Sukses

Demak Tenggelam, Ini Doa Rasulullah Agar Hujan Deras Tak Datangkan Banjir

Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Demak, Jawa Tengah beberapa hari lalu menyebabkan sejumlah tanggul di wilayah tersebut jebol. Akibatnya, banjir melanda empat kecamatan di Demak yakni Karangawen, Kebonagung, Wonosal, dan Karangtengah.

Liputan6.com, Jakarta - Hujan deras yang mengguyur Kabupaten Demak, Jawa Tengah beberapa hari lalu menyebabkan sejumlah tanggul di wilayah tersebut jebol. Akibatnya, banjir melanda empat kecamatan di Demak yakni Karangawen, Kebonagung, Wonosal, dan Karangtengah.

Di media sosial, muncul istilah banjir besar, yakni Demak tenggelam. Istilah ini muncul setelah sebelumnya viral istilah Purwodadi tenggelam.

Kanal Regional Liputan6.com melaporkan, banjir dengan ketinggian hampir dua meter itu membuat ribuan warga di empat kecamatan tersebut terpaksa dievakuasi ke Kudus dan Demak.

"Jumlah kecamatan terdampak 4 kecamatan. Jumlah desa terdampak 13 desa. Jumlah KK terdampak 2.493 KK. Jumlah jiwa terdampak 9.972 jiwa. Jumlah sawah terdampak sekitar 1.000 hektare," kata Kepala Pelaksana BPBD Demak, M Agus Nugroho kepada wartawan.

Data tersebut berdasarkan catatan per Jumat (9/2/2024). Pihak BPBD Demak masih melakukan asesmen untuk memperbarui data banjir tersebut.

Diketahui, banjir terjadi karena berbagai faktor. Salah satunya adalah karena hujan lebat.

Dalam Islam, terdapat doa khusus agar hujan yang mengguyur bumi tidak mendatangkan banjir. Doa ini pernah dibaca oleh Rasulullah SAW.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:

2 dari 3 halaman

Bacaan Doa Agar Hujan Tak Sebabkan Banjir

Mengutip NU Online, berikut adalah bacaan doa Rasulullah SAW agar hujan tidak mengakibatkan banjir. 

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا ,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Arab-latin: Allāhumma hawālainā wa lā ‘alainā. Allāhumma ‘alal ākāmi wal jibāli, waz zhirābi, wa buthūnil awdiyati, wa manābitis syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami (memberkahi), bukan di atas kami (memudharatkan). Ya Allah, turunkanlah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuh pohon.”

Doa tersebut diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan dinukil oleh Imam Ibnul Qayyim Al-Jauziyyah dalam kitab Al-Wabilus Shayyib minal Kalimit Thayyib.

Menurut situs resmi NU itu, doa tersebut dibaca oleh Rasulullah saat khutbah Jumat berlangsung. Kala itu ada seorang sahabat datang melapor bahwa hujan deras berlangsung sekitar enam hari. 

Berdasarkan laporan, akibat hujan tersebut masyarakat kehilangan harta benda dan merusak fasilitas jalan. Maka dari itu, Rasulullah SAW membaca doa tersebut.

3 dari 3 halaman

Doa Lihat Awan Hitam dan Turun Hujan

Dalam kitab al-Du’a al-Ma’tsûr wa Âdâbuhu wa Mâ Yajibu ‘alâ al-Dâ’î Ityâ’nuhu wa Ijtinâbuhu, Imam Abu Bakr al-Thuthusyi al-Andalusia menjelaskan bahwa Rasulullah SAW selalu membaca doa ketika melihat awan hitam dan turun hujan.

Berikut doa yang dibaca Rasulullah SAW saat melihat awan hitam yang kelam.

اللهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا 

Arab-latin: Allahumma inni a’udzu bika min syarriha. 

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan awan ini.” 

Berikut doa yang dibaca Rasulullah SAW saat turun hujan.

اللهُمَّ صَيِّبًا هَنِيْئًا 

Arab-latin: Allahumma shayyiban nafi’an.    

Artinya: “Ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan.”

Wallahu a’lam.