Sukses

Kisah Cinta Gus Iqdam dan Ning Nila yang Bikin Meleleh, Ternyata Ada Peran Ibunda

Tentu banyak yang penasaran dengan kisah cinta Gus Iqdam dan Ning Nila. Bagaimana bisa Gus Iqdam menikahi putri dari pengasuh sebuah ponpes besar dan legendaris di Jawa Timur itu

Liputan6.com, Jakarta - Nama pendakwah muda NU Muhammad Iqdam Kholid atau Gus Iqdam beberapa waktu ini terus melesat naik. Pengajiannya selalu dihadiri puluhan ribu jemaah.

Pembawaannya yang santai banyak membuat orang kesengsem. Terlebih, pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah ini adalah sosok muda yang tampan.

Namun, bagaimanapun Gus Iqdam telah menikah. Istri Gus Iqdam bernama Ning Nila atau Nilatin Nihayah, putri salah satu pengasuh Ponpes Lirboyo.

Tentu banyak yang penasaran dengan kisah cinta Gus Iqdam dan Ning Nila. Bagaimana bisa Gus Iqdam menikahi putri dari pengasuh sebuah ponpes besar dan legendaris di Jawa Timur itu.

Ternyata, ada peran ibunda Gus Iqdam Ibu Hj Nyai Lam'atul Walidah Kholid. Dari harapan dan doa ibundanya, Gus Iqdam bertemu dengan Ning Nila, hingga menikah dan kini telah memiliki buah hati, Gus Novel.

Berikut ini adalah penggalan kisah cinta Gus Iqdam dan Ning Nila.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Gus Iqdam Disuruh Menikah

Gus Iqdam berkisah, semula oleh kakaknya, Gus Dalhar, dia diminta untuk menikah karena usianya sudah 27 tahun. Saat itu jemaahnya baru 70 orang.

Seperti diketahu jemaahnya garangan semua.

"Dhe, umurmu wis pitulikur, kowe jek ngoja-ngaji ngurusi garangan, biyen jemaah kulo jik setitik bah, isih 70an, bocaeh angel kabeh ketoke ra iso dadi wong apik. Umurmu pitulikur, selak tuwek, gus kuwi ra pantes nek nikah ketuweken," kata Gus Iqdam menirukan perkataan kakaknya.

Saat itu Gus Dalhar menyarankan agar Gus Iqdam segera menikah, karena tidak pantas gus menikah terlalu tua.

Gus Dalhar meminta Gus Iqdam segera menikah karena jika mengurusi garangan terus dikhawatirkan tidak ingat menikah.

3 dari 4 halaman

Menghadap Ibunda

Akhirnya, Gus Iqdam menghadap kepada ibundanya, ia bertanya jika ibunya ingin menantu seperti apa.

Ternyata ibundanya ingin istri untuk Gus Iqdam adalah anak seorang kiai, yang syukur-syukur bisa diajak untuk mengelola pondok pesantren, lantaran ayahnya meninggalkan pondok pesantren.

Lalu Gus Iqdam berdoa, doanya singkat sekali, yaitu minta kepada Allah agar diberikan jodoh perempuan yang bisa cocok yang diinginkan ibunya.

"Kulo ndongo, dongaku siji, Ya Alloh pinanggihaken kulo tiang setri sing saged cocok kalih nopo ingkang dipun kersaaken ibu kawulo, kranten bapak sampun mboten enten," kata Gus Iqdam.

"Alhamdulillah, kok enek wong Kediri kapusan kalih kulo niki, Saudara Nila niki, Alhamdulillah niki, kulo jak ngopeni pondok nggih gelem. Mulang-mulang ngaji yo gelem," kata Gus Iqdam.

4 dari 4 halaman

Untung Tidak Menuruti Saran Garangan

Ia bersyukur tidak menuruti kata para garangan, apa jadinya jika ia nuruti kata garangan. wah bahaya jika Gus Iqdam ngaji bisa bisa istrinya naik riging atau tiang panggung.

"Aku ngaji ngene, isa-isa bojone kulo salto munggah riging," kata Gu Iqdam diringi tawa renyahnya.

Mendapati ucapan sang kakak, Gus Iqdam berfikir keras, dalam candanya ia mengatakan, mau menikah dengan apa, atau menikah dengan siapa.

"Kulo nggih mikir, karo sopo, karo opo, kulo nggih mikir bingung. Karo opo karo sopo aku bingung," kata Gus Iqdam.

Dalam kebingungan tersebut Gus Iqdam menyatakan mau nikah sama siapa, karena jamaahnya juga garangan semua. Bahkan jika dimintai pendapat para garangan ini menyarankan untuk cari jodoh di tempat karaoke.

"Gek nek dijaluki tulung, infone kon golek neng karokean, lho nggih, mriko loh gus, mriko sae-sae. Waduh duwe jamaah yo tolol-tolol, kuwi jek pitung puluh jan garangan tenan," kisah Gus Iqdam

Â