Liputan6.com, Jakarta - Berbicara masalah kematian dan kiamat, adalah suatu yang pasti, dan tidak bisa dibendung dan juga dihindari.
Yang bisa dilakukan adalah bagaimana kita mempersiapkan diri untuk menghadapi hal itu. Jika ada kelahiran, pasti ada kematian. Kematian juga tidak bisa diundur apalagi dimajukan.
Untuk menghadapi kematian kita butuh bekal sebagai kunci agar selamat dalam kematian dan selamat di hari kiamat.
Advertisement
Baca Juga
Simak Video Pilihan Ini:
Bagaimana Manusia di Dalam Kubur?
Mengutip Bincangsyariah.com, Nabi Muhammad SAW bersabda, mati adalah suatu kepastian. Tak ada yang mampu mengakhirkannya dan ia tak dapat juga diajukan. Demikian pula datangnya hari kiamat adalah suatu kepastian. Suasana hari itu sangat mengerikan.
Semua makhluk akan mati dan akan dibangkitkan dari alam kubur sesuai dengan amal perbuatan. Tak ada sesuatupun yang dapat menjadi penolong baginya kecuali perlindungan dari Yang Maha Memberi Pertolongan.
Saat manusia sudah berada dalam kubur, ia senantiasa menunggu datangnya hari kebangkitan. Kubur yang ia berada di dalamnya diimpikannya sebagai hamparan taman yang indah, miniatur surga. Bayang-bayang surgawi melambai-lambai penuh keeksotisan, sembari sang bidadari menari-nari di depan mata.
Tidur yang begitu indah laksana pengantin baru di malam pertama. Malam pertama di liang lahat akan terasa sangat indah bagi seorang mukmin. Ia menjadi luas sejauh mata memandang dan baginya dibukakan pintu surga.
Kubur akan menyambutnya seumpama sambutan seorang kekasih yang telah lama berpisah dengan sang pujaan hatinya. Sambutan yang penuh dengan kerinduan.
Dr Muhammad bin Abdurrahman Al-‘Uraify mengatakan bahwa seumpama kubur berkata, “Selamat datang! Engkaulah orang yang paling kucintai di antara sekian orang yang berjalan di atasku. Akulah yang menjadi penguasamu dan engkau menjadi penghuniku. Akan kualami apa yang kuperbuat untukmu”.
Dahsyatnya kedatangan hari kiamat diumpamakan bayi yang tengah menyusu pada ibunya, maka ia langsung berhenti menyusu, sedang sang ibu pun lupa ia tengah menyusui anaknya. Wanita-wanita hamil bahkan seketika melahirkan sebelum waktunya.
Sebagaimana pula dahsyatnya kehadiran maut, bahkan di detik-detik wafatnya Nabi Saw ketika roh sampai di pusat perut, beliau berkata “Wahai Jibril, alangkah pedihnya maut!”. Seketika, Jibril pun memalingkan mukanya, tak sampai hati memandang wajah kekasihnya yang sedang merasakan sakitnya maut.
Advertisement
Inti Ajaran Islam Adalah Cinta
Kebangkitan digambarkan dalam kisah Nabi Ibrahim. “Ibrahim berkata “Ya Tuhanku, perlihatkan kepadaku bagaimana Engkau menghidupkan orang-orang mati… “Allah berfirman, ambillah empat ekor burung, lalu cincanglah semuanya olehmu. Lalu, letakkan di atas tiap-tiap satu bukit satu bagian dari bagian-bagian itu, kemudian panggillah mereka, niscaya mereka datang kepadamu dengan segera”.
Inti ajaran Islam sebenarnya adalah cinta. Menurut al-Buthy, cinta adalah ketergantungan hati kepada sesuatu, sehingga menyebabkan kenyamanan di hati saat berada di dekatnya atau perasaan gelisah saat berada jauh darinya”.
Bahkan Rabiah al-Adawiyah “Cinta adalah ungkapan kerinduan dan gambaran perasaan yang terdalam. Siapa yang merasakannya, niscaya mengenalinya. Siapa yang mencoba mensifatinya pasti akan gagal.”
Ketika kita telah mencintai-Nya, maka cinta itu akan sejati kepada-Nya sampai jasad berkalang tanah sekalipun, bahkan sampai kembali keharibaan-Nya. Yang kita perlukan adalah aktualisasi cinta, yaitu menyebar cinta ke seluruh makhluk-Nya yang mendiami mayapada.
Azab untuk Para Pendosa di Hari Kiamat
Kelak kita akan mendapat perlindungan dari-Nya saat semua dikumpulkan dalam padang mahsyar, di mana tak ada suatu perlindungan pun kecuali perlindungan-Nya.
Manusia terlalu berani jika ia berbahagia dalam lubang kemaksiatan. Satu di antara maksiat dalam konteks kekinian adalah zina. Zina begitu menggejala dalam budaya. Ironisnya, kasus free sex tidak cukup sampai di sini. Remaja-remaja banyak yang hamil dan melakukan aborsi.
Seks ibarat sebuah makanan. Ia tampak begitu menggoda selera. Setiap kali kata itu disebut, maka yang tampak di pelupuk mata hanyalah pesona keindahan. Di dalamnya menawarkan kidung surgawi yang bisa membuat orang terbang ke awang-awang.
Nasib pelaku zina di hari kiamat sangat pedih dan teramat mengerikan. Kemaluan pezina akan diperpanjang beberapa farsakh lalu dililit ular dan kalajengking yang menyengat kemaluan. Mereka diberi minum nanah dan air panas yang keluar dari kemaluan wanita pelacur sehingga usus mereka hancur, demikian diulang-ulang seterusnya. Mereka tidak akan diajak berbicara oleh Allah, tidak dilihat, tidak juga disucikan oleh-Nya.
Setelah meninggal dan jasad terkubur dalam tanah, tiba saatnya nanti akan dibangkitkan dan dikumpulkan di suatu tempat yang bernama padang mahsyar. Kita tak pernah tau berapa lama kita akan diistirahatkan di alam barzakh, namun hari kebangkitan adalah suatu kepastian. Inilah saat di mana semua makhluk Allah kembali dihidupkan setelah kematian.
Bagaimana diri yang durjana tetap mengharap samudra ampunan dari Sang Maha Cinta. Bahwasanya manusia akan mengetam hasil tanaman berupa amalan. Kunci dari ini semua adalah, dicintai Allah SWT.
Penulis: Nugroho Purbo/Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul
Advertisement