Sukses

Momen Langka, Akrabnya Gus Kautsar Ayah Ning Chasna Karoke dengan Besan Ayah Gus Sunny

Momen langka terjadi antara ayah Ning Chasna, Gus Kautsar dan Gus Fahim yang merupakan ayah Gus Sunny di mana mereka terlihat sangat akrab. Keakraban mereka terlihat saat menyanyi bersama.

Liputan6.com, Kediri - Momen langka terjadi antara ayah Ning Chasna, Gus Kautsar dan Gus Fahim yang merupakan ayah Gus Sunny di mana mereka terlihat sangat akrab. Keakraban mereka terlihat saat keduanya menyanyi bersama.

Dalam tayangan video yang diunggah akun @ilhamulumudin terlihat Gus Kautsar membantu memegang microphone dan disodorkan kepada Gus Fahim. Sementara Gus Fahim terlihat begitu meresapi ketika menyanyikan lagu ini.

Sebagaimana diketahui Gus Sunny dan Ning Chasna resmi menikah pada Rabu, 17 Januari 2024 di Ponpes Al Falah Ploso Kediri.

Saat ini, selain keduanya merupakan saudara sepupu, status mereka adalah besan. Sebab putri Gus Kautsar telah resmi dipersunting putra Gus Fahim.

Namun perihal video ini tidak ada keterangan waktu perihal peristiwa itu terjadi. Apakah momen keakraban itu terjadi setelah putra-putri mereka resmi menikah atau belum. Tidak ada keterangan lebih lanjut.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Nyanyi Lagu Misteri Cinta

Berdasarkan penelusuran pada laman Google terkait potongan teks lagu yang disenandungkan Gus Kautsar dan Gus Fahim ini, ternyata lagu itu berjudul ‘Misteri Cinta’ yang dipopulerkan oleh lady rocker era 80-an, Nicky Astria.

Lagi ini rilis pada tahun 1997 dan merupakan lagu utama dalam album yang bertajuk ‘Jangan Ada Luka’. Dalam Album ini, Nicky Astria berduet dengan penyanyi rock legendaris, Ahmad Albar.

Mengutip Wikipedia, Nicky Astria bernama lengkap Nicky Nastitie Karya Dewi. Lahir di Bandung, Jawa Barat, pada 18 Oktober 1967).

Ia adalah seorang penyanyi Indonesia keturunan Sunda. Ia merupakan penyanyi Indonesia yang memiliki vokal range tinggi hingga 4 oktaf dengan jenis suara soprano. Dua lagunya, "Jarum Neraka" dan "Tangan-Tangan Setan" (keduanya 1985-1986), terdaftar sebagai salah satu lagu Indonesia terbaik sepanjang masa oleh Rolling Stone Indonesia pada tahun 2009.

Ia telah menjalani karier yang sukses secara komersial sebagai artis solo sejak tahun 1980-an, setelah merilis 30 album studio dari tahun 1984 hingga sekarang.

Nicky Astria memiliki darah Sunda dari kedua orang tuanya. Ayahnya bernama Tatang Kosasih Wirahadimaja dan ibunya bernama Andiena Heryati.

Bakat Nicky awal sebagai penyanyi Rock ditemukan diarahkan oleh legenda gitaris rock bernama Ian Antono pada album ke 2 "jarum neraka"1985 . Nicky Astria debut album sejak 1984 sampai 2022.

Saat ini ia sudah tidak terlalu aktif dalam industri musik Indonesia dan fokus untuk mengurus keluarganya. Beberapa tembang lagu yang melambungkan namanya sebagai legenda musik rock adalah Tangan-tangan Setan, Jarum Neraka, Mengapa, Bias Sinar, Misteri Cinta, Kau, Uang, Matahari dan Rembulan, Tertipu Lagi dan Pijar. Serta beberapa lagu yang direkam bersama Achmad Albar seperti Jangan Ada Luka dan Asmaramu Asmaraku.

Nicky gagal menikah 2x Tapi menikah ketiga kalinya hingga kini dengan Gunanta Afrima pada Juli 2005.[2] Dan pada 4 April 2007 pukul 20.44 WIB, Nicky melahirkan anak keempatnya yang diberi nama Kaia Nicolee Muqaddisa (Oika) di Rumah Sakit Pondok Indah (RSPI), Jakarta Selatan.

3 dari 3 halaman

Lirik Lagu Misteri Cinta

Mengutip Kapan Lagi.com, berikut ini lirik lagu Misteri Cinta.

 

Kala cinta berlabuh di dermaga

Kutelusuri karang terjal berliku

Tak perduli nasib yang melukai

Aku pasrah dalam rangkulnya

 

Bila cinta berlumur dusta

Aku tenggelam dalam keruhnya

Sebab dia memeri ceria

Walau dia perih menyalibku

 

Pedihnya kemesraan yang dalam

Ada luka karena tingkahnya

Tetes darah di atas suka cita

Adalah suka lara di atas getarnya

 

Aku menjadi bulan atas riaknya

Aku menjadi bintang di atas gelombang

Aku jadi segala yang diinginkannya

Untuk didamparkan di pantai ini

 

Pedihnya kemesraan yang dalam

Ada luka karena tingkahnya

Tetes darah di atas suka cita

Adalah suka lara di atas getarnya

 

Aku menjadi bulan atas riaknya

Aku menjadi bintang di atas gelombang

Aku jadi segala yang diinginkannya

Untuk didamparkan di pantai ini

Di pantai ini

Di pantai ini

Di pantai ini

Di pantai ini

Di pantai ini

Di pantai ini

 

 

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul