Sukses

Sombong Sampai Mengaku Tuhan, Ternyata Dajjal Sangat Takut kepada Dukhan, Apa Itu?

Keahlian Dajjal yang Turun Jelang Kiamat yang membuat dirinya pongah bahkan mengaku sebagai tuhan ternyata ternyata Sangat Takut dengan ad-Dukhan atau Kabut

Liputan6.com, Cilacap - Salah satu makhluk kuat dan mengerikan yang turun jelang kiamat ialah Dajjal. Rasulullah SAW menyebut Dajjal adalah salah satu tanda kiamat.

Dajjal memiliki keahlian seperti menyembuhkan berbagai macam penyakit hingga mampu membangkitkan orang yang telah mati.

Dia juga mampu menurunkan hujan dan membuat subur tanah. Membawa sungai, surga dan neraka juga merupakan keahlian Dajjal yang lain.

Selama hidupnya Dajjal juga tidak pernah tua dan pikun. Namun dengan bekal keahlian yang dimilikinya ini, ia justru hendak menyesatkan manusia.

Ia juga tidak segan-segan mengaku sebagai Tuhan. Hanya saja kehebatan dan kekuatan Dajjal yang dahsyat ini ternyata ia memiliki kelemahan bahkan sangat takut dengan dukhan.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Sangat Takut Dengan Makhluk Ini

Menukil Islampos.com, layaknya manusia biasa, Dajjal pun memiliki suatu hal yang disenangi dan ditakuti. Jika kita berbicara tentang kesenangannya, mungkin itu sudah biasa, yakni ia sangat senang jika banyak orang yang mengikuti jejaknya. Lalu, apa ya yang ditakuti olehnya?

Adanya al-Malhamah berupa jatuhnya meteor ke bumi, menyebabkan ledakan yang dahsyat sehingga debu-debu berterbangan membentuk kabut/asap atau dukhan. Hal inilah yang menyebabkan Dajjal menjadi cacat dan pasukannya hancur lebur di medan Armageddon.

Inilah janji nubuat yang paling ditakuti Dajjal. Oleh karena itu, ketika Rasulullah ﷺ mendatangi Ibnu Shayyad untuk menguji apakah dia Dajjal atau bukan, maka Rasulullah menanyakan tentang perkara dukhan (kabut).

Imam Ahmad dalam musnadnya meriwayatkan bahwa Abu Dzar RA berkata, “Kemudian Rasulullah bertanya kepadanya (Ibnu Shayyad), ‘Sesungguhnya saya menyembunyikan sesuatu kepadamu.’ Dia (Ibnu Shayyad) berkata, ‘Engkau menyembunyikan bagian depan hidung dan mulut kambing serta ad-dukh (asab) kepadaku’.” Kata Abu Dzar, “Ia hendak mengucapkan ad-dukhaan (asap/kabut) tetapi tidak dapat, lalu ia mengucapkan ad-dukh, ad-dukh.”

Yang dimaksud dengan ad-dukhan di sini adalah firman Allah SWT dalam Al-Quran surah ad-Dukhan ayat 10-12, “Maka tunggulah hari ketika langit membawa kabut (dukhan) yang nyata. Yang meliputi seluruh manusia. Inilah azab yang pedih.”

3 dari 3 halaman

Alasannya

Mengutip deream.co.id, kelak, saat mendekati akhir zaman akan ada meteor yang jatuh ke bumi dan menyebabkan ledakan dahsyat, hingga menimbulkan debu-debu berterbangan membentuk kabut asap atau dukhan.

Dukhan inilah yang akan menyebabkan Dajjal menjadi cacat dan pasukannya hancur lebur. Hal inilah yang paling ditakuti Dajjal.

Oleh karena itu, Rasulullah SAW mendatangi Ibnu Shayyad untuk menguji apakah dia Dajjal atau bukan, maka Rasul menanyakan tentang perkara dukhan (kabut).

Terlepas bahwa Ibnu Shayyad itu Dajjal atau bukan, bahwa perkara yang paling ditakuti Dajjal adalah munculnya dukhan.

Dengan munculnya dukhan inilah, maka Dajjal menjadi ‘terhapus’ (cacat), yaitu buta sebelah, terdapat tulisan kafir di dahinya. Oleh karena itu, Dajjal dinamakan Almasih ‘terhapus’ karena Dajjal terhapus, yaitu terhapus fisiknya dari normal menjadi cacat.

Begitu juga seluruh orang kafir serta orang Yahudi yang berada di Khurasan. Tubuh mereka dari kepala sampai kaki mengalami pembengkakan.

Sebagaimana disebutkan dalam hadis riwayat Ahmad bahwa Rasulullah bersabda, “Dajjal akan keluar di bumi bagian timur yang disebut Khurasan. Ia takuti oleh beberapa oleh beberapa kaum yang wajah mereka seperti perisai yang dipukuli.”

Seperti Apa? Dalam hadis itu disebutkan Dajjal akan muncul dari Khurasan dengan diikuti oleh beberapa kaum yang wajahnya seperti perisai yang dipukuli.

Maksud dari kalimat wajahnya seperti perisai yang dipukuli adalah menggambarkan bahwa wajah mereka bengkak-bengkak akibat al-Malhamah dan dukhan.

Bekas bengkak-bengkak di seluruh tubuhnya itulah yang ketika sembuh menyebabkan wajah mereka bengap, seperti habis dipukuli, benjol-benjol.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul