Liputan6.com, Jakarta - Al-Qur’an adalah kitab suci umat Islam yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW melalui malaikat Jibril. Surah Al-Qur’an yang pertama kali diturunkan adalah Al-Alaq ayat 1-5, kemudian Al-Qur’an diturunkan secara berangsur-angsur.
Wahyu yang diterima Rasulullah SAW kemudian disampaikan ke para sahabat sampai akhirnya kepada umatnya hingga kini. Sekarang, Al-Qur’an yang menjadi pedoman hidup itu sudah tersusun rapi dalam mushaf.
Adanya mushaf membantu seorang Muslim membaca Al-Qur’an dari ayat ke ayat dan surah ke surah. Membaca Al-Qur’an sendiri merupakan salah satu ibadah paling utama dalam Islam.
Advertisement
Baca Juga
Jika kembali lagi ke belakang, Rasulullah SAW meski seorang ummi (tidak bisa membaca dan menulis) tapi beliau paling paham dan mengetahui cara membaca Al-Qur’an. Rasulullah SAW juga termasuk orang yang paling paham isi dan makna yang terkandung dalam Al-Qur’an.
Lantas, bagaimana cara Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an? Sudah sesuaikah kita membaca Al-Qur'an seperti Rasulullah SAW?
Saksikan Video Pilihan Ini:
Cara Rasulullah SAW Membaca Al-Qur’an
Mengutip NU Online, terdapat keterangan dalam hadis yang terkumpul dalam kitab Asy-Syamail Al-Muhammadiyyah (Imam At-Tirmidzi, 2016). Keterangan ini menjelaskan cara Rasulullah SAW membaca Al-Qur'an.
1. Membaca Al-Qur’an dengan Jelas
Rasulullah membaca Al-Qur’an dengan pengucapan yang sangat jelas dan terang, kata per kata, kalimat per kalimat. Sehingga tidak ada satu kata atau kalimat pun yang terlewat atau terdengar samar-samar ketika Rasulullah membacanya.
2. Membaca Panjang atau Pendek Setiap Huruf Al-Qur’an Sesuai dengan Hukum Ilmu Tajwid
Ilmu tajwid memang baru ada belakang. Akan tetapi, apa yang diajarkan dalam ilmu tajwid saat ini merupakan ilmu yang dikembangkan oleh para ulama tentang bagaimana Rasulullah dan generasi awal Islam membaca Al-Qur’an.
Adapun Rasulullah SAW dalam membaca Al-Qur’an-nya sesuai dengan kaidah ilmu tajwid. Dapat dimaknai, kaidah ilmu tajwid yang ada sekarang sesuai dengan cara Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an. Yaitu memanjangkan yang harus dibaca dan memendekkan apa-apa yang harus dibaca pendek.
Advertisement
Cara Rasulullah SAW Membaca Al-Qur’an
3. Berhenti Sejenak pada Setiap Ayat
Rasulullah SAW tidak berhenti ketika ayat tersebut habis. Tidak memaksa untuk membaca terus atau menerobos bacaan satu ayat dengan yang ayat yang lainnya. Sebagaimana hadits riwayat Ummu Salamah ra., Rasulullah memotong bacaannya ayat per ayat.
“Beliau membaca ayat ‘Alhamdulillah raabil alamin’, lalu berhenti. Kemudian beliau membaca ‘Arrahmanirrahim’, lalu berhenti lagi. Setelah itu, beliau membaca ayat ‘Maliki yaumiddin,” kata kata Ummu Salamah ra.
4. Membaca Al-Qur’an dengan Lantang atau Lirih
Rasulullah SAW terkadang membaca Al-Qur’an dengan suara lantang (jahr), kadang dengan suara lirih. Suatu ketika Abu Qais bertanya kepada Sayyidah Aisyah tentang bagaimana cara Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an. Lalu Sayyidah Aisyah menjawab bahwa terkadang Rasulullah membaca Al-Qur’an dengan suara nyaring dan terkadang dengan suara lirih.
Pada saat Fathu Makkah misalnya, sambil menunggangi untanya Rasulullah membaca Surat Al-Fath dengan suara yang lantang dan menggema. Sehingga orang-orang yang ada di sekitarnya mendengar bacaan Rasulullah itu. Hal ini disaksikan oleh Abdullah bin Mughaffal dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Tirmidzi, Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad.
Cara Rasulullah SAW Membaca Al-Qur’an
5. Membaca Al-Qur’an dengan Suara Indah
Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an dengan suara yang merdu. al-Bara’ bin Azib pernah menyaksikan hal itu sebagaimana hadis riwayat Bukhari dan Muslim.
Pada saat itu, al-Bara’ sedang sholat Isya bersama Rasulullah SAW. Al-Bara’ takjub dengan suara merdu Rasulullah ketika membaca Surah At-Tin.
“Aku belum pernah mendengar seorang pun yang suaranya lebih merdu dari suara Baginda,” kata al-Bara’.
Itulah cara Rasulullah SAW membaca Al-Qur’an. Sudah sesuaikah kita dengan Rasulullah SAW dalam membaca Al-Qur’an? Apakah kita memperhatikan ilmu tajwid dalam setiap bacaan Al-Qur’an? Silakan renungkan. Wallahu a’lam.
Advertisement