Sukses

Tanda-Tanda Munculnya Imam Mahdi Sebelum Kiamat Menurut KH Sya’roni Ahmadi, Sekarang Sudah Terjadi

KH Sya’roni Ahmadi mengatakan, umat Islam jangan percaya jika ada pihak yang memberitakan munculnya kiamat dengan menyebut hari dan tanggal tertentu. Terlebih jika dikaitkan dengan kemunculan Imam Mahdi

Liputan6.com, Jakarta - Imam Mahdi diriwayatkan akan muncul saat kiamat sudah dekat. Namun, tak ada seorangpun yang bisa memprediksi kapan Imam Mahdi muncul, sebagaimana kapan terjadinya kiamat.

Ulama kharismatik asal Kudus yang juga sempat menjadi Mustasyar PBNU, KH Sya’roni Ahmadi mengatakan, umat Islam jangan percaya jika ada pihak yang memberitakan munculnya kiamat dengan menyebut hari dan tanggal tertentu.

Pasalnya, berita terjadinya kiamat semacam itu adalah kebohongan dan menyalahi keterangan Al-Qur’an.

Kiai Sya’roni mengatakan hal itu dalam pengajian rutin tafsir Al-Qur’an pada hari keenam bulan Ramadhan di masjid al-Aqsho Menara Kudus, Jawa Tengah, Rabu (17/7/2013), melansir NU Online, Rabu (31/1/2024).

Saat menerangkan Surat Al-Waaqi’ah ayat 1-24, ulama yang biasa disapa Mbah Sya’roni ini menjelaskan Al-Waqiah ini merupakan sebuah nama hari kiamat. Diterangkan, hari kiamat akan pasti terjadi, namun tidak bisa dipastikan kapan waktunya datang.

“Tidak ada orang yang mengerti waktu munculnya kiamat, hanya Allah yang tahu,” terangnya di depan ribuan jamaah yang hadir.

Soal Imam Mahdi, Mbah Syahroni juga menjelaskan mengenai tanda kemunculannya. Salah satunya adalah ketika maksiat sudah merajalela.

 

Simak Video Pilihan Ini:

2 dari 4 halaman

Munculnya Imam Mahdi

Mbah Sya’roni menerangkan, Allah hanya memberikan tanda-tanda kecil munculnya hari kiamat yakni banyaknya kemaksiatan, manusia salah kaprah manusia dalam berpakaian seperti pria berdandan perempuan atau sebaliknya; termasuk banyak perempuan membuka auratnya.

Sedangkan tanda-tanda atau alamat besarnya adalah munculnya Imam Mahdi di tengah-tengah masyarakat. Dalam keterangannya, Imam Mahdi yang berada di alam gaib sudah berumur 1.000 tahun lebih ini akan muncul manakala kemaksiatan, kemungkaran seperti minuman keras, mabuk-mabukan dan perselingkuhan sudah tidak bisa dibendung lagi.

“Pada saatnya nanti, para dai sudah tidak mampu lagi menyampaikan dakwahnya sehingga Imam Mahdi akan muncul hari Jumat menggantikannya,” terang Mbah Sya’roni.

 

3 dari 4 halaman

3 Golongan di Hari Kiamat

Munculnya hari kiamat nanti, sudah tidak ada lagi orang Islam karena sudah terkena tiupan semilir angin yang setiap orang yang menghirupnya akan mati. Makanya pada waktunya nanti, bila umat Islam sudah meninggal semuanya, akan datang kiamat.

“Hari kiamat ini juga mengasorkan dan mengangkat golongan ummat manusia. Orang yang kafir akan diantar ke neraka, umat Islam ke surga,” katanya.

Pada hari kiamat itu, jelas Mbah Sya’roni, situasi manusia akan terbagi menjadi 3 golongan. Pertama, ashabul maimanah (golongan kanan) yakni golongan umat islam yang menerima buku amal catatan dengan tangan kanannya dan pasti masuk surga.

Kedua, ashabul masy-amah (golongan kiri) yaitu umat kafir yang menerima buku amal dengan tangan kiri sehingga dipastikan masuk neraka.

“Sementara golongan ketiga adalah assabiquun, yakni golongan yang ibadahnya tidak pernah surut (kendo—jw) serta tidak pernah berbuat dosa. Golongan ini adalah para nabi dan rasul yang selalu dekat dengan Allah dan ditempatkan di jannatin na’im,” jelasnya.

4 dari 4 halaman

Kenikmatan Surga

Dia juga menguraikan kenikmatan surga yang akan dirasakan para ahli penghuninya. Di surga, akan terlihat muda tidak ada yang tua. Termasuk pula, para pelayan ini akan diambilkan dari jabang bayi atau anak kecil yang sudah meninggal dunia karena tidak memiliki dosa sama sekali.

“Keindahan dan kenikmatan di surga ini merupakan pemberian Allah sebagai balasan bagi orang yang beramal saleh di dunia,” imbuhnya.

Di akhir penjelasannya, umat Islam diajak selalu berbuat baik dengan cara tidak berbuat jelek seperti hasud, iri dengki dan bila ada yang salah segera melakukan taubat sehingga bisa merasakan kenikmatan di akhirat nanti.

“Makanya, sisa umur kita manfaatkan dengan melakukan amal sholeh. Semoga kita nanti termasuk golongan tangan kanan (ashabul maimanah),” ajak Mbah Sya’roni.