Liputan6.com, Blitar - Para ulama ketika membahas tentang hari kiamat, senantiasa membahas bekal-bekal untuk menghadapi hari akhir itu. Demikian halnya dengan Gus Iqdam.
Baca Juga
Advertisement
Ketika membahas tentang kiamat, Gus Iqdam cenderung membahas bekal penting untuk menghadapi hari yang mengerikan ini.
Bekal ini sangat penting. Sebab diibaratkan manusia akan menepuh perjalanan yang panjang tidak membawa bekal, maka tentu saja akan sengsara dan kelaparan.
Demikian pula, menghadapi hari akhir yang di dalamnya terkandung sederet peristiwa spektakuler dan mengerikan ini, tentu saja persiapan bekal sangatlah penting.
Da’i muda asal Blitar, Gus Iqdam ini menukil wasiat Rasulullah SAW kepada sahabat Abu Dzar Al-Ghifari tentang bekal untuk persiapan menjemput kematian, termasuk di dalamnya menghadapi hari kiamat.
Simak Video Pilihan Ini:
1. Rajin Puasa Sunnah
Bekal pertama ialah puasa. Dengan puasa maka manusia di hari kiamat ketika dikumpulkan di Padang Mahsyar ini tidak akan mengalami kesedihan dan teriknya panas matahari yang ketika itu posisinya sangat dekat dengan manusia.
“Pertama yang untuk bekal mati atau di hari kiamat nanti itu yang paling penting berpuasalah. Artinya apa? Rajin-rajinlah tirakat. Orang kalau rajin puasa, rajin tirakat nanti ketika dibangkitkan dari alam kubur ini enak. Anda tidak akan mengalami kesedihan, kepanasan,” terangnya dikutip dari tayangan YouTube El Leyla Official, Senin (29/01/2024).
“Ketika orang-orang di padang mahsyar kepanasan, ada yang merasa tersiksa, anda akan aman-aman saja,” imbuhnya.
Ia pun mencontohkan puasa-puasa sunah yang mempu meredam kengerian di hari kiamat seperti Senin-Kamis dan puasa sunah lainnya.
Advertisement
2. Sholat Sunnah di Waktu Malam
Selain puasa sunah, menurut Gus Iqdam bekal untuk hari akhir ini yang harus dipersiapkan ialah memperbanyak melakukan shalat sunah pada malam hari. Ia pun mengungkapkan salah satu fadhilah sholah sunah di waktu malam ini mampu menyelamatkan manusia dari ganasnya azab atua siksa kubur.
“Yang nomor dua, bekal yang penting lagi itu, nasehat Rasulullah kepada Sahabat Abi Dzar Al-Ghifari adalah shalat dua rakaat pada tengah malam, karena siksa kukbur itu sangat mengerikan,” tuturnya.
“Kalau anda bersedia shalat malam, ini bisa menjadi perantara anda selamat dari siksa kubur, ini salah satu fadlilahnya shalat malam,” sambungnya.
3. Ibadah Haji
Selain puasa dan shoalat sunah, bekal penting lainnya untuk menghadapi hari kiamat ialah haji. Pasalnya iabadah ini akan mempermudah melewati masa-masa sulit di hari akhir ini dan mengantarakannya masuk surga.
“Ketika nanti ada kehebohan-kehebohan di yaumil hisab, kalau anda sudah pernah ibadah haji, hajinnya yang mabrur dan maqbul, besok insya Allah anda akan dipermudah untuk melewati masa-masa yang sangat mengerikan tersebut,” terangnya.
“Insya Allah anda selamat sampai ke surganya Allah SWT,” imbuhnya
Advertisement
4. Bersedekah atau Berkata yang Baik
Adapun amalan lain yang bisa menyelamatkan manusia dari kengerian hari kiamat ialah bersedekah. Jika tidak mampu bersedekah maka kita berupaya semaksimal mungkin untuk menghindari perkataan yang buruk dan bohong.
“Trus perkara yang bisa untuk bekal mati besok di hari kiamat, yaitu bersedekah kepada orang-orang miskin atau kepada orang-orang yang lebih membutuhkan dari pada anda," paparnya.
“Kalau sedekah tidak mampu, maka berkata yang baik. Kamu bicara jangan bohong. Perbanyaklah perkataan yang baik dan jujur," pungkasnya.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul