Liputan6.com, Jakarta - Beberapa waktu terakhir, perhatian warganet, terutama kalangan santri, tersedot oleh kemeriahan pernikahan putri pengasuh Ponpes Al Falah Ploso, KH Abdurrahman Al Kautsar atau Gus Kautsar, Ning Chasna.
Ning Chasna menikah dengan Gus Ploso juga, putra Gus Fahim, sepupu jauh Gus Kautsar.
Advertisement
Baca Juga
Pernikahan ini begitu menyita perhatian publik. Para pesohor hingga ulama berpengaruh menghadiri pernikahan Gus Sunny dan Ning Chasna.
Ada suguhan yang menarik dalam resepsi yang dimeriahkan dengan berbagai hiburan ini, yakni kemesraan Ning Chasna dan suaminya. Tak jarang, Ning Chasna bermanja-manja dengan suaminya.
Sontak inipun menjadi perhatian warganet. Banyak yang iri dengan ning dan gus idola santri ini.
Dan ternyata, kemesraan bukanlah hal tabu dalam ajaran Islam. Dalam berbagai riwayat, Rasulullah SAW digambarkan sebagai sosok yang sangat romantis.
Simak Video Pilihan Ini:
Sisi Romantis Rasulullah yang Jarang Diketahui
Nah, sisi romantis ini jarang dibahas, makanya jarang diketahui. Seringkali, Rasulullah SAW digambarkan sebagai sosok berwibawa sehingga lupa ada sisi kelembutan Nabi SAW kepada istri yang patut ditiru para suami.
Hal itu banyak dikisahkan oleh para perawi dengan sumber istri Rasulullah SAW, terutama Aisyah RA. Ingin tahu sisi romantis Rasulullah SAW? berikut ini adalah empat di antaranya.
Mengutip laman NU Online, Senin (22/1/2024), dalam banyak hadis digambarkan bahwa Rasulullah SAW terbilang lelaki romantis dan pandai memanjakan istrinya. Sifat romantis dan lembut itulah yang membuat keutuhan rumah tangga Nabi terjaga dan abadi.
Ada empat sifat yang mesti kita teladani dari Nabi SAW dalam hal berumah tangga. Perilaku yang dicontohkan Nabi SAW ini ialah salah cara untuk mempertahankan keutuhan keluarga.
Advertisement
4 Contoh Kemesraan Nabi dengan Istrinya
1. Rasulullah Tak Pernah Kasar
Rasulullah SAW tidak pernah kasar dan memukul istrinya. Rasulullah merupakan manusia yang berakhlak mulia, lembut, dan tidak pernah menyinggung perasaan orang lain.
Semasa hidupnya, Rasulullah SAW tidak pernah menggunakan tangannya untuk memukul dan menampar orang, baik istrinya maupun pembantunya. Hal ini sebagaimana yang disebutkan hadis riwayat Ibnu Majah:
ما ضرب رسول الله صلى الله عليه وسلم خادما له ولا امرأة ولا ضرب بيده شيئا
Artinya, “Rasulullah SAW tidak pernah memukul pembantu dan perempuan (istrinya). Tidak pernah dia memukul siapapun,” (HR Majah).
2. Makan Sepiring Berdua
Kedua, makan berdua bersama istri. Makan berdua termasuk salah satu cara menjaga dan mempertahankan kemesraan rumah tangga.
Apalagi kedua pasangan tersebut makan satu piring dan satu gelas berdua. Rasulullah SAW pernah mencontohkan perilaku ini, sebagaimana yang dikisahkan ‘Aisyah:
كنت أضع الإناء على في وأنا حائض ثم أناوله للنبي صلى الله عليه وسلم فيضع فاه على موضع في وآخذ العرق وأنا حائض ثم أناوله فيضع فاه على موضع في
Artinya, “Saya minum air pada sebuah gelas dalam kondisi haid, kemudian saya menyerahkannya kepada Nabi SAW. Tiba-tiba Nabi SAW menaruh bibirnya persis di bekas tempat saya minum. Saat saya makan sepotong daging, kemudian saya serahkan sisanya kepada Nabi SAW, Beliau juga menaruh bibirnya persis di bekas gigitan saya,” (HR Ibnu Hibban).
Advertisement
3. Mencium Istri
Ketiga, mencium istrinya. Kemesraan Rasul dengan istrinya juga dapat dilihat dari kebiasaan beliau mencium istrinya.
Sebagaimana diketahui, ciuman memberikan kesan tersendiri bagi perempuan. Karenanya, Rasul SAW terbiasa untuk melakukan hal ini supaya hubungannya menjadi semakin mesra. Dalam Musnad Ishaq Ibn Rahaweh disebutkan:
عن عائشة أن رسول الله صلى الله عليه وسلم قبل بعض نسائه وهو صائم
Artinya, “Diriwayatkan dari ‘Aisyah bahwa Rasulullah SAW mencium sebagian istrinya, padahal beliau puasa.”
4. Memuji Istri
Keempat, memuji istri. Perempuan mana yang tidak senang dipuji dan dimanja. Pujian memang sudah keniscayaan bagi perempuan.
Untuk memperkuat hubungan rumah tangga, Rasul pun tidak lupa melontari istri-istrinya dengan berbagai macam pujian.
Inilah contoh pujian yang diberikan Nabi kepada ‘Aisyah:
فضل عائشة غلى النساء كفضل الثريد على سائر الطعام
Artinya, “Keutamaan ‘Aisyah dibandingkan perempuan lain ialah seperti keutamaan tsarid (roti dicampur daging) di atas seluruh makanan,” (HR Al-Bukhari, Muslim, dan lain-lain).
Riwayat di atas menjelaskan kepada kita bahwa Rasulullah SAW sosok lelaki romantis. Beliau sangat tahu bagaimana cara mempertahankan kemesraan keluarga. Cara yang dilakukan Nabi tersebut patut diteladani mereka yang sudah berkeluarga. Wallahu a’lam
Advertisement