Sukses

Top 3 Islami: Kata Mbah Moen Soal Mengeluh Rezeki Seret, Janda Cantik Yola Mau Ikut Pulang Gus Iqdam

Sosok Syaikhona KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen masih terus dikenang walau sudah meninggal dunia. Ajaran-ajarannya tetap menjadi panduan dalam hidup. Salah satunya yakni tentang orang yang mengeluh karena rezeki seret

Liputan6.com, Jakarta - Sosok Syaikhona KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen masih terus dikenang walau sudah meninggal dunia. Ajaran-ajarannya tetap menjadi panduan dalam hidup.

Salah satunya yakni tentang orang yang mengeluh karena rezeki seret. Pernyataan Mbah Moen mengenai jenis orang ini menjadi ulasan yang menarik dan banyak dibutuhkan.

Alhasil, penjelasan Mbah Moen soal orang yang suka mengeluh karena seretnya rezeki menjadi artikel terpopuler di kanal Islami Liputan6.com, Sabtu (27/1/2024).

Artikel lain yang tak kalah menyita perhatian adalah cerita Yola yang ingin ikut Gus Iqdam pulang. Janda cantik ini adalah salah satu garanganwati fans berat Gus Iqdam.

Sementara, artikel ketiga yang menarik adalah kapan malam 27 Rajab beserta amalan yang dianjurkan.

Selengkapnya, mari simak Top 3 Islami.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

1. Suka Ngeluh karena Rezeki Seret? Coba Simak Kata Mbah Moen Ini

KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen adalah ulama kharismatik yang selalu memberikan wejangan-wejangan hidup. Nasehat-nasehatnya di setiap pengajian sangat bermakna bagi setiap jemaahnya yang menyimaknya.

Salah satu nasehat yang pernah disampaikan Mbah Moen semasa hidupnya adalah tentang kegelisahan hidup. Soal ini, mungkin setiap muslim pernah merasakannya, paling tidak sekali dalam seumur hidup.

Sesekali, terkadang mengeluh dengan kondisi hidup yang sedang dijalani. “Kok hidup ini gini-gini aja ya? Kok kita melarat, tetangga banyak duitnya? Kok rezeki seret terus ya?” Pertanyaan-pertanyaan seperti ini mungkin pernah muncul dalam benak seorang muslim.

Mbah Moen mengatakan, orang Islam tidak usah perhitungan terhadap rezeki yang telah Allah SWT berikan. Allah SWT saja yang Maha Pemberi Rezeki tidak perhitungan kepada hamba-Nya.

“Makanya kamu jadi orang mukmin tidak usah perhitungan. Menghitung buat apa? Kamu itu sudah dijatah, rezeki itu pasti ada. Kalau ada orang mukmin kok rezekinya tidak ada, memang tidak sempurna imannya,” kata Mbah Moen dikutip dari YouTube ppalanwarsarang, Jumat (26/1/2024).

Selengkapnya baca di sini

3 dari 4 halaman

2. Janda Cantik Yola Ingin Ikut Pulang ke Rumah Gus Iqdam, Begini Respons Kocak Bos Garangan

Banyak jemaah Gus Iqdam yang berperilaku aneh-aneh. Hal itu tak lepas dari pesona dan kharisma pendiri Majelis Ta'lim Sabilu Taubah sekaligus pengasuh Ponpes Mambaul Hikam 2, Blitar ini.

Jangankan janda, yang sudah bersuami pun banyak yang kepincut alias kesengsem dengan kegantengan Gus Iqdam.

Tanpa malu-malu mereka jujur mengungkapkan isi hatinya kalau Gus Iqdam ganteng. Hal ini banyak diutarakan jemaah wanita atau populer dengan sebutan ukhti-ukhti. Padahal, di sekelilingnya ribuan pasang mata dan telinga melihat dan mendengarkan omongannya.

Anehnya, mereka tidak merasa kikuk atau malu. Begitulah jika hati sudah tersihir dan terpesona. Bisa lupa daratan dan lautan.

Kisah yang relevan dengan gambaran di atas rupanya dialami oleh janda cantik satu anak yang bernama Yola yang berasal dari Sumberjati, Banyuwangi.

Simak Video Pilihan Ini

4 dari 4 halaman

3. Malam 27 Rajab 2024 Jatuh Tanggal Berapa? Ini Jadwal dan Amalannya

Saat ini kita telah memasuki pertengahan bulan Rajab. Bagi yang mengerjakan berbagai ibadah sejak awal Rajab, semoga perbuatan taatnya diganjar dengan pahala yang berlipat.

Rajab memang bulan yang istimewa. Di bulan ini setiap amalannya akan dibalas dengan pahala yang lebih besar, pun dengan perbuatan maksiatnya yang dibalas dengan dosa lebih banyak.

Itulah di antara keistimewaan Rajab, bulan yang dimuliakan Allah atau dikenal asy-syahrul hurum (bulan haram). Kita dianjurkan memperbanyak amal dan ibadah di bulan ini.  

Keistimewaan Rajab tidak terlepas dari peristiwa sejarah di dalamnya. Pada bulan Rajab ada peristiwa agung yang menjadi cikal bakal turunnya perintah sholat lima waktu.

Adalah Isra Mi’raj, perjalanan Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, kemudian naik ke Sidratul Muntaha. Peristiwa Isra Mi’raj terjadi pada malam 27 Rajab tahun ke-10 kenabian.

Malam 27 Rajab menjadi waktu yang ditunggu-tunggu umat Islam. Selain mengenang peristiwa bersejarah Isra Mi'raj, di dalamnya juga terdapat amalan yang biasa dilakukan sebagian besar kalangan muslim.

Selengkapnya baca di sini