Liputan6.com, Cilacap - KH Maemoen Zubair atau kerap disapa Mbah Moen merupakan salah satu ulama kharismatik tanah air yang berasal dari Rembang, Jawa Tengah.
Baca Juga
Advertisement
Meskipun telah meninggal dunia, petuah atau nasehat sosok alim allamah dan ahli ibadah ini hingga kini masih dijadikan pegangan masyarakat luas.
Dalam ceramah-ceramahnya, Gus Baha dan para kiai lainnya sering kali menukil pandangan-pandangan beliau. Salah satu dawuhnya yang sangat menarik ialah ketika membahas tentang eskatologi Islam yakni hari kiamat.
Dalam salah satu pembahasannya tentang kiamat ia menyandingkan dengan perilaku manusia. Pasalnya, tanda-tanda kiamat salah satunya bisa diketahui dari perilaku-perilaku manusia. bukan hanya itu manu
Simak Video Pilihan Ini:
Dunia Tidak Akan Kiamat Jika Masih Ada Orang Ini
Menurutnya, dunia tidak akan kiamat jika masih ada orang yang mau mengaji atau menekuni ilmu-ilmu agama. Dalam tataran ini mengaji bisa saja di pondok pesantren atau tempat-tempat lain yang mengajarkan tentang pengetahuan agama.
Ini yang sangat ditekankan oleh guru Gus Baha ini. Disamping mengaji, beliau juga menekankan pentingnya mengajar kitab-kitab salaf.
Kiai yang lebih akrab disapa Mbah Moen ini juga berpesan agar tetap berpegang erat dan tetap mengutamakan budaya ngaji dan belajar kitab salaf karena manfaatnya yang sangat luar biasa.
"Pokoknya yang harus dipegang erat, kamu harus ngaji dan mengajar kitab salaf. Dunia tidak akan kiamat selama orang masih mau mengaji," tuturnya dikutip dari NU Online, Selasa (30/01/2024).
Advertisement
Ngaji sebagai Wasilah Ke Surga
Dalam sebuah kesempatan mengajar, Mustasyar PBNU KH Maimoen Zubair yang juga sebagai pengasuh Pondok Pesantren Al-Anwar Desa Karangmangu Kecamatan Sarang Kabupaten Rembang, Jawa Tengah mengatakan:
والله العظيم الفوندوك ليس وسيلة الى الجنة، وإنما الوسيلة هى التعليم
Artinya: Demi Allah Dzat Yang Maha Agung, pondok bukan wasilah ke surga,yang menjadi wasilah adalah ngajinya.
Kiai sepuh yang pernah belajar di Makkah Al-Mukarromah lebih dari 2 tahun tersebut menerangkan bahwa pondok itu termasuk bagian dalam dunia. Banyak kiai yang tidak paham. Karena pondok itu kalau kiainya meninggal, anaknya akan saling berebut.
"Ini menunjukkan kalau pondok itu bagian dari dunia. Akidahku dan kakek-kakekku semuanya tidak pernah berharap pondok. Saya ngajar Ihya Ulumuddin dan kitab lainnya, di hati tidak ada sekelumitpun ingin punya pondok," terang putra pertama KH Zubair tersebut.
Penulis: Khazim Mahrur / Madrasah Diniyah Miftahul Huda 1 Cingebul