Sukses

Kisah Mbah Moen Tidak Mau Sholat Jumat di Shaf Pertama, Alasannya Lucu tapi Mendalam

Mbah Moen shalat Jumat berada di shaf belakang, alasannya kocak sekali

Liputan6.com, Rembang - Pernah terjadi hal yang aneh pada diri Ulama Kharismatik asal Rembang, KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen. Ketika sholat Jumat, Mbah Moen justru berada di shaf belakang dan tidak bersedia berada di shaf paling depan.

Kejadian unik Mbah Moen ini membuat santri kesayanganya, KH Bahauddin Nursalim atau Gus Baha merasa heran.

Padahal, salah satu keutamaan sholat ialah menempati shaf pertama. Seseorang akan memperoleh pahala yang besar ketika shalat dan menempati shaf awal atau pertama.

Selain pahala, orang yang shalat pada shaf pertama memiliki keutamaan dari yang luar biasa, yakni Allah dan para Malaikat akan bersholawat kepada-Nya. Demikian bunyi hadis yang diriwayatkan oleh Imam Abu Daud.

Banyak sekali hadis-hadis yang menjelaskan tentang keutamaan sholat yang berada di shaf pertama. Bahkan disebutkan dalam hadis riwayat Muslim bahwa sebaik-baik shaf bagi laki-laki adalah shaf paling depan dan sejelek-jeleknya ialah paling belakang.

Lantas apa alasan Mbah Moen melakukan ini?

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Alasan Mbah Moen Bikin Ngakak

Rupanya alasan Mbah Moen memilih shaf belakang ketika sholat Jumat karena beliau khawatir kedatangannya di shaf awal menjadi masalah bagi khatibnya.

Pasalnya, pernah terjadi saking groginya melihat Mbah Moen, khatib Jumat ini sampai jatuh sakit. Oleh sebab kejadian itu, maka Mbah Moen memutuskan tidak lagi berada di shaf paling depan.

“Semenjak itu Mbah Moen dan Mbah Sahal itu kalau jumatan itu di belakang,” terang Gus Baha dari tayangan YouTube Short @Kata Mutiara Ulama, Kamis (25/01/2024).

3 dari 3 halaman

Problem Kepercayaan Diri Khatib

Selain Mbah Moen, KH Sahal Mahfuz, Rais Aam Syuriah Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (1999-2009) dan Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) 2000-2010 juga melakukan hal yang sama. Beliau enggan duduk di shaf paling depan.

“Mbah Sahal itu kalau jumatan itu kalau sudah iqamah, beliau keluar dari mobil Serenanya itu terus sholat habis itu pulang,” kata Gus Baha.

“Dulu saya merasa janggal, ini orang alim allamah kok sholat di shaf belakang, ternyata dia tidak ingin menjadi problem bagi khatib,” sambungnya.

“Anda bisa membayangkan khutbah di depan Mbah Mus, trus saya naik, pegang tongkat dan berkata ushiikum wanafsi bitakwallah,” tandasnya.

Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul