Sukses

Kapan Jumat Terakhir Rajab 2024? Catat Tanggalnya, Ada Amalan Istimewa

Berdasarkan kalender yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, Jumat terakhir Rajab jatuh pada 9 Februari 2024 yang bertepatan tanggal 28 Rajab 1445 H.

Liputan6.com, Jakarta - Bulan Rajab sudah lewat lebih dari separuhnya. Berbagai amalan juga sudah dilakukan sebagian muslim sejak awal Rajab hingga sekarang. Tentu kita berharap segala perbuatan taat yang telah dilakukan dicatat sebagai amal saleh.

Kenapa kita harus memanfaatkan Rajab dengan banyak mengerjakan amalan? Sebab, Rajab adalah bulan istimewa, termasuk dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah SWT.

Keistimewaan Rajab membuat setiap amalan yang dilakukan di bulan tersebut akan diganjar pahala berlipat. Begitu pun perbuatan maksiat, dosanya lebih banyak dari biasanya.

Pada bulan Rajab terdapat hari yang istimewa. Menurut ulama kharismatik KH Maimoen Zubair atau Mbah Moen, salah satu waktu yang mulia di bulan Rajab adalah tanggal 10. Sebab, 10 Rajab adalah waktu turunnya cahaya (nur) Nabi Muhammad SAW.

Selain itu, pada bulan Rajab juga terdapat waktu yang jangan dilewatkan. Waktu tersebut adalah Jumat terakhir Rajab. Pada Jumat terakhir Rajab ada amalan yang istimewa, sayang kalau ditinggalkan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Jadwal Jumat Terakhir Rajab

Sebelum membahas amalan terakhir di bulan Rajab, umat Islam perlu mencatat terlebih dahulu waktunya. Lantas, kapan Jumat terakhir bulan Rajab?

Berdasarkan kalender yang dirilis Kementerian Agama (Kemenag) Republik Indonesia, Jumat terakhir Rajab jatuh pada 9 Februari 2024 yang bertepatan tanggal 28 Rajab 1445 H.

3 dari 3 halaman

Amalan Jumat Terakhir Rajab

Mengutip situs NU Jatim, amalan Jumat terakhir bulan Rajab di antaranya yang diijazahkan dari sulthanul ulama dari Yaman, almukarram Al-Syekh Al-Habib Salim bin Abdullah Al-Syathiri saat berkunjung ke Indonesia.

Berikut adalah amalannya.

أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ اللهِ 

Arab-latin: Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh.

Artinya: "Ahmad utusan Allah, Muhammad utusan Allah."

Amalan ini dibaca saat khatib duduk di antara khutbah kedua sebanyak 35 kali. Di antara keutamaannya adalah agar di sepanjang tahun uang di tangan kita tidak habis untuk memenuhi segala kebutuhan. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan berhasil. 

Al-Habib Ali bin Hasan Baharun menulis keterangan dari gurunya, Al-Habib Zain bin Ibrahim bin Smith sebagai berikut.

فَائِدَةٌ لِإِبْقَاءِ الدُّرَيْهِمَاتِ فِيْ جَمِيْعِ السَّنَةِ الْإِتْيَانُ بِهَذَا الذِّكْرِ (x 35) فِيْ آخِرِ جُمُعَةٍ مِنْ رَجَبَ حَالَ الْخُطْبَةِ الثَّانِيَةِ، وَهُوَ أَحْمَدُ رَسُوْلُ اللهِ مُحَمَّدٌ رَسُوْلُ الله، وَقَدْ جَرَّبَهُ الْكَثِيْرُ وَصَحَّ عِنْدَهُمْ  

Artinya: "Faedah. Agar uang tak kunjung habis di sepanjang tahun (dianjurkan) membaca amalan ini sebanyak 35 kali di akhir Jumat bulan Rajab saat khutbah kedua, yaitu ‘Ahmad Rasûlullâh Muhammad Rasûlullâh’. Amalan ini telah dicoba oleh banyak orang dan terbukti berhasil." (Al-Habib Ali bin Hasan Baharun, Al-Fawaid al-Mukhtarah, halaman: 445) 

Itulah amalan Jumat terakhir bulan Rajab. Sebagaimana yang disampaikan para masyayikh, yang terpenting apapun amalannya maksud utamanya adalah untuk mendekatkan diri di sisi-Nya dan diniati mengikuti jejak perilaku para ulama terdahulu. 

Wallahu a'lam.