Sukses

9 Waktu yang Tidak Baik untuk Membaca Al-Qur’an Menurut Imam An-Nawawi

Membaca Al-Qur’an adalah aktivitas yang sangat mulia dan bernilai ibadah. Kendati demikian, seorang Muslim harus memperhatikan waktu-waktu dalam membacanya. Ada beberapa waktu yang tidak baik untuk membaca Al-Qur'an menurut Imam An-Nawawi.

Liputan6.com, Jakarta - Aktivitas membaca Al-Qur’an merupakan salah satu ibadah yang paling utama. Di dalamnya terdapat pahala besar dan ganjaran mulia.

Satu huruf yang dibaca dari Al-Qur’an sudah diganjar pahala satu kebaikan yang dilipatkan menjadi sepuluh kebaikan.

Keutamaan membaca Al-Qur’an tidak hanya bagi mereka yang mahir membacanya, tapi juga bagi orang yang masih terbata-bata dalam membaca Al-Qur’an.

Menurut hadis, orang yang belum lancar membaca Al-Qur’an akan mendapat dua pahala. Satu pahala karena bacaannya, satu lagi karena kesungguhannya mempelajari Al-Qur'an berkali-kali.

Rasulullah bersabda, “Dan orang yang membaca Al-Qur’an, sedang ia masih terbata-bata lagi berat dalam membacanya, maka ia akan mendapatkan dua pahala.” (HR. Bukhari Muslim)

Membaca Al-Qur’an adalah aktivitas yang sangat mulia dan bernilai ibadah. Kendati demikian, seorang Muslim harus memperhatikan waktu-waktu dalam membacanya. Ada beberapa waktu yang tidak baik untuk membaca Al-Qur'an sebagaimana dikatakan Imam An-Nawawi.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Ketentuan Waktu Membaca Al-Qur’an Menurut Imam Nawawi

Imam An-Nawawi dalam kitab At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an menyebutkan sejumlah ketentuan waktu dan tempat membaca Al-Qur’an. 

اعلم أن قراءة القرآن محبوبة على الإطلاق إلا في أحوال مخصوصة جاء الشرع بالنهي عن القراءة فيها وأنا أذكر الآن ما حضرني منها مختصرة بحذف الأدلة فإنها مشهورة

Artinya: "Ketahuilah, aktivitas membaca Al-Qur’an dianjurkan secara mutlak (kapan dan di mana saja) kecuali pada beberapa kondisi tertentu yang diterangkan larangannya oleh syara’. 

Saya akan menyebutkannya sekarang apa yang saya ingat secara ringkas tanpa menyebutkan dalil karena ini sudah masyhur," (Lihat Imam An-Nawawi, At-Tibyan fi Adabi Hamalatil Qur’an." [Indonesia, Al-Haramain: tanpa tahun], halaman 93).

3 dari 4 halaman

Waktu yang Tidak Baik Membaca Al-Qur'an

Mengutip NU Online, Imam An-Nawawi kemudian menyebutkan secara rinci waktu dan tempat yang sebaiknya dihindari untuk membaca Al-Qur’an karena makruh. Berikut waktu-waktu yang tidak baik membaca Al-Qur'an.

1. Pada saat ruku’;

2. Pada saat sujud; 

3. Pada saat tasyahud; 

4. Pada saat melakukan rukun shalat lainnya selain pada saat berdiri; 

5. Bacaan selain surat Al-Fatihah saat makmum mendengarkan imam membaca Al-Qur’an pada shalat jahar (maghrib, isya, dan subuh);

6. Pada saat di toilet;

7. Pada saat kantuk;

8. Pada saat tidak cakap membaca Al-Qur’an; dan 

9. Pada saat khutbah.

4 dari 4 halaman

Memperhatikan Adab Membaca Al-Qur’an

Selain itu, pembaca Al-Qur’an juga perlu memperhatikan adab dalam membaca kitab suci tersebut. Misalnya, ia dianjurkan untuk menghentikan sejenak aktivitasnya ketika mengantuk di tengah aktivitas membaca Al-Qur’an. (Imam An-Nawawi: 95). 

Berkaitan dengan ini, Imam An-Nawawi mengutip hadits riwayat Imam Muslim yang menganjurkan orang menutup mulut saat menguap.

 عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ قَالَ قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا تَثَاءَبَ أَحَدُكُمْ فَلْيُمْسِكْ بِيَدِهِ عَلَى فَمِهِ فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَدْخُلُ 

Artinya: "Dari Abu Said Al-Khudri RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, ‘Jika salah seorang dari kalian menguap, hendaklah ia meletakkan tangan pada mulutnya karena setan akan masuk.'" (HR Muslim).

Demikian penjelasan waktu-waktu yang tidak baik untuk membaca Al-Qur’an berikut sedikit penjelasan tentang adab dalam membaca Al-Qur’an dari Imam An-Nawawi. Wallahu a’lam.