Liputan6.com, Jakarta - Peneliti Ahli Utama Pusat Riset Iklim dan Atmosfer BRIN Eddy Hermawan mengatakan musim hujan kemungkinan hanya sampai akhir Januari akibat dirndam oleh fenomena El Nino moderat yang kini masih eksis.
Baca Juga
Advertisement
"Musim hujan mestinya Desember, Januari, dan Februari (DJF), sepertinya tidak sampai Februari hujannya sudah habis karena El Nino itu berawal bulan Mei 2023 dan akan berakhir pada Mei 2024," ujarnya dalam pernyataan yang dikutip di Jakarta, Jumat, dikutip Antara.
Eddy menjelaskan fenomena hujan yang sekarang turun di berbagai wilayah Indonesia dipengaruhi oleh Monsun Asia atau angin barat.
Angin musim yang bersifat periodik itu membawa uap air dari Siberia, Jepang, Hongkong hingga Vietnam ke Indonesia dan menciptakan hujan.
Tak pelak kekhawatiran terhadap kekeringan panjang seperti yang terjadi pada 2023 kembali muncul.
Terlepas dari itu, sebagai muslim kita patut bermuhasabah dalam kondisi ini. Bahwa nanti, di akhir zaman akan terjadi kekeringan selama tiga tahun berturut-turut.
Kemarau 3 tahun berturut-turut membuat seluruh makhluk hidup kritis lantaran tumbuhan tidak tumbuh dan hewan mati. Dan itu adalah tanda munculnya Dajjal.
Sebagaimana diketahui, kemunculan Dajjal adalah salah satu tanda kiamat sudah dekat, seperti disabdakan Rasulullah SAW.
Simak Video Pilihan Ini:
3 Tahun Kekeringan
Mengutip Islampos.com, dalam Sunan Ibn Majah, Shahih Ibn Khuzaimah dan Mustadrak al-Hakim diriwayatkan dari Abu Umamah,Rasulullah SAW bersabda:
“Sesungguhnya menjelang kemunculan Dajjal ada tiga tahun yang sangat berat. Pada tahun-tahun tersebut, manusia dilanda bencana kelaparan. Pada tahun pertama, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan sepertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan sepertiga tetumbuhannya.
Pada tahun kedua, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan dua pertiga hujannya, dan memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan dua pertiga tetumbuhannya.
Pada tahun ketiga, Allah memerintahkan langit untuk tidak menurunkan semua hujannya. Sehingga tak ada setetes pun air hujan, dan Allah memerintahkan bumi untuk tidak menumbuhkan semua tetumbuhannya. Sehingga tumbuhan hijau tidak tumbuh.
Akibatnya, hewan-hewan ternak semuanya binasa dan mati kecuali yang dikehendaki hidup oleh Allah SWT.
Beliau SAW ditanya, ‘Apa yang membuat manusia hidup pada zaman itu?’ Jawab Beliau, ‘Tahlil, takbir, tahmid. Itu semua mencukupi mereka seperti halnya makanan’.”
Advertisement
3 Kunci Hadapi Zaman Serba Sulit
Rasulullah SAW memang bukanlah seorang pendusta. Informasi yang Beliau sampaikan akan terbukti benar. Sebab, kebenaran Rasulullah itu datang dari sisi Allah SWT, yang mengetahui segala hal yang gaib di alam semesta ini.
Bisa dibayangkan jika terjadi kekeringan selama tiga tahun. Tumbuhan dan hewan mati. Maka, kelangkaan pangan dan bencana kelaparan melanda.
Rasulullah SAW sekaligus memberikan petunjuk bagaimana menghadapi zaman serba sulit tersebut. Ketiganya yakni tahlil, tahmid dan takbir. Wallahualam.
Kemunculan Dajjal Jelang Kiamat
Dalam khazanah Islam, Dajjal begitu populer. Makhluk terkutuk itu akan muncul menjelang datangnya hari kiamat.
Kepastian kemunculan Dajjal ini termaktub dalam berbagai hadis. Salah satu hadis sahih yang kerap menjadi rujukan adalah hadis yang diriwayatkan oleh Hudzaifah bin Asid al-Ghifari:
Rasulullah SAW menyebut kemunculan Dajjal sebagai salah satu dari 10 tanda kiamat sudah dekat.
"Kiamat tidaklah terjadi sehingga kalian melihat sepuluh tanda-tanda sebelumnya.’ Rasulullah menyebut kabut, Dajjal, binatang (ad-dābbah), terbitnya matahari dari barat, turunnya Isa bin Maryam AS, Ya'juj dan Ma'juj, tiga gerhana; gerhana di timur, gerhana di barat dan gerhana di jazirah Arab dan yang terakhir adalah api muncul dari Yaman menggiring manusia menuju tempat perkumpulan mereka,” kata Nabi Muhammad dalam satu hadits riwayat Hudzaifah bin Asid al-Ghifari."
Soal kapan munculnya Dajjal, tak ada yang tahu. Namun, tanda-tanda kemunculan Dajjal telah diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW. Salah satunya yakni kemarau tiga tahun berturut-turut seperti kisahkan sebelumnya. Wallahua'lam.
Advertisement