Sukses

Kisah 2 Lelaki Mirip Dajjal yang Muncul di Zaman Rasulullah

Berdasarkan riwayat ada dua orang lelaki yang disebut-sebut mirip dengan Dajjal. Kemiripannya ini terlihat dari ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh makhluk akhir zaman ini

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu ulasan menarik tentang tanda-tanda kiamat kubra ialah Dajjal. Munculnya Dajjal merupakan pertanda bahwa kiamat sudah dekat.

Berdasarkan riwayat, ada dua orang lelaki yang disebut-sebut mirip Dajjal. Kemiripannya ini terlihat dari ciri-ciri fisik yang dimiliki oleh makhluk akhir zaman ini.

Bahkan Rasulullah sendiri sempat curiga bahwa mereka merupakan makhluk mengerikan yang kemunculannya membawa petaka dan sebagai salah satu pertanda kehancuran alam semesta ini.

Perihal kemiripannya dengan sosok pembawa fitnah terbesar ini dijelaskan Rasulullah SAW dalam beberapa sabdanya ketika membahas tentang ciri-ciri fisik Dajjal.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

1. Ibnu Qaththan

Menukil Republika.co.id, ada seseorang yang ciri-ciri fisiknya mirip dengan Dajjal. Nama lelaki itu ialah Ibnu Qaththan.

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عُمَرَ أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ بَيْنَا أَنَا نَائِممٌ أَطُوفُ بِالْكَعْبَةِ فَإِذَا رَجُلٌ آدَمُ سَبْطُ الشَّعَرِ يَنْطُفُ أَوْ يُهَرَاقُ رَأْسُهُ مَاءً قُلْتُ مَنْ هَذَا قَالُوا ابْنُ مَرْيَمَ ثُمَّ ذَهَبْتُ أَلْتَفِتُ فَإِذَا رَجُلٌ جَسِيمٌ أَحْمَرُ جَعْدُ الرَّأْسِ أَعْوَرُ الْعَيْنِ كَأَنَّ عَيْننَهُ عِنَبَةٌ طَافِيَةٌ قَالُوا هَذَا الدَّجَّالُ أَقْرَبُ النَّاسِ بِهِ شَبَهًا ابْنُ قَطَنٍ

Dari ‘Abdullah bin Umar, bahwasanya Rasulullah SAW bersabda, “Ketika aku tidur, aku bermimpi thawaf di ka’bah, tak tahunya ada seseorang yang rambutnya lurus, kepalanya meneteskan atau mengalirkan air. Maka saya bertanya, ‘siapakah ini?’ Mereka mengatakan, ‘Ini Isa bin maryam’. Kemudian aku menoleh, tak tahunya ada seseorang yang berbadan besar, warnanya kemerah-merahan, rambutnya keriting, matanya buta sebelah kanan, seolah-olah matanya anggur yang menjorok.

Mereka menjelaskan, ‘Sedang ini adalah Dajjal, manusia yang paling mirip dengannya adalah Ibnu Qaththan, laki-laki dari bani Khuza’ah.’ (HR Bukhari)

Dalam riwayat lain Rasulullah SAW juga menjelaskan perihal Ibnu Qaththan.

عَنِ ابْنِ عَبَّاسٍ رضي الله عنهما : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللهُ عَلَيْه وسَلَّم ذَكَرَ الدَّجَّالَ ؛ فَقَال  هُوَ أَعْوَرُ هِجَانٌ كَأَنَّ رَأْسَهُ أَصَلَةٌ، أَشْبَهُ رِجَالِكُمْ بِهِ عَبْدُ الْعُزَّى بْنُ قَطَنٍ فَإِمَّا هَلَكَ الْهُلَّكُ فَإِنَّ رَبَّكُمْ عَزَّ وَجَلَّ لَيْسَ بِأَعْوَرَ

“Dajjal matanya buta sebelah, kulitnya putih.” (Dalam satu riwayat): “Kulitnya putih seperti keledai putih. Kepalanya kecil dan banyak gerak, mirip dengan Abdul ‘Uzza bin Qathan. Jika ada orang-orang yang binasa (mengikuti fitnahnya), ketahuilah Rabb kalian tidaklah buta sebelah.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)   

3 dari 3 halaman

2. Ibnu Shayyad

Ada lagi seorang anak lelaki yang lahir dari bangsa Yahudi mengundang kontroversi di Madinah. Tandanya mirip dengan Dajjal. Dia pendek, kakinya melingkar menyerupai huruf O. Sementara itu, kulitnya lebih dekat dengan hitam.

Rambutnya ikal menyerupai kribo. Dahinya lebar menggapai luas kepala. Begitu pun dengan jenjang lehernya. Sebelah matanya tertutup. Sebelah lagi bisa melihat dengan bola yang juling. 

Ibnu Shayyad namanya. Dia suka bergumam sendirian. Dinukil dari hadis yang diriwayatkan oleh Imam Muslim dan bersumber dari Abu Sa’id, Rasulullah SAW bersama Abu Bakar dan Umar bin Khattab pernah berpapasan dengannya. Nabi SAW pun bertanya kepadanya. "Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah!" Ia balik bertanya, “Apa kau bersaksi bahwa aku utusan Allah?" Rasulullah SAW bersabda, “Aku beriman kepada Allah, malaikat, dan kitab-kitab-Nya.”

Pada hadis lain yang bersumber dari Abdullah bin Umar, Ibnu Shayyad sempat menjawab, "Aku bersaksi bahwa engkau utusan bagi umat yang ummi." (khususnya bangsa Arab). 

Di dalam hadis lainnya, Rasulullah SAW bahkan meminta kepada Ibnu Sayyad untuk menebak apa yang ada di dalam isi hati beliau. (Ketika itu, ulama menyebutkan jika Nabi SAW baru menerima wahyu tentang QS ad-Dukhan). Ibnu Shayyad berkata, "Huwaddukhkhu Qala." Nabi SAW pun menjawab, “Celaka kamu. Kamu tidak akan mempunyai kemampuan (untuk mengetahuinya).” 

Rasulullah SAW pun melanjutkan pertanyaannya. “Apa yang kau lihat? Dia menjawab, “Aku melihat singgasana di atas air." Rasulullah SAW bersabda, “Kau melihat singgasana iblis di atas laut.” Beliau bertanya kembali, "Apa yang kau lihat?" Dia menjawab, “Dua orang yang jujur dan seorang pendusta atau dua orang pendusta dan seorang yang jujur." Rasulullah kemudian bersabda, “Dia dikaburkan matanya. Biarkanlah dia.” 

Pada kemudian hari—dalam hadis yang berasal dari Ibnu Umar— Rasulullah SAW pergi bersama Ubai bin Ka’b ke kebun kurma. Mereka kembali bertemu dengan Ibnu Shayyad. Rasulullah bermaksud mendengarkan igauan dari Ibnu Shayyad sebelum dia melihat mereka.

Rasulullah melihatnya berbaring di atas kasur yang ditutupi selembar selimut. Mulutnya terdengar bergumam. Ibu Ibnu Shayyad melihat Rasulullah. Ia pun membangunkan Ibnu Shayyad. “Wahai Shafi! Ada Muhammad di sini.” Ibnu Shayyad pun terbangun. Rasulullah berkata, "Jika ibunya membiarkan dia (tidak mengganggunya), perkara Ibnu Shayyad akan terungkap (jelas)."

Dalam hadis lainnya yang juga diriwayatkan Imam Muslim, Umar lantas spontan berkata, “Wahai Rasulullah. Biarkan aku memenggal lehernya.” Nabi SAW lantas berkata kepada Umar, "Jika dia benar (Dajjal), kamu tidak akan dapat mengetahuinya dan jika dia bukan (Dajjal), tidak ada kebaikan untukmu membunuhnya." (HR Bukhari dan Muslim).

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul