Sukses

Kekayaan 7 Sahabat Nabi yang Crazy Rich di Zamannya, Layak Jadi Teladan

Bisa Jadi Teladan Cara Menjadi Kaya dan Pemanfaatan Harta dari 7 Sahabat Nabi yang Kaya Raya Ini

Liputan6.com, Jakarta - Jika dalam kehidupan saat ini mungkin tujuh orang di bawah ini mendapatkan julukan crazy rich, atau orang yang tajir melintir.

Tujuh orang ini hidup pada zaman Nabi Muhammad SAW, dan menjadi sahabat nabi sekaligus yang ikut dalam perjuangan Nabi Muhammad SAW.

Meski kaya raya, tidak ada diantara mereka yang terdapat riwayat suka pamer harta, atau flexing seperti saat ini.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 5 halaman

Cara dan Menggunakan Kekayaan Wajib Jadi Teladan

Meski kaya raya, banyak di antara mereka yang justru hidup dalam kesederhanaan, bukan kemewah-mewahan, seperto orang kaya baru di negeri Indonesia.

Cara mendapatkan harta mereka dan penggunaan hartanya pun bisa menjadi teladan, agar bisa selamat dunia akhirat.

Inilah tujuh sosok sahabat Nabi Muhammad SAW yang kaya raya. Di antara sahabat-sahabat Nabi Muhammad SAW, terdapat beberapa yang dikenal karena kekayaan mereka.

Namun, kekayaan mereka bukan semata-mata untuk memenuhi hawa nafsu, melainkan menjadi sarana untuk berbakti kepada Allah SWT dan menebarkan kebaikan di muka bumi.

 

3 dari 5 halaman

Ada Sahabat Nabi Luar Biasa, namun Miskin

Mengutip Bincangsyariah.com, tak jarang kita mendengar kisah-kisah sahabat Rasulullah SAW yang memiliki kehidupan miskin.

Saking miskinnya mereka untuk memiliki tempat tinggal saja tak punya, sehingga mereka harus bertempat tinggal di serambi teras-teras masjid Nabawi yang mereka biasa dijuluki sebagai ahl suffah salah satunya adalah sahabat yang masyhur paling banyak meriwayatkan hadis yaitu Abu Hurairah RA.

Namun demikian, bukan berarti sahabat-sahabat Nabi tidak ada yang kaya, ada juga para sahabat yang memiliki ekonomi mapan yang itu tetap bertahan hingga mereka wafat.

4 dari 5 halaman

7 Sahabat Nabi yang Kaya Raya

Ibnu Khaldun dalam karya monumentalnya yaitu kitab Muqaddimah Ibnu Khaldun beliau mengutip dari Syaikh Al-Mas`udi ulama ahli sejarah Arab bahwa ada tujuh sahabat Nabi yang kaya raya.

Pertama, adalah Sayyidina Utsman bin Affan RA, khalifah Rasulullah SAW yang ketiga dan sekaligus menantu beliau ini memiliki kekayaan yang cukup banyak, hingga saat beliau wafat meninggalkan property kekayaan yang bernilai 200.00 dinar dan sejumlah unta dan kuda, bahkan hingga saat ini beliau memiliki kebun kurma di daerah Madinah yang sampai saat ini tertera nama pemilik Utsman bin Affan.

Kedua, Al-Zubair dikatakan bahwa beliau itu memiliki kekayaan 50.000 dinar, 1.000 kuda, dan 1.000 budak. Tak hanya itu beliau juga memiliki bangunan rumah di kota Bashrah, Kufah, Mesir, dan Aleksandria.

Ketiga, adalah Thalhah bin Ubaidillah, beliau memiliki penghasilan 1.000 dinar di setiap harinya yang dihasilkan dari usaha di Irak, dan lebih lagi di daerah Al-Sirah suatu daerah bagian dari Yaman.

Beliau juga membangun rumah di kota Kufah, dan merenovasi kediamannya di Madinah dengan memasang plester, batu-bata, dan kayu berlapis yang pada saat itu sudah dianggap sebagai material bangunan yang mewah.

Keempat, Abdurrahman bin Auf, beliau memiliki kekayaan 1.000 kuda, 1.000 unta, ribuan kambing, dan bahkan seperempat harta warisan beliau mencapai jumlah 84.000 dinar.

 

5 dari 5 halaman

Zaid bin Tsabit hingga Al-Miqdad

Kelima, adalah Zaid bin Tsabit, beliau memiliki kekayaan tanah dan uang 100.000 dinar, dan yang cukup unik adalah harta kekayaan beliau berupa emas dan perak yang ketika menjadi harta warisan harus dibagi-bagi dengan cara dipecahkan dengan kapak karena saking banyaknya emas dan perak yang beliau miliki.

Keenam, Sa'ad bin Abi Waqash, beliau memiliki bangunan rumah dengan bahan dari batu akik dengan bangunan bertingkat dan memiliki halaman yang luas.

Ketujuh, yang terakhir adalah sahabat Al-Miqdad yang mana beliau memiliki rumah yang diplester di Madinah.

Menurut Ibnu Khaldun mereka mendapatkan harta tersebut dari cara yang halal, mulai dari bisnis, harta ghanimah, hingga fai. Para sahabat Rasulullah SAW di atas menggunakan hartanya untuk kebaikan, mereka tidak serta-merta berperilaku berlebihan dalam membelanjakan hartanya, bahkan mereka tetap mengarungi hidupnya dengan sederhana.

Karena Islam tidak melarang umatnya untuk hidup dengan kaya asalkan dihasilkan dari proses yang halal dan memenuhi hak kewajibannya.

Demikian penjelasan mengenai tujuh sahabat Nabi yang kaya raya. Semoga bermanfaat dan kita bisa meneladani mereka. Wallahu a'lam.

Penulis :Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul