Sukses

15 Pesan Abah Guru Sekumpul Penuh Hikmah, Renungan di Haul ke-19

Pada momentum haul ke-19, mari merenungkan kembali pesan-pesan yang pernah disampaikan Abah Guru Sekumpul semasa hidupnya. Jika dicermati, pesan-pesan Abah Guru Sekumpul ini sangat relevan di kondisi sekarang.

Liputan6.com, Jakarta - Ulama besar asal Kalimantan, KH Muhammad Zaini bin Abdul Ghani (Abah Guru Sekumpul) wafat pada 10 Agustus 2005 di usia 63 tahun. Setelahnya, rutin digelar haul untuk memperingati wafatnya Abah Guru Sekumpul.

Haul Abah Guru Sekumpul dilaksanakan setiap tahun. Dari tahun ke tahun, jemaah haul ulama kharismatik itu selalu membludak. Jemaah haul datang dari berbagai daerah.

Menurut jadwal, Haul Abah Guru Sekumpul ke-19 akan digelar pada Ahad, 14 Januari 2024 untuk umum dan Kamis, 17 Januari 2024 bagi undangan khusus. Haul akan berlangsung di Mushola Ar-Raudhah, Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan.

Pada momentum haul ke-19, mari merenungkan kembali pesan-pesan yang pernah disampaikan Abah Guru Sekumpul semasa hidupnya. Jika dicermati, pesan-pesan Abah Guru Sekumpul ini sangat relevan di kondisi sekarang.

Mengutip Facebook Renungan Hati, Sabtu (13/1/2024), berikut ini pesan-pesan Abah Guru Sekumpul penuh hikmah. 

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Pesan-Pesan Abah Guru Sekumpul

1. Hidup di akhir zaman ini, jalan menuju Allah yang paling selamat ialah dengan memperbanyak sholawat.

2. Aku dijalankan guruku dijalan sholawat, maka aku juga menjalankan muridku di jalan sholawat (memperbanyak baca sholawat).

3. Perbanyaklah beribadah sebelum nikah, supaya keturunan kita hidupnya nyaman.

4. Khusus jam 2 malam sampai subuh adalah majlis orang sholeh, bangunlah walau sebentar supaya mendapatkan madad mereka, karena pada jam itu semua Auliya' bangun mendoakan muslimin dan muslimat.

5. Bila tidak penting tidak usah keluar rumah, tidak usah kumpul-kumpul yang tidak memberi manfaat, perbanyaklah membaca sholawat, membaca Alquran, jaga hati dari sifat merasa hebat, merasa memiliki, merasa suci, ingat-ingat akan mati harta diwarisi keluarga, jasad diwarisi cacing. Ilmu kembali pada sang maha pencipta, hanya dosa yang kita bawa, maka syafaat Rasulullah yang kita dambakan.

6. Jalan paling cepat washil (sampai, mencapai makrifat) kepada Allah dan Rasulullah adalah menyenangkan Rasulullah dan guru. Ada dua hal yang utama yang dapat menyenangkan Rasulullah: Hadir majlis ilmu dan mengamalkan ilmu; Memuji, mencintai dan menyayangi Rasulullah termasuk ahlul bait keturunan Rasulullah, ulama dan guru.

7. Tiada jalan untuk selamat di akhir zaman ini melainkan mendekati dan mengambil berkah ulama atau wali baik yg masih hidup maupun sudah wafat. Maksud mendekati dan mengambil berkah, yaitu mencintai, membantu, bersilaturrahim, hadir majlis, mengamalkan segala ilmu, wiridan dan nasehat mereka, ziarah ke kubur mereka apabila sudah wafat.

3 dari 3 halaman

Pesan-Pesan Abah Guru Sekumpul

8. Usahakanlah dirimu ada dihatinya wali karena hati wali selalu dipandang Allah dengan hujanan rahmat-Nya. Jika kamu ada dihati mereka maka kamu pun mendapat hujanan itu.

9. Di antara obat penerang hati: 1) Baik sangka kepada Allah; 2) Baik sangka kepada Rasulullah; 3) Baik sangka kepada Auliya' Allah; 4) Baik sangka kepada orang islam; dan 5) Selalu bersyukur dengan apa yang ada.

10. Supaya hidup penuh barokah sayangilah, cintailah para auliya Allah.

11. Mensyukuri ilmu dengan mengamalkannya, mensyukuri amal dengan ikhlas, mensyukuri ikhlas dengan istiqomah.

12. Supaya tidak hancur di dalam kubur​ adalah mencintai Auliya' dengan cara sering membaca riwayat mereka.

13. Supaya mati kita dalam keadaan beriman dan khusnul khotimah adalah jangan sekali-kali kita melihat kekurangan dan keburukan orang lain.

14. Apapun pekerjaannya jadi PNS, pedagang, pengajar, buruh atau guru usahakanlah kalau bisa seminggu sekali duduk di majlis ilmu berkumpul dengan para ulama' dan para Habaib untuk menuntut ilmu Agama karena inilah jalan yang paling diridhoi Allah SWT.

15. Kita takkan pernah bisa berkawan selama kita masih memandang dosa daripada kawan kita. Oleh sebab itu pandanglah diri dahulu sebelum memandang diri orang lain.