
Allah SWT berfirman:
“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa akan berada dalam tempat yang aman, (yaitu) di dalam taman-taman dan mata-mata air. Mereka memakai sutra yang halus dan sutra yang tebal, (duduk) berhadap-hadapan, demikianlah. Dan Kami nikahkan mereka dengan bidadari-bidadari.” (ad-Dukhan: 51-54).
Penulis: Khazim Mahrur/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul