Sukses

Top 3 Islami: Kisah Kocak PSK Lulusan S1 Ikut Pengajian Gus Iqdam, Hukum Makan Sebelum Mandi Junub

Kali ini ada kisah PSK yang hadir dalam pengajian Gus Iqdam di sebuah sekolah di Madiun

Liputan6.com, Jakarta - Jamak diketahui, jemaah Gus Iqdam berasal dari latar belakang yang berbeda. Karena keragamannya, banyak kisah menarik yang muncul tiap kali sesi dialog dalam pengajian Majelis Ta'lim Sabilu Taubah.

Kali ini ada kisah PSK yang hadir dalam pengajian Gus Iqdam di sebuah sekolah di Madiun. Eit, tapi ini bukan PSK yang menjurus ke bisnis haram itu. PSK yang dimaksud adalah pedagang sayur keliling.

Jemaah Gus Iqdam ini adalah seorang janda yang menghidupi kedua anaknya seorang diri. Pun dengan pendidikannya, yang salah satunya sudah berkuliah. Kisah ini menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Kamis (25/1/2024).

Artikel kedua yang juga menyita perhatian adalah hukum makan sebelum mandi junub.

Sementara, artikel ketiga terpopuler adalah kata-kata motivasi Bu Tumini untuk Gus Iqdam. Plesetan, tapi dahsyat dan kocak habis.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Cerita PSK Berpendidikan S1 Ikut Pengajian Gus Iqdam di Madiun, Buntutnya Ngakak

Beragam latar belakang pekerjaan jemaah Gus Iqdam, sang pendakwah kondang, sudah diakui oleh siapa saja.

Dari yang merupakan santri tulen, garangan, guru, DJ, makelar kendaraan, dan yang terakhir mencuat adalah seorang wanita yang mengaku 'PSK' juga turut jadi jemaah Gus Iqdam.

Konon gegara ditinggal meninggal suaminya dua tahun lalu, untuk menghidupi dua anaknya ia menjadi PSK.

Pengakuan jujur ini diungkapkan oleh jemaah bernama Bu Yatini saat pengajian di salah satu sekolah di Madiun beberapa waktu lalu.

Momen perempuan ini ngaji dan mengaku PSK, terekam oleh akun TikTok @Garangan ST. Setelah berkenalan, pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah ini juga menanyakan siapa dirinya sampai datang ke sekolah tempat pengajian.

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Bolehkah Makan Sebelum Mandi Junub, Apa Hukumnya?

Mandi junub adalah suatu tindakan mandi wajib dalam Islam yang dilakukan oleh seseorang setelah mengalami keadaan junub. Junub adalah ke adaan dimana seseorang telah mengeluarkan mani, entah melalui hubungan intim atau pun karena alasan lain seperti mimpi basah.

Mandi junub ini dilakukan untuk membersihkan diri dari hadas besar, sehingga seseorang dapat kembali bersuci dan layak untuk melaksanakan ibadah, seperti sholat.

Proses mandi junub melibatkan mencuci seluruh tubuh, mulai dari kepala hingga kaki, dengan menggunakan air bersih. Selain membersihkan diri secara fisik, mandi junub juga mencakup niat untuk mandi junub sebagai bagian dari ibadah.

Pentingnya mandi junub dalam Islam menekankan kebersihan spiritual dan ritual sebagai syarat untuk dapat melakukan ibadah dengan baik.

Pertanyaannya kemudian, bolehkah seseorang beraktivitas lain yang tidak terkait dengan peribadatan, misal makan sebelum mandi junub, apa hukumnya dalam Islam?

Selengkapnya baca di sini

4 dari 4 halaman

3. Kata-Kata Motivasi Keren Bu Tumini untuk Gus Iqdam, 'Biarkan Anjing Mengonggong Garangan Meraung-raung'

Motivasi bisa datang dari mana saja. Sekelas dai muda kondang Gus Iqdam justru dapat motivasi dari jemaahnya bernama Bu Tumini, jemaah asal Ponorogo.

Seperti diketahui, motivasi menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah dorongan yang timbul pada diri seseorang secara sadar atau tidak sadar untuk melakukan suatu tindakan dengan tujuan.

Berbuat atau melakukan sesuatu didorong oleh sebuah kekuatan dari dalam dirinya. Motivasi merupakan sesuatu yang bersumber dari dalam atau luar diri manusia.

Kembali ke Bu Tumini asal Ponorogo ia rela menempuh perjalanan sekitar 114 kilometer demi bertemu Gus Iqdam. Jarak yang ditempuh menggunakan kendaraan, kurang lebih dua jam lebih, hampir tiga jam, jika perjalanan normal.

Dalam kesempatan berdialog dengan Gus Iqdam, Bu Tumini memberi kata-kata motivasi yang keren, meski terdengar aneh, 'Anjing menggonggong garangan meraung-raung'.

Ini adalah plesetean dari peribahasa 'Anjing menggonggong kafilah tetap berlalu', yang kurang lebih artinya kita tidak perlu menghiraukan orang yang mencemooh dan menggunjing kita, biarkan saja.

Selengkapnya baca di sini